KOM/KOM 300/330.1: Perbedaan antara revisi
k upd pagename-titleno-show |
k upd |
||
| (1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
| Baris 5: | Baris 5: | ||
| title= Terobosan ke arah transformasi | | title= Terobosan ke arah transformasi | ||
| titleno= 330.1 | | titleno= 330.1 | ||
| edition= | | edition= 3 (ebook) | ||
| year= | | year= 2023 | ||
| month= | | month= 3 | ||
}} | }} | ||
{{blockquote | {{blockquote/Ayat | ||
| addclass= | | addclass= | ||
| quote= '''''Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong anggur yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.''''' | | quote= '''''Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong anggur yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.''''' | ||
| Baris 62: | Baris 62: | ||
== ''The purpose'' == | == ''The purpose'' == | ||
{{blockquote | {{blockquote/Ayat | ||
| addclass= | | addclass= | ||
| quote= ''''' | | quote= '''''Menyatakan Kerajaan Allah di Bumi''''' | ||
| footer= {{sabdaweb2v|Matius 5:13-16}} | | footer= {{sabdaweb2v|Matius 5:13-16}} | ||
}} | }} | ||
| Baris 155: | Baris 155: | ||
| publisher = GBI Jalan Gatot Subroto | | publisher = GBI Jalan Gatot Subroto | ||
| location = Jakarta | | location = Jakarta | ||
| chapter = '' | | chapter = ''330.1 Terobosan ke arah transformasi'' | ||
| month = | | month = Maret | ||
| year = | | year = 2023 | ||
| edition = | | edition = 3 (ebook), Maret 2023 | ||
| id = ISBN 978-979-3571-20-1 | | id = ISBN 978-979-3571-20-1 | ||
}} | }} | ||
Revisi terkini sejak 27 Desember 2024 11.35
Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong anggur yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.
Tujuan
Memberikan pemahaman bahwa Gereja adalah representasi Kerajaan Allah, karena itu seyogyanya tidak terperangkap di dalam kegiatan-kegiatan internal saja, namun juga memiliki visi misi untuk menghadirkan nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah-tengah masyarakat.
Sebuah gereja membutuhkan terobosan untuk berpindah dari karakter pastoral murni kepada gereja yang menerapkan gerakan kerasulan. Gereja yang rasuli adalah gereja yang mengakui peranan seseorang yang rasuli untuk membawa jemaat melaksanakan kehendak Allah bagi dunia. Dalam hal ini, kirbat anggur yang lama tidak mampu mewadahi anggur yang baru.
The profile
Ciri-ciri dan infrastruktur sebuah pelayanan yang mampu melahirkan gerakan kerasulan adalah:
- DNA yang spesifik
- Bangkitnya anak-anak rohani
- Pemuridan dan Pementoran menjadi pola utama untuk terus menerus melahirkan Elisa-Elisa baru.
- Pengurapan dan impartasi menjadi budaya rohani.
- Ruang gerak bagi lima jawatan pelayanan Struktur penatalayanan yang memaksimalkan peran keseluruhan lima jawatan untuk bergerak bersama.
- Maslow: fisik, keamanan, sosial, pengakuan, aktualisasi diri.
- Yesus: aktualisasi, pengakuan, sosial, keamanan, fisik.
Tuhan Yesus menentukan piramida kebutuhan yang terbalik, artinya prioritas dan filosofinya berbeda.
Setiap gereja kerasulan selalu mempunyai karakteristik yang menjadi titik tolak dan tujuan keberadaannya; sebagai bagian dari Tubuh Kristus yang seutuhnya.
The program
- Lima tipologi gereja
- Ef 6:1-4 Gereja adalah Keluarga Allah
- Ef 2:21 Gereja adalah Bait Roh Kudus
- Ef 1:23 Gereja adalah Tubuh Kristus
- Ef 5:32 Gereja adalah Mempelai Kristus
- Ef 6:13 Gereja adalah Tentara Kristus
- Kis 2:42-47; 9:31 Tahapan ke arah Gereja Kerasulan
- Tahap konsolidasi Diawali dengan membangun kesatuan guna menghasilkan tim yang solid. Pada tahapan ini fokusnya adalah:
- 80% tentang peran gereja dalam membangun keluarga rohani
- 20% tentang peran gereja dalam pergerakannya
- Kis 11:21 Tahap mobilisasi Mengarahkan tim yang telah solid kepada program-program penjangkauan dan pemenangan komunitas/wilayah. Pada tahapan ini fokusnya adalah:
- 20% tentang peran gereja dalam membangun keluarga rohani
- 80% tentang peran gereja dalam pergerakan
The purpose
Menyatakan Kerajaan Allah di Bumi
- Mat 5:14 Sebagai terang - cultural and value influence
- Mat 5:13 Sebagai garam - transformation program
Gereja dan umatnya dalam keberadaannya (to be) menjadi tolak ukur; ketika menghidupi nilai-nilai Kristiani dalam kesehariannya.
Gereja dan umatnya dalam tindakannya (to do) melakukan rangkaian pelayanan yang secara strategis mengarah kepada perubahan kondisi jasmani dan rohani masyarakat di sekitarnya.
The process
- Membangun individu
- Membangun tim
- Membangun organisasi
Panggilan dan rekrutmen di antara jemaat agar berkomitmen untuk bertumbuh sebagai seorang murid; tidak stagnan sebagai jemaat pasif.
Menyatukan murid-murid yang sedang dalam proses bertumbuh dalam kelompok-kelompok berdasarkan visi pelayanan yang sama.
Gereja yang baik dibangun oleh seorang gembala yang baik; gereja yang rasuli dibangun dari tim yang kuat.
The people
Kedewasaan yang sempurna ialah ketika seseorang tidak hanya memiliki kerinduan untuk mengenal Tuhan saja, lebih dari itu menemukan dan menggenapi panggilan Tuhan dalam hidupnya.
- Menyadari jati diri
- Yoh 3:5-6; 10:10 Mengalami perjumpaan dengan Tuhan
- Mengerti panggilan Tuhan
- Menjalani proses
- 2 Tim 2:4; Ibr 12:1-3 Menerima pemeliharaan Tuhan
Setiap individu menyadari siapa dirinya di hadapan Tuhan; yaitu manusia berdosa yang diselamatkan oleh penebusan Darah Yesus.
Pengalaman perjumpaan pribadi mengarahkan kepada pemulihan yang seutuhnya.
Saat dalam perjalanan hidupnya di mana potensi bertemu dengan kebutuhan.
Pengejaran tujuan hidup tidak akan lepas dari tantangan dan rintangan; diperlukan komitmen yang sungguh-sungguh untuk tetap ‘berlari’.
Janji penyertaan Tuhan adalah jaminan bagi setiap pribadi yang tekun berlari di dalam perlombaan yang diwajibkan baginya.
The paradigm
Pola pikir gereja kerasulan adalah:
- Tuhan adalah Tuhan atas hal-hal yang baru
- Melahirkan murid, bukan sekedar mengumpulkan umat
- Memenangkan kota, bukan sekedar pertumbuhan jemaat
- Membawa perubahan, bukan mengejar kesuksesan
- Kantong anggur tidak kekal, tetapi anggur kekal
- Adanya ketetapan Ilahi tentang wilayah, sektor, dan waktunya
- Struktur anggaran mencerminkan prioritas
Roh Kudus adalah sumber inspirasi dan pewahyuan yang tidak ada habis-habisnya.
Duduk di bangku gereja bukanlah tujuan akhir, tetapi justru titik awal perjalanan rohani setiap orang percaya.
Gereja ada demi memenangkan kota di mana ia berada, bukan sebaliknya.
Gereja harus menjadi transformator kota, bukan hanya ‘hidup bagi dirinya sendiri’.
Segala keberadaan fisik dan paradigma adalah fana, tetapi menjadi sarana untuk menghasilkan buah yang tinggal tetap.
Diperlukan kepekaan untuk menangkap dengan akurat tentang panggilan dan pengurapan Tuhan atas gereja kita.
Transaksi-transaksi finansial gereja melukiskan ‘hati’ gereja kita.
Diskusi
Buat kelompok kecil dan temukan hal-hal apa yang menghalangi terobosan gereja lokal kita ke arah gereja yang apostolik.
Aplikasi
Tuliskan dari hasil diskusi tersebut di atas, apa yang secara pribadi dapat dan akan Anda lakukan.
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang sejati.
Sumber
- Abraham Lalamentik dan Tim (Maret 2023). "330.1 Terobosan ke arah transformasi". The Soldier (edisi ke-3 (ebook), Maret 2023). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto. ISBN 978-979-3571-20-1.