Suplemen Diskusi COOL/2010-29: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (upd)
 
k (fmt)
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 8: Baris 8:
  | sebelumnya2  = [[Suplemen Diskusi COOL/2010-28|Saksi Tuhan]]
  | sebelumnya2  = [[Suplemen Diskusi COOL/2010-28|Saksi Tuhan]]


  | selanjutnya1 =  
  | selanjutnya1 = [[Suplemen Diskusi COOL/2010-31|Bejana yang memancarkan kemuliaan-Nya]]
  | selanjutnya2 =  
  | selanjutnya2 =  


Baris 20: Baris 20:
  | unduh = no
  | unduh = no
   
   
  | ayatintro = <big>'''''“Nantikanlah TUHAN! Kuatkan dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!” (Mazmur 27:14)'''''</big>
  | ayatintro = <big>{{ayatv|“Nantikanlah TUHAN! Kuatkan dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!”|Mazmur 27:14}}</big>


  | intro = Apapun yang engkau lakukan sehari-hari; entahkah itu pegawai perusahaan, wiraswasta, pelajar, ibu rumah tangga, pelayan Gereja, pensiunan, kakek-nenek dan sebagainya,  Anda akan selalu berada dalam suatu kurun waktu yang terus bergerak maju dan tidak pernah bisa diulang kembali.
  | intro = <div></div>
Apapun yang engkau lakukan sehari-hari; entahkah itu pegawai perusahaan, wiraswasta, pelajar, ibu rumah tangga, pelayan Gereja, pensiunan, kakek-nenek dan sebagainya,  Anda akan selalu berada dalam suatu kurun waktu yang terus bergerak maju dan tidak pernah bisa diulang kembali.


Waktu tidak akan pernah dan tidak mungkin dihentikan (setidaknya tidak mungkin dengan kekuatan manusia). Kerapkali fakta inilah yang membuat beberapa orang stress karena keterlambatan waktu, jadwal yang tidak sesuai rencana, kemacetan yang membuat berantakan hari Anda, dan seterusnya. Bayangkanlah bangsa Israel yang “frustasi” karena harus berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun karena dosa dan pelanggaran mereka. Padahal tanah perjanjian sebenarnya bisa dicapai hanya dalam waktu beberapa hari saja ('''''Ulangan 1:2'''''). Dari kisah ini kita belajar bahwa ALLAH-lah yang mengatur dan menetapkan waktu manusia di atas bumi.  Namun seperti bangsa Israel yang bersungut-sungut karena mengira ALLAH telah meninggalkan mereka dan membiarkan mereka di padang-gurun sekian lamanya, bagaimana dengan kita? Apakah kita juga merasa bahwa ALLAH berlambat-lambat dengan kita, atau bahkan kita merasa ALLAH meninggalkan kita?
Waktu tidak akan pernah dan tidak mungkin dihentikan (setidaknya tidak mungkin dengan kekuatan manusia). Kerapkali fakta inilah yang membuat beberapa orang stress karena keterlambatan waktu, jadwal yang tidak sesuai rencana, kemacetan yang membuat berantakan hari Anda, dan seterusnya. Bayangkanlah bangsa Israel yang “frustasi” karena harus berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun karena dosa dan pelanggaran mereka. Padahal tanah perjanjian sebenarnya bisa dicapai hanya dalam waktu beberapa hari saja ({{sabdaweb2v|Ulangan 1:2}}). Dari kisah ini kita belajar bahwa ALLAH-lah yang mengatur dan menetapkan waktu manusia di atas bumi.  Namun seperti bangsa Israel yang bersungut-sungut karena mengira ALLAH telah meninggalkan mereka dan membiarkan mