Article: 20240528/IN: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Jaen (bicara | kontrib)
Baru
 
Leo (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
  | pagename= 20240528/IN
  | pagename= 20240528/IN
  | illustration16x9= Logo Inspirational.jpg
  | illustration16x9= Logo Inspirational.jpg
  | illustration1x1=
  | illustration1x1= Logo Inspirational 1x1.jpg
  | illustrationA5=
  | illustrationA5=
  | title= Semua karena berkat Tuhan
  | title= Yang tidak dipandang manusia
  | date= 2024-05-28
  | date= 2024-05-28
  | name= Ritsan Sianturi
  | name= Ritsan Sianturi
  | completename= Ritsan Sianturi
  | completename= Ritsan Sianturi
  | originaldate= 2024-05-28
  | actualdate= 2024-05-28
  | event= Menara Doa Unity
  | event= Menara Doa Unity
  | location= Online
  | location= Online
  | church = GBI Danau Bogor Raya
  | church = GBI Danau Bogor Raya
  | city = Bogor
  | city = Bogor
| displayevent= Menara Doa Unity


| name2=
| completename2=
| name3=
| completename3=
| downloadfilename=
| downloadcaption= Unduh PDF
  | summary= '''''Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."''''' ({{sabdaweb2v|1 Samuel 16:7}})
  | summary= '''''Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."''''' ({{sabdaweb2v|1 Samuel 16:7}})


  | shortsummary='''''Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."''''' ({{sabdaweb2v|1 Samuel 16:7}})
  | shortsummary='''''Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya.'''''
}}
}}


{{blockquote/Ayat
{{blockquote/Ayat
| '''''Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."'''''|({{sabdaweb2v|1 Samuel 16:7}})
| '''''Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."''''' | {{sabdaweb2v|1 Samuel 16:7}}
}}
}}



Revisi terkini sejak 3 Juli 2025 16.33

Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16:7)

Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

1 Samuel 16:7

Hari ini kita belajar dari satu tokoh Alkitab, Daud. Dia selalu diremehkan oleh saudara-saudaranya bahkan oleh orang tuanya. Dia tidak dipandang, bahkan selalu dipandang sebelah mata oleh saudara-saudaranya. Keberadaannya tidak dihargai, selalu dianggap tidak ada. Tidak berguna. Tetapi sekali waktu dia muncul menjadi pemimpin nomor satu di negerinya.

Daud adalah anak bungsu yang mempunyai tugas untuk menggembalakan kambing domba ayahnya. Ketika Tuhan mengutus Samuel mengurapi yang akan mengganti Saul, Isai menampilkan anak-anaknya yang keren-keren, yang gagah, yang tampan. Tapi dari semua anak-anak Bapak Isai ini justru ditolak oleh Samuel. Tapi anak yang direndahkan ayahnya sendiri, justru diterima Samuel.

Secara manusia, Daud itu diremehkan oleh keluarganya. Tetapi Tuhan berkata, apa yang dilihat oleh dunia itu tidak dipandang oleh Tuhan. Daud, dialah yang akan dipakai oleh Tuhan. Jadi, ketahuilah, jika kita dipandang sebelah mata oleh orang lain, bahkan keberadaan kita tidak dianggap, jangan buru-buru kecewa. Mungkin itu adalah proses yang Tuhan sedang kerjakan dalam kehidupan kita.

Ingat kisah Daud ini, bahwa apa yang tidak dipandang manusia, justru itu yang dipandang Allah. Ada satu yang dilakukan Daud, yaitu kehidupan yang memuliakan Allah, sehingga ia dipandang Allah sendiri. Mari kita selalu fokus untuk memuliakan Allah dalam kehidupan kita, dan ada waktunya Allah akan mengangkat kehidupan kita lebih tinggi.

Kiranya memberkati kita semua, sehingga kita selalu memuliakan Tuhan.

Amin.