Khotbah: 20090712-0600/SR: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - " | tanggal =" menjadi " | date=")
k (Penggantian teks - " | tempat =" menjadi " | location=")
Baris 10: Baris 10:
  | acara    = Ibadah Raya
  | acara    = Ibadah Raya
  | date= 2009-07-12
  | date= 2009-07-12
  | tempat  = Graha Amal Kasih
  | location= Graha Amal Kasih
  | gereja  = GBI Danau Bogor Raya
  | gereja  = GBI Danau Bogor Raya
  | kota  = Bogor
  | kota  = Bogor

Revisi per 24 Februari 2023 15.10

Siap untuk kedatangan Tuhan

Hari-hari ini kita sedang berbicara bagaimana kedatangan Tuhan Yesus sudah amat sangat segera. Untuk itu mari kita persiapkan diri kita lebih baik lagi untuk bersiap siaga akan kedatangan Tuhan. Ada begitu banyak pesan yang Tuhan sampaikan melalui hamba-hamba-Nya mengenai kedatangan-Nya. Ada seorang pendoa syafaat yang mendapatkan 3 kali penglihatan yang sama, di mana dalam penglihatan tersebut ia melihat sebuah jam dengan jarum jam yang menunjuk angka 11.50, artinya tinggal tersisa 10 menit menuju jam 12. Kita tahu bahwa 1 harinya Tuhan sama dengan 1000 tahunnya kita di bumi. Jadi, kalau 10 menit berarti sama dengan 7 tahun dan kita tahu akan ada 7 tahun masa aniaya. Gereja Bethel Indonesia memiliki doktrin bahwa sebelum masa aniaya besar itu datang, maka Tuhan akan datang di awan-awan untuk menjemput umat-Nya. Jadi hari-hari ini adalah masa penantian sebelum masa aniaya itu datang, berarti hari-hari ini adalah masa-masa yang kritis, di mana kita sebagai umat Tuhan harus dalam kondisi "siaga satu" secara rohani, artinya bersiap untuk mengalami pengangkatan (rapture).

Sebuah ilustrasi mengenai pengangkatan orang kudus

Mari kita melihat sebuah ilustrasi, sebuah imajinasi mengenai pengangkatan/rapture:

Suatu hari di hari Minggu, kira-kira jam 9.55, banyak orang sedang menghadiri kebaktian di Gereja, sebagian lagi sedang dalam perjalanan ke tempat wisata untuk menghabiskan akhir pekan, dan sebagian lagi sedang berada di mal, di rumah, dan melakukan aktivitas seperti biasa. Beberapa dari orang-orang itu adalah milik Tuhan, yang hidup berkenan di hadapan-Nya, tetapi sebagian besar dari mereka adalah bukan milik Tuhan (termasuk beberapa orang yang berada di dalam kebaktian Minggu).
Kebaktian sudah hampir selesai, paduan suara sedang melantunkan puji-pujian dengan bersemangat. Tapi tiba-tiba terdengar suara keras seperti rekahan bumi, juga terjadi sedikit goncangan seperti gempa bumi kecil memenuhi ruangan gereja... Jemaat terdiam dan mulai saling memandangi, sambil bertanya-tanya dalam hatinya apa gerangan yang telah terjadi, gempa bumikah? Namun belum juga mereka selsai saling memandangi, tiba-tiba sesuatu terjadi lagi, yaitu sebagian jemaat yang berada di ruangan ibadah tiba-tiba menghilang. Hanya seluruh pakaian dan apa yang mereka pegang tertinggal, sedangkan tubuh mereka benar-benar menghilang begitu saja. Beberapa anggota paduan suara lenyap, sebagian kecil jemaat lenyap, beberapa pekerja gereja lenyap. Kebaktian berakhir dalam keadaan yang kacau balau. Sebagian dari jemaat yang hadir mulai syok sebab mereka mengetahui apa yang baru saja terjadi, walaupun sebagian lagi tetap masih terheran-heran dengan apa yang baru saja terjadi.
Di luar gereja ternyata terjadi hal yang sama, di jalan-jalan orang dapat menyaksikan pakaian tergeletak, mobil menabrak mobil lain dikarenakan sopirnya tiba-tiba menghilang. Siaran televisi melaporkan di seluruh dunia terjadi hal yang aneh karena beberapa orang tiba-tiba menghilang begitu saja. Orang-orang yang tertinggal ingin jawaban yang cepat. Bagi beberapa orang Kristen yang ingat atau pernah mendengar tentang adanya pengangkatan mulai gemetar, dan teringat bahwa mereka adalah orang-orang yang tertinggal, dan mereka akan segera menghadapi masa aniaya besar. Bangunan-bangunan gereja akan dengan cepat dipenuhi oleh jemaat pada saat itu, mereka menangis histeris, berteriak-teriak di depan salib atau mimbar. Ada banyak teriakan yang berkata "... Tuhan, mengapa Engkau meninggalkan aku, bukankah aku sudah melayani-Mu, bukankah aku sudah memberi persembahan yang besar, bukankah aku ini rajin ke gereja...!" Akan ada banyak hamba Tuhan dipermalukan saat itu, sebab mereka termasuk orang-orang yang tertinggal, padahal mereka sering berkhotbah, mereka adalah pemain musik gereja, ketua pelayanan, dan lain-lain.

Cerita di atas adalah ilustrasi atau gambaran tentang apa yang terjadi kelak pada waktu kedatangan Tuhan di awan-awan dan menjemput Gereja-Nya (Rapture). Pada waktu itu, tidak ada seorang pun orang Kristen sejati di seluruh muka bumi ini.

Ilustrasi di atas adalah untuk Saudara dan saya. Marilah kita semua mempersiapkan hidup kita untuk siap diangkat Tuhan, kapan pun Ia datang menjemput umat-Nya. Persiapkan hidup kita seperti seolah-olah Tuhan akan datang 1 menit lagi, sambil bekerja dengan giat seolah-olah Tuhan akan datang 100 tahun lagi.

Tentara Gideon diseleksi

Salah satu tema yang Tuhan berikan pada ulang tahun Gereja kita ialah "jadilah pasukan Gideon". Kita tahu ada 32.000 pasukan yang dipimpin Gideon ketika hendak berperang melawan orang Midian. tetapi Tuhan berkata pada Gideon bahwa jumlah pasukannya terlalu banyak, dan Tuhan menyuruh Gideon untuk menyeleksi pasukannya. Dan setelah diseleksi maka tersisalah 10.000 tentara. Tetapi Tuhan masih melihat mereka terlalu banyak, sehingga Gideon disuruh menyeleksi untuk yang kedua kali, dan tersisalah 300 tentara yang terseleksi untuk berperang.

Mari kita melihat apa yang menyebabkan 31.700 orang tidak lulus seleksi dan hanya 300 tentara saja yang dipakai Tuhan. 300 orang yang lulus seleksi ini ialah gambaran dari umat Tuhan yang masuk Kerajaan Sorga, dan 31.700 orang yang lain adalah gambaran dari umat Tuhan yang tidak masuk Kerajaan Sorga.

Mari kita melihat terlebih dahulu apa yang menyebabkan 31.700 orang tidak lulus dalam seleksi yang Tuhan adakan.

Hakim-hakim 7:2-7,

Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku. Maka sekarang, serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan Gilead." Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang.
Tetapi TUHAN berfirman kepada Gideon: "Masih terlalu banyak rakyat; suruhlah mereka turun minum air, maka Aku akan menyaring mereka bagimu di sana. Siapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, tetapi barangsiapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang tidak akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang tidak akan pergi." Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum." Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya."

Melalui ayat-ayat di atas kita menemukan karakter-karakter yang membuat sebagian besar pasukan Gideon tidak lulus seleksi sehingga tidak dipakai Tuhan.

Syarat menjadi Pasukan Gideon

Berikut saya bagikan kepada Saudara, ada 3 hal yang menjadi syarat untuk menjadi Pasukan Gideon:

  1. Tidak hidup dalam kesombongan
  2. Tidak hidup dalam ketakutan
  3. Tidak hidup dalam ketamakan

Tidak hidup dalam kesombongan

Hakim-hakim 7:2, Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku.

Saudara harus menyadari bahwa segala berkat yang Saudara miliki, segala keberhasilan yang Saudara dapatkan, itu semua karena anugerah Tuhan. Jangan sampai ada di antara Saudara yang berkata bahwa itu adalah hasil usaha Saudara semata-mata, tetapi sadarilah bahwa karena Tuhan memberkati kita sajalah maka apa yang kita usahakan menjadi berhasil.

Kalau kita lihat sekarnag begitu banyak motivator-motivator yang digemarioleh banyak orang, padahal yang diajarkan ialah bagaimana orang dapat menjadi kayak dan sukses, hipnoterapi, bahkan juga pengajaran untuk anak-anak kecil. Kita harus waspada karena pengajaran-pengajaran demikian bersumber dari aliran The New Age Movement, yang inti pengajarannya ialah bahwa tanpa Tuhan aku dapat melakukan segalanya, ini sama kembali kepada zaman ketika manusia hendak mendirikan menara Babel, di mana mereka bersatu tetapi tidak mengundang campur tangan Tuhan.

Ada 3 perbedaan mendasar antara ajaran Alkitab dengan ajaran New Age Movement:

  1. Alkitab mengajarkan bahwa "Tuhan adalah kekuatanku"—New Age mengajarkan "kekuatankulah tuhan".
  2. Alkitab mengajarkan bahwa "bagi Allah tidak ada yang mustahil"—New Age mengajarkan "tidak ada yang mustahil bagiku".
  3. Alkitab mengajarkan bahwa "manusia merencanakan, tetapi Tuhan yang menentukan"—New Age mengajarkan "apa pun rencanaku pasti jadi".

Mari waspadai hidup kita dari ajaran New Age Movement ini, bahkan waspadai juga anak-anak Saudara yang mengikuti les atau kursus tertentu, awasi pengajaran yang ada di dalamnya.

Ajaran-ajaran demikian akan membawa manusia menjadi sombong, karena segala sesuatunya bersumber dari dirinya, dari kekuatannya sendiri. Alkitab berkata bahwa kesombongan mendahului kejatuhan. Tetapi marilah kita senantiasa menjadikan Tuhan sumber segalanya dalam hidup kita, sehingga kita selalu bergantung keapda-Nya serta mengandalkan Dia senantiasa.

Tidak hidup dalam ketakutan

Hakim-hakim 7:3,

Maka sekarang, serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan Gilead." Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang.

Wahyu 21:8,

Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Ketakutan ialah salah satu senjata iblis yang paling ampuh untuk menyerang kita. Ada 72 jenis ketakutan. Iblis sering membuat Saudara takut akan masa depan, takut tidak sembuh, takut makan apa besok, takut tidak bisa menyekolahkan anak-anak, dan menebarkan berbagai macam pikiran yang membuat Saudara ketakutan. Tetapi Tuhan Yesus berkata kepada kita, "jangan kamu takut." Ada 368 kali dalam Alkitab di mana Tuhan berkata kepada umat-Nya "jangan takut", berarti setiap hari dalam hidup kita, Tuhan berfirman kepada kita: "jangan kamu takut".

Ayub 3:25,

Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.

Ketakutan adalah suatu dalil/hukum. Contoh dalil: kalau orang jatuh, pasti jatuh ke bawah, bukan ke atas. Nah demikian juga dengan takut. Ketakutan itu bertolak belakang dengan iman. Ketika Saudara takut, maka iman Saudara akan menjadi lemah, tetpai waktu Saudara menyingkirkan ketakutan itu, maka iman Saudara akan menjadi kuat. Mari hadapi hari depan dengan penuh iman. Saudara tidak perlu takut dengan kabar-kabar bahaya, bahkan kalau hari-hari ini orang-orang sedang ketakutan dengan virus H1N1, kita tidak perlu takut, tetapi berdoa dan percaya janji perlindungan Tuhan bagi kita.

Mazmur 91:3-11,

Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.
Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.
Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.
Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

Jangan takut, tetapi percayalah akan janji perlindungan Tuhan dalam hidup kita. Terus melangkah dengan iman percaya bahwa penyertaan Tuhan sempurna atas hidup Saudara.

