GBI Lido City: Perbedaan antara revisi
(baru) |
k (upd) |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
{{Infobox Gereja | {{Infobox Gereja | ||
| nama=GBI Cicurug | | nama=GBI Cicurug | ||
| gembala= | | gembala={{ArticleLink|Jayawijaya|Pdm Jayawijaya}} | ||
| berdiri=2004-04-04 | | berdiri=2004-04-04 | ||
| kecamatan=Cicurug | | kecamatan=Cicurug | ||
Baris 33: | Baris 33: | ||
* Hotel Lido (selama setahun dan kembali tidak diizinkan) | * Hotel Lido (selama setahun dan kembali tidak diizinkan) | ||
* Berpindah-pindah ke berbagai tempat, hingga akhirnya membangun sebuah gedung gereja di samping rumah Pdm Jayawijaya. Setelah beribadah selama 3 tahun, kembali tidak diizinkan setelah terjadi perubahan kepengurusan RT setempat. | * Berpindah-pindah ke berbagai tempat, hingga akhirnya membangun sebuah gedung gereja di samping rumah Pdm Jayawijaya. Setelah beribadah selama 3 tahun, kembali tidak diizinkan setelah terjadi perubahan kepengurusan RT setempat. | ||
* Akhirnya jemaat kembali beribadah ke tempat ibadah perdana di Jalan Siliwangi, Cicurug, dengan beribadah pada hari Sabtu | * Akhirnya jemaat kembali beribadah ke tempat ibadah perdana di Jalan Siliwangi, Cicurug, dengan beribadah pada hari Sabtu sore. | ||
<li>Hingga '''September 2019''', jemaat asli GBI Cicurug tercatat sebanyak 105 orang jemaat, ditambah jemaat binaan lainnya sebanyak 80 orang.</li> | <li>Hingga '''September 2019''', jemaat asli GBI Cicurug tercatat sebanyak 105 orang jemaat, ditambah jemaat binaan lainnya sebanyak 80 orang.</li> |
Revisi per 18 September 2019 10.12
| |
Jemaat | |
---|---|
Nama | GBI Cicurug |
Gembala | Pdm Jayawijaya |
Berdiri | 04 Apr 2004 |
Lokasi | |
Kecamatan | Cicurug |
Kota/Kab | Kabupaten Sukabumi |
Provinsi | Jawa Barat |
Negara | Indonesia |
Kode Pos | 43359 |
GBI Cicurug adalah salah satu satu gereja di Kabupaten Sukabumi yang berdiri pada tanggal 04 April 2004 di bawah naungan Sinode Gereja Bethel Indonesia. Ibadah perdana dilayani oleh Gembala GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya, Pdt Sutadi Rusli.
Gereja ini merupakan cabang ke-20 dari GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya (GBI Rayon 7).
Sejarah
- 1995, Pdt Daud Adipranoto yang merupakan Gembala GBI Jalan Ahmad Yani Kota Paris, Sukabumi, terus mendorong Pdm Jayawijaya (yang saat itu bekerja di Pelmas Sinode GBI) untuk membuka jemaat GBI di Cicurug, bahkan menginformasikan sudah ada 2 orang jemaat di Cicurug, yaitu Ibu Nurkaton dan Ibu Anna Gunawan.
- 04 April 2004, diadakan ibadah perdana GBI Cicurug yang dilayani oleh Pdt Sutadi Rusli bertempat di Aula GOR Ko Seng-Seng, Jalan Siliwangi, Cicurug, dengan dihadiri 76 orang jemaat.
- Hotel Gunung Salak (selama 2 tahun sebelum tidak diizinkan kembali)
- Kolam Renang Pondok Maos (selama setahun)
- Sebuah rumah jemaat di Caringin (selama setahun dan kembali tidak diizinkan)
- Rumah Makan Terapung, Pinadar, Lido (selama 2 tahun dan kembali tidak diizinkan)
- Sebuah rumah jemaat, Bapak Sukarso, di SPN Lido (selama 1 tahun 5 bulan hingga Bapak Sukarso meninggal dunia)
- Wisma Kinasih (kemudian kembali tidak diizinkan)
- Hotel Lido (selama setahun dan kembali tidak diizinkan)
- Berpindah-pindah ke berbagai tempat, hingga akhirnya membangun sebuah gedung gereja di samping rumah Pdm Jayawijaya. Setelah beribadah selama 3 tahun, kembali tidak diizinkan setelah terjadi perubahan kepengurusan RT setempat.
- Akhirnya jemaat kembali beribadah ke tempat ibadah perdana di Jalan Siliwangi, Cicurug, dengan beribadah pada hari Sabtu sore.
- Hingga September 2019, jemaat asli GBI Cicurug tercatat sebanyak 105 orang jemaat, ditambah jemaat binaan lainnya sebanyak 80 orang.
Dalam tahun yang sama, Pdt Daud meninggal dunia, sehingga seolah ini menjadi amanat bagi Pdm Jayawijaya, yang akhirnya mulai merintis jemaat dari kelompok sel (saat itu bernama Family Altar) dengan anggota kedua jemaat tersebut.
Dimulai dari 2 orang, menjadi 10 orang, maka akhirnya terbentuklah Persekutuan Doa di Hotel Gunung Salak Cimelati dengan 53 orang jemaat yang menjadi bibit bagi dibukanya GBI Cicurug.
Dalam perjalanannya, GBI Cicurug sempat berpindah-pindah karena tidak diizinkan beribadah oleh masyarakat sekitar. Dari aula rumah Ko Seng-Seng, sempat berpindah-pindah ke: