Khotbah: 20210513-0900/NN: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - " | tanggal = " menjadi "| date =")
k (Penggantian teks - "| illustration= " menjadi "| illustration16x9= ")
Baris 25: Baris 25:


  | foto = Niko Njotorahardjo-20210513-3x4.jpg
  | foto = Niko Njotorahardjo-20210513-3x4.jpg
  | illustration= Niko Njotorahardjo-20210513.jpg
  | illustration16x9= Niko Njotorahardjo-20210513.jpg


  | summary = Alkitab berkata Yesus mati karena dosa-dosa kita. Dia dikuburkan; tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan.
  | summary = Alkitab berkata Yesus mati karena dosa-dosa kita. Dia dikuburkan; tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan.

Revisi per 18 November 2022 13.07

Alkitab berkata Yesus mati karena dosa-dosa kita. Dia dikuburkan; tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan.

Alkitab berkata Yesus mati karena dosa-dosa kita. Dia dikuburkan; tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan. Setelah Tuhan Yesus bangkit, selama 40 hari Tuhan Yesus menampakkan diri kepada lebih dari 500 murid-murid-Nya untuk membuktikan bahwa Dia hidup. Setelah memberikan pesan terakhir, maka dengan disaksikan murid-murid-Nya Tuhan Yesus terangkat ke sorga.

Saya percaya kalau kita berada di sana waktu itu, kita pasti akan sama dengan murid-murid Tuhan Yesus yang melihat bahwa Tuhan Yesus bertambah tinggi. Ketika mereka melihat ke bawah ternyata kaki Tuhan Yesus sudah tidak menyentuh tanah lagi. Perlahan tapi pasti Tuhan Yesus terangkat ke sorga. Makin lama makin kecil sampai ada awan yang menutupi dan hilang dari pandangan mata. Sementara mereka terheran-heran melihat ke langit, maka ada dua orang yang berpakaian putih di dekat mereka yang berkata:

“Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

Dari ayat ini saya percaya, kalau yang melihat Tuhan Yesus naik ke sorga adalah murid-murid Tuhan Yesus, maka yang akan melihat Tuhan Yesus turun dari sorga menjemput gereja-Nya juga adalah murid-murid Tuhan Yesus. Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 14:1-3,

"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.
Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu.
Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada."

Pesan Tuhan Yesus ini ditujukan untuk murid-murid-Nya. Karena itu, kalau kita mau ikut dalam pengangkatan, kita harus menjadi murid Tuhan Yesus.

Murid Tuhan Yesus adalah kita-kita yang hidupnya sama seperti Kristus telah hidup (1 Yohanes 2:6). Karena kita hidup sama seperti Kristus telah hidup, maka kita akan menjadi serupa dengan gambar-Nya.

Roma 8:29 berkata,

“Sebab mereka yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara."

Jadi gol kita sebagai orang percaya adalah menjadi serupa dengan gambar Yesus.

Memasuki tahun 2021, Tuhan memberikan tema bahwa “Tahun 2021 adalah Tahun Integritas." Kita harus menjadi orang yang berintegritas. Yang artinya kita berbicara dan melakukan apa yang kita percayai sesuai dengan kebenaran Firman Allah. Jadi kita harus hidup dengan jujur dan tulus di hadapan Tuhan.

Sebagai panutan untuk menjadi orang yang berintegritas adalah Tuhan Yesus sendiri, sebab Tuhan Yesus adalah ‘The Man of Integrity’. Menjadi murid Tuhan Yesus adalah menjadi orang yang berintegritas. Tuhan Yesus sangat menekankan agar kita menjadi orang yang berintegritas karena kedatangan-Nya sudah sangat-sangat dekat.

Ibrani 7:25 berkata,

“Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka."

Tuhan Yesus di sorga menjadi pengantara kita, artinya sebagai pendoa syafaat bagi kita, supaya kita selamat secara sempurna.

Keselamatan

Kalau kita berbicara tentang keselamatan, maka ada 3 hal yang harus diperhatikan:

  1. Orang percaya bisa kehilangan keselamatan
  2. Tuhan Yesus berkata,

    “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
    Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
    Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:21-23)

    Ini merupakan peringatan bagi hamba-hamba Tuhan yang sedang dipakai oleh Tuhan, agar pelayanan yang dipercayakan oleh Tuhan itu semata-mata hanya untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Bukan untuk kemuliaan diri sendiri; bukan untuk mencari keuntungan pribadi; bukan untuk popularitas, di mana ini semua bisa mengakibatkan hilangnya keselamatan.

    Contoh seorang murid yang kehilangan keselamatannya adalah Yudas. Yudas mengikut Yesus begitu lama, bahkan dicatat dalam Lukas 9:1-6 ia bersama murid-murid-Nya yang lain pernah melakukan berbagai mujizat dan pelayanan kesembuhan. Namun ia akhirnya memilih meninggalkan Tuhan, maka hilanglah keselamatannya.

  3. Orang percaya yang hampir-hampir tidak diselamatkan
  4. Di dalam 1 Korintus 3:10-15 rasul Paulus mengajarkan bahwa kita membangun hidup kita ini dengan dasar Yesus Kristus. Pertanyaannya: bahan apa yang kita gunakan untuk membangun kehidupan kita ini? Apakah dengan bahan emas, perak, batu permata? Ataukah dengan bahan kayu, rumput kering, atau jerami?

    Semua ini akan nampak pada hari Tuhan, saat pekerjaan kita diuji dengan api. Jika pekerjaan kita tahan uji, artinya tidak terbakar - karena terbuat dari bahan emas, perak dan batu permata, maka kita akan mendapat upah.

    Tetapi sebaliknya kalau pekerjaan kita itu terbakar, karena bahan yang digunakan adalah kayu, rumput kering, jerami, maka kita akan menderita kerugian. Selamat sih selamat… tetapi seperti keluar dari dalam api. Artinya hampir-hampir tidak diselamatkan.

    'Hampir-hampir tidak diselamatkan' dapat diartikan:

    • Kehilangan upah atau pahala
    • Kedudukan yang rendah di sorga
    • Kehilangan kesempatan pelayanan dan kekuasaan di sorga
    • Kehilangan kemuliaan dan kehormatan di hadapan Allah

    Mari, saya akan mengajak Saudara untuk memperhatikan dengan serius pekerjaan pelayanan kita; juga termasuk kualitas kehidupan rohani kita. Jangan menjadi orang Kristen yang acuh tak acuh, agar kita mendapatkan upah di sorga.

  5. Orang percaya yang mendapat keselamatan yang sempurna
  6. Tuhan Yesus berada di sorga untuk mendoakan kita agar mendapat keselamatan yang sempurna, bukan untuk kehilangan keselamatan, atau bukan hampir-hampir tidak diselamatkan.

    Supaya doa Tuhan Yesus ini terjadi, maka sesuai 2 Petrus 1:5-11, dikatakan bahwa kita harus sungguh-sungguh berusaha; sungguh-sungguh berusaha dengan:

    • menambahkan kepada iman kita kebajikan, artinya berbuat baik,
    • kemudian tambahkan lagi pengetahuan,
    • kemudian tambahkan lagi penguasaan diri,
    • tambahkan lagi ketekunan,
    • tambahkan lagi kesalehan yang artinya hidup kudus,
    • tambahkan lagi kasih akan saudara-saudara seiman,
    • dan tambahkan lagi kasih akan semua orang.

    Kalau kita melakukan ini semua dengan sungguh-sungguh, maka kita akan lebih mengenal Tuhan Yesus Kristus dan kita tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kita akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan yang kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus; yang artinya kita mendapatkan keselamatan yang sempurna. Haleluya!

Roh Kudus dicurahkan

Pesan yang terakhir dari Tuhan Yesus untuk murid-murid-Nya terdapat dalam Kisah Para Rasul 1:8 yang berkata,

“Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Pentakosta yang pertama

Setelah memberikan pesan yang terakhir itu, Tuhan Yesus naik ke sorga. Setelah itu apa yang dilakukan oleh murid-murid-Nya? Mereka pergi ke Yerusalem dan berkumpul di ruang atas atau kamar loteng. Mereka melakukan ini karena Tuhan Yesus yang menyuruh mereka agar tidak meninggalkan kota Yerusalem, karena mereka akan diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi. Tuhan Yesus berkata; sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.

Murid-murid yang berkumpul berjumlah sekitar 120 orang. Kisah Para Rasul 1:14a berkata; mereka semua bertekun dengan sehati dan doa bersama-sama, yang artinya mereka berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, dalam unity siang dan malam. Ini adalah prinsip Restorasi Pondok Daud. Ini adalah prinsip Menara Doa.

Pada hari raya Pentakosta, jadi sepuluh hari setelah mereka berkumpul itu, tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk. Dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. Lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Itu adalah bahasa roh. Orang yang dibaptis dengan Roh Kudus atau dipenuhi Roh Kudus, tanda awalnya adalah berbahasa Roh.

Setelah itu murid-murid Tuhan Yesus dipakai secara luar biasa untuk melakukan Amanat Agung. Tanda dan mujizat menyertai pelayanan mereka. Peristiwa ini disebut sebagai Pentakosta Pertama. Pentakosta yang Pertama ini dahsyat sebab dalam kurun waktu 100 tahun, 70% dari dunia yang dikenal waktu itu, yaitu yang berada di bawah kekaisaran Romawi menjadi Kristen. Pertanyaannya: Apakah Amanat Agung sudah selesai? Jawabannya: Belum!

Pentakosta yang kedua

Karena itu pada tahun 1906, kembali Roh Kudus dicurahkan di Azusa Street yang disebutkan sebagai Pentakosta Kedua. Ciri-ciri yang menonjol dalam Pentakosta Kedua ini adalah penekanan dalam hal berbahasa roh dan pelayanan mujizat dan kesembuhan, meskipun seluruh karunia roh juga dicurahkan dengan limpahnya. Pentakosta Kedua ini dahsyat sebab menurut Gordon Conwell Theological Seminary, bahwa 77,9% dari Kekristenan yang ada pada saat ini dimulai dari awal abad ke-20, ini berarti dimulai dari era peristiwa pencurahan Roh Kudus di Azusa Street atau Pentakosta yang Kedua. Pertanyaannya: Apakah Amanat Agung sudah selesai? Jawabannya: Belum!

Pentakosta Ketiga

Hari-hari ini pencurahan Roh Kudus yang jauh lebih dahsyat dibanding dengan Azusa Street sedang terjadi. Ini disebut sebagai Pentakosta Ketiga. Seperti yang terjadi pada Pentakosta Pertama dan Pentakosta Kedua, maka berbahasa roh dan pelayanan kesembuhan juga terlihat begitu intens. Saya percaya dengan Pentakosta Ketiga ini Amanat Agung Tuhan Yesus akan selesai dan Tuhan Yesus akan datang kembali.

Rasul Paulus berkata dalam 1 Korintus 14:5a,

“Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh."

Selain itu dalam 1 Korintus 14:18 rasul Paulus juga berkata:

“Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dalam bahasa roh lebih daripada kamu semua."

Saya sangat mengaminkan apa yang dikatakan oleh rasul Paulus ini dan saya juga berdoa agar apa yang dikatakan oleh rasul Paulus ini juga terjadi pada kita. Yang percaya katakan amin!

Berbahasa roh

Apa yang terjadi kalau kita berbahasa roh?

  1. Kita akan lebih berani bersaksi tentang Yesus
  2. Kita ingat Petrus, di mana sebelum dia dibaptis Roh Kudus dengan tanda awal berbahasa Roh, dia pernah menyangkal Yesus sebanyak 3 kali sebelum ayam berkokok. Setelah berbahasa roh, dia berani bersaksi tentang Tuhan Yesus, tidak peduli disesah dan dipenjarakan.

  3. Kita membangun iman kita
  4. Kalau kita berbahasa roh, maka sesuai dengan 1 Korintus 14:4 dikatakan:

    "Siapa yang berkata-kata dalam bahasa roh dia membangun dirinya sendiri."

    Artinya kalau kita berbahasa roh, kita membangun iman kita.

  5. Kita akan lebih merasakan hadirat-Nya dan lebih intim dengan Dia
  6. Karena ketika kita berbahasa roh, kita berkata-kata kepada Allah; bukan kepada manusia.

  7. Kita akan bisa berdoa lebih lama lagi
  8. Karena Roh Kudus akan menolong roh kita untuk menaikkan doa-doa yang tidak bisa kita ucapkan dengan kata-kata manusia.

  9. Sesuai dengan 1 Korintus 14:14-15 yang berkata:
  10. “Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Jadi, apakah yang harus kubuat?
    Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku."

Mari, bagi yang mau melakukan. katakanlah bersama saya: Amin!