Tidak hidup dalam ketamakan

Hakim-hakim 7:5-6,

Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum." Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.

Alkitab mengisahkan juga mengenai seorang panglima tentara Aram yang sakit kusta, bernama Naaman. Suatu kali Naaman datang kepada Nabi Elisa untuk disembuhkan dari sakit kusta yang dideritanya. Setelah akhirnya Naaman mentaati perintah Nabi Elisa untuk membenamkan diri di sungai Yordan, maka mujizat terjadi dan Naaman disembuhkan Tuhan dari sakit kustanya. Kemudian Naaman bermaksud memberikan sejumlah besar uang kepada Nabi Elisa, tetapi Nabi Elisa menolak pemberian tersebut. Ketika di tengah perjalanan pulang, tiba-tiba bujang dari Elisa, yang bernama Gehazi menyusul Naaman. Gehazi sangat menginginkan sejumlah besar uang yang dibawa Naaman. Gehazi sangat ingin menjadi kaya.

Alkitab berkata orang yang ingin kaya akan jatuh dalam berbagai pencobaan. Kalau kita hidup dalam kebenaran, kita tidak perlu mengejar-ngejar berkat, karena TUhan akan memerintahkan berkat-Nya mengikuti perjalan hidup kita. Ketika akhirnya Gehazi menerima sejumlah uang dari Naaman, Gehazi berpikir bahwa Elisa tidak tahu perbuatannya, tetapi Tuhan memberi tahu Elisa. Camkan baik-baik bahwa mata Tuhan senantiasa mengawasi kehidupan kita. Jangan berpikir bahwa Tuhan tidak tahu apa yang Saudara perbuat.

Lalu apa yang terjadi kepada Gehazi?

Baru saja Gehazi masuk dan tampil ke depan tuannya, berkatalah Elisa kepadanya: "Dari mana, Gehazi?" Jawabnya: "Hambamu ini tidak pergi ke mana-mana!" Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan, tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.

Saudara, mari jangan sampai kita menjadi orang-orang yang tamak. Jangan lupa kita menjadi orang-orang yang tamak. Jangan lupa kita mengembalikan persepuluhan yang menjadi milik Tuhan. Saya secara pribadi memberikan persepuluhan kepada Gereja. Gereja kita juga memberikan persepuluhan kepada Sinode. Sepuluh persen yang kita kembalikan sebagai persepuluhan. Angka 10 juga berbicara mengenai 10 perintah TUhan, yang tidak ada seorang pun yang sanggup melakukannya dengan sempurna, sehingga mendatangkan penghukuman dan kutuk. Waktu kita berikan yang 10 persen, maka Tuhan akan mengangkat kutuk itu dari hidup kita. Dan kita boleh menikmati yang 90%, berbicara angka 9, yaitu angka berkat. Kita dikandung oleh ibu kita selama 9 bulan, ada 9 buah roh, ada 9 kata doa Bapa kami. Sembilan adalah angka berkat.

Tidak heran jika orang tidak mengembalikan persepuluhan, maka ia seperti orang yang terkena sakit kusta. Orang yang sakit kusta, satu per satu anggota tubuhnya rontok, perlahan-lahan jari tangannya rontok, jari kakinya rontok, daun telinganya rontok, dan seterusnya. Demikian juga orang yang tidak mengembalikan persepuluhan yang adalah milik Tuhan, maka tidak heran kalau damai sejahteranya rontok, kesehatannya rontok, dan seterusnya, bahkan seperti Gehazi, yang keturunannya juga mengalami kutuk sakit kusta. Jangan sampai keturunan Saudara terkena kutuk akibat Saudara tidak mentaati perintah Tuhan.

Penutup

Pastikan Saudara tidak hidup dalam kesombongan, tidak hidup dalam ketakutan, dan tidak hidup dalam ketamakan, agar seperti Tuhan memilih dan memakai 300 pasukan Gideon, Tuhan juga memilih dan memakai hidup Saudara untuk kemuliaan-Nya. Amin.

Sumber

  • Khotbah "Syarat menjadi Pasukan Gideon" di Warta Jemaat GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya, 30 Agustus 2009.