Article: 20230724/DV: Perbedaan antara revisi
k (upd) |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
{{pmb0|{{sabdaweb2v|Roma 8:29}},}} | {{pmb0|{{sabdaweb2v|Roma 8:29}},}} | ||
:'''''Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara | :'''''Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.''''' | ||
Tiap saat dalam hidup kita, kita harus alami pertumbuhan makin serupa dengan Kristus. Dari bayi rohani saat kita lahir baru dan terima Kristus, kita harus bertumbuh jadi anak rohani dan akhirnya dewasa rohani. | |||
| content= | | content= |
Revisi terkini sejak 26 Juli 2023 05.55
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 24 Juli 2023 |
Penulis | (IK) |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
Shalom, tidak terasa kita sudah memasuki semester kedua 2023, Tahun untuk Bangkit Jadilah Pemenang!
Ada level yang baru yang harus kita alami di semester kedua ini, setelah kita evaluasi dan menang dalam ujian-ujian iman di semester pertama.
- Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Tiap saat dalam hidup kita, kita harus alami pertumbuhan makin serupa dengan Kristus. Dari bayi rohani saat kita lahir baru dan terima Kristus, kita harus bertumbuh jadi anak rohani dan akhirnya dewasa rohani.
- Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya.
- Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
Sesuai ayat di atas, ciri-ciri kalau kita belum dewasa rohani maka kita lebih memilih-milih makanan rohani, terutama yang enak, lembut, bukan makanan keras; masih suka iri hati dan ada perselisihan. Mari memasuki semester kedua ini kita lebih dewasa rohani, bertumbuh untuk meninggalkan iri hati, perselisihan dan belajar menerima kebenaran Firman Tuhan sepenuhnya.
Langkah untuk kita mengalami level yang baru di semester kedua adalah:
- Kita harus menang dalam proses padang gurun yang diijinkan terjadi dalam hidup kita Banyak tokoh-tokoh Alkitab menang dalam proses padang gurun dan diubahkan semakin dewasa dalam level rohani yang baru, antara lain:
- Yusuf masuk dalam sumur, jadi budak, di penjara dan akhirnya jadi perdana Menteri di Mesir.
- Yunus melarikan diri ke Tarsis, masuk perut ikan dan akhirnya keluar menjadi misionaris yang mengubahkan satu bangsa.
- Daud, Musa, dan banyak lagi.
- Perjumpaan dengan Tuhan
- Menjadi murid yang memiliki hati yang mau belajar dan lapar akan Tuhan
- Menerima pengurapan Tuhan
Proses padang gurun membawa kita alami perjumpaan dengan Tuhan, jika kita lari mendekat pada-Nya. Inipun akan membawa kita alami perubahan ke level yang lebih dewasa dalam Tuhan. Musa contohnya, pada waktu di padang gurun, berjumpa dengan Tuhan dalam semak berapi yang mengubahkan Musa memenuhi panggilan Tuhan membawa umat-Nya keluar dari Mesir. Yakub diubah jadi Israel, Saulus berjumpa dengan Tuhan diubah jadi Paulus.
Elisa jadi muridnya Elia dan terus belajar dan lapar haus akan Tuhan sehingga menerima dua kali ganda pengurapan Elia. Yosua jadi murid, dimentor Musa dan akhirnya dipakai dahsyat untuk memimpin bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan.
Pengurapan Tuhan memampukan kita untuk alami level yang baru dalam kehidupan kita. Contohnya, Simon Petrus sebelumnya menyangkal Yesus tapi setelah Pentakosta menerima pengurapan Tuhan, dia berkotbah 3000 orang bertobat dan diselamatkan.
Mari bertumbuh lebih lagi dalam level rohani kita. Minta hati yang lapar dan haus akan Tuhan, menjadi murid dan diurapi lebih lagi. Biarlah di semester dua ini kita semakin dewasa dan bersekutu intim dengan-Nya terus kejar hadiratNya untuk alami perjumpaan dengan Tuhan sehingga hidup kita semakin berkenan, dipakai dahsyat. Tuhan berkati! (IK)
Ada level yang baru yang harus kita alami di semester kedua ini, setelah kita evaluasi dan menang dalam ujian-ujian iman di semester pertama.