Article: 20240425/IN: Perbedaan antara revisi
(Baru) |
k (upd) |
||
(6 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{unified info | templatetype=inspirational | {{unified info | templatetype=inspirational | ||
| namespace= Article | | namespace= Article | ||
| pagename= | | pagename= 20240425/IN | ||
| illustration16x9= Logo Inspirational.jpg | | illustration16x9= Logo Inspirational.jpg | ||
| illustration1x1= | | illustration1x1= | ||
| illustrationA5= | | illustrationA5= | ||
| title= | | title= Kasih karunia untuk orang yang bergaul karib dengan Tuhan | ||
| date= 2024-04-18 | | date= 2024-04-25 | ||
| name= | | originaldate= 2024-04-18 | ||
| completename= | | event= Menara Doa Unity | ||
| location= Online | |||
| church = GBI Danau Bogor Raya | |||
| city = Bogor | |||
| name= Lie Handry Senjaya | |||
| completename= Pdp Lie Handry Senjaya | |||
| name2= | | name2= | ||
| completename2= | | completename2= | ||
Baris 30: | Baris 36: | ||
| downloadfilename= | | downloadfilename= | ||
| downloadcaption= Unduh PDF | | downloadcaption= Unduh PDF | ||
| summary= ''''' Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.'''''({{sabdaweb2v|Kejadian 6:8}}) | | summary= ''''' Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.''''' ({{sabdaweb2v|Kejadian 6:8}}) | ||
| shortsummary=''''' Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.'''''({{sabdaweb2v|Kejadian 6:8}}) | | shortsummary=''''' Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.''''' ({{sabdaweb2v|Kejadian 6:8}}) | ||
}} | }} | ||
Baris 38: | Baris 44: | ||
}} | }} | ||
Kita bersyukur karena kita hidup dalam zaman kasih karunia Tuhan. Frasa “kasih karunia” itu kita temui pertama kali dalam {{sabdaweb2v|Kejadian 6:8}} | Kita bersyukur karena kita hidup dalam zaman kasih karunia Tuhan. Frasa “kasih karunia” itu kita temui pertama kali dalam {{sabdaweb2v|Kejadian 6:8}}, | ||
:''''' Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.''''' | :''''' Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.''''' | ||
Baris 45: | Baris 51: | ||
Ketika Tuhan memutuskan untuk membinasakan semua makhluk di dunia ini, karena kasih karuna Tuhanlah maka Nuh dan keluarganya diluputkan. Tapi apa latar belakangnya sehingga Nuh beserta keluarganya diluputkan? | Ketika Tuhan memutuskan untuk membinasakan semua makhluk di dunia ini, karena kasih karuna Tuhanlah maka Nuh dan keluarganya diluputkan. Tapi apa latar belakangnya sehingga Nuh beserta keluarganya diluputkan? | ||
:'''''Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya;''''' {{sabdaweb2v|Kejadian 6:9a}} | :'''''Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya;''''' ({{sabdaweb2v|Kejadian 6:9a}}) | ||
Orang yang hidupnya baik pun bukan berarti tidak akan mengalami masalah. Respons kita dalam menghadapi masalah sangat menentukan kehidupan kita ke depan. | Orang yang hidupnya baik pun bukan berarti tidak akan mengalami masalah. Respons kita dalam menghadapi masalah sangat menentukan kehidupan kita ke depan. | ||
:'''''Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.''''' {{sabdaweb2v|Ayub 1:1}} | :'''''Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.''''' ({{sabdaweb2v|Ayub 1:1}}) | ||
Orang yang saleh dan jujur seperti Ayub pun mengalami masalah dan penderitaan yang luar biasa. Dia kehilangan anak-anaknya, harta benda, teman-temannya mempersalahkan dia, istrinya pun tidak mendukung dia, walaupun apa yang terjadi bukanlah karena kesalahan Ayub semata. | Orang yang saleh dan jujur seperti Ayub pun mengalami masalah dan penderitaan yang luar biasa. Dia kehilangan anak-anaknya, harta benda, teman-temannya mempersalahkan dia, istrinya pun tidak mendukung dia, walaupun apa yang terjadi bukanlah karena kesalahan Ayub semata. | ||
Baris 55: | Baris 61: | ||
Dalam kehidupan Ayub yang penuh penderitaan itu, Kerinduannya yang terbesar adalah hadirat Tuhan. Ia tidak selalu bersungut-sungut pada Tuhan atas kehilangannya (tidak berfokus pada masalah), tetapi kerinduannya adalah hadirat Tuhan (hidup berfokus pada hubungan dengan Tuhan). | Dalam kehidupan Ayub yang penuh penderitaan itu, Kerinduannya yang terbesar adalah hadirat Tuhan. Ia tidak selalu bersungut-sungut pada Tuhan atas kehilangannya (tidak berfokus pada masalah), tetapi kerinduannya adalah hadirat Tuhan (hidup berfokus pada hubungan dengan Tuhan). | ||
:'''''Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu, dan menganggap aku sebagai musuh-Mu?'''''{{sabdaweb2v|Ayub 13:24}} | :'''''Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu, dan menganggap aku sebagai musuh-Mu?''''' ({{sabdaweb2v|Ayub 13:24}}) | ||
Ini adalah kunci kemenangan Ayub maupun Nuh. Ayub dipulihkan ketika dia bergaul karib dengan Allah. Nuh pun demikian senantiasa punya kerinduan untuk bergaul dengan Allah. | Ini adalah kunci kemenangan Ayub maupun Nuh. Ayub dipulihkan ketika dia bergaul karib dengan Allah. Nuh pun demikian senantiasa punya kerinduan untuk bergaul dengan Allah. | ||
Baris 61: | Baris 67: | ||
Bergaul karib dengan Tuhan itu menghasilkan ketaatan dan kesetiaan, serta mau merendahkan diri di bawah kaki Tuhan ketika kita mengalami apapun juga. | Bergaul karib dengan Tuhan itu menghasilkan ketaatan dan kesetiaan, serta mau merendahkan diri di bawah kaki Tuhan ketika kita mengalami apapun juga. | ||
:'''''Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.''''' {{sabdaweb2v|2 Korintus 12:9}} | :'''''Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.''''' ({{sabdaweb2v|2 Korintus 12:9}}) | ||
Ayub mengalami perjumpaan yang otentik dengan Tuhan: | Ayub mengalami perjumpaan yang otentik dengan Tuhan: | ||
:'''''Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.''''' {{sabdaweb2v|Ayub 42:5}} | :'''''Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.''''' ({{sabdaweb2v|Ayub 42:5}}) | ||
Dan Ayub pun mengalami pemulihan dari Tuhan: | Dan Ayub pun mengalami pemulihan dari Tuhan: | ||
:'''''Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.''''' {{sabdaweb2v|Ayub 42:10}} | :'''''Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.''''' ({{sabdaweb2v|Ayub 42:10}}) | ||
Buah dari ketaatan Nuh, ketika dia melakukan segala yang diperintahkan Allah, dia beserta keluarganya diluputkan dari kebinasaan, dan Tuhan berjanji untuk tidak mengutuk bumi lagi. | Buah dari ketaatan Nuh, ketika dia melakukan segala yang diperintahkan Allah, dia beserta keluarganya diluputkan dari kebinasaan, dan Tuhan berjanji untuk tidak mengutuk bumi lagi. |
Revisi terkini sejak 22 Mei 2024 04.34
Inspirasi | |
---|---|
Tanggal | 25 April 2024 |
Penulis | Pdp Lie Handry Senjaya |
Sebelumnya |
|
Selanjutnya |
|
Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. (Kejadian 6:8)
Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Kita bersyukur karena kita hidup dalam zaman kasih karunia Tuhan. Frasa “kasih karunia” itu kita temui pertama kali dalam Kejadian 6:8,
- Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Sesuatu yang pertama kali disebut dalam Alkitab menjadi sangat penting untuk menjadi perhatian kita. Kasih karunia inilah yang membedakan kita orang percaya dengan orang tidak percaya. Keselamatan yang kita terima adalah kasih karunia Tuhan dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus, kita diselamatkan.
Ketika Tuhan memutuskan untuk membinasakan semua makhluk di dunia ini, karena kasih karuna Tuhanlah maka Nuh dan keluarganya diluputkan. Tapi apa latar belakangnya sehingga Nuh beserta keluarganya diluputkan?
- Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; (Kejadian 6:9a)
Orang yang hidupnya baik pun bukan berarti tidak akan mengalami masalah. Respons kita dalam menghadapi masalah sangat menentukan kehidupan kita ke depan.
- Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. (Ayub 1:1)
Orang yang saleh dan jujur seperti Ayub pun mengalami masalah dan penderitaan yang luar biasa. Dia kehilangan anak-anaknya, harta benda, teman-temannya mempersalahkan dia, istrinya pun tidak mendukung dia, walaupun apa yang terjadi bukanlah karena kesalahan Ayub semata.
Dalam kehidupan Ayub yang penuh penderitaan itu, Kerinduannya yang terbesar adalah hadirat Tuhan. Ia tidak selalu bersungut-sungut pada Tuhan atas kehilangannya (tidak berfokus pada masalah), tetapi kerinduannya adalah hadirat Tuhan (hidup berfokus pada hubungan dengan Tuhan).
- Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu, dan menganggap aku sebagai musuh-Mu? (Ayub 13:24)
Ini adalah kunci kemenangan Ayub maupun Nuh. Ayub dipulihkan ketika dia bergaul karib dengan Allah. Nuh pun demikian senantiasa punya kerinduan untuk bergaul dengan Allah.
Bergaul karib dengan Tuhan itu menghasilkan ketaatan dan kesetiaan, serta mau merendahkan diri di bawah kaki Tuhan ketika kita mengalami apapun juga.
- Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (2 Korintus 12:9)
Ayub mengalami perjumpaan yang otentik dengan Tuhan:
- Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. (Ayub 42:5)
Dan Ayub pun mengalami pemulihan dari Tuhan:
- Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. (Ayub 42:10)
Buah dari ketaatan Nuh, ketika dia melakukan segala yang diperintahkan Allah, dia beserta keluarganya diluputkan dari kebinasaan, dan Tuhan berjanji untuk tidak mengutuk bumi lagi.
Dari contoh kehidupan Nuh dan Ayub, ketika bergaul karib dengan Tuhan, berfokus pada Tuhan bukan fokus pada masalah, mereka mendapatkan pemulihan dan hidup yang diberkati.
Amin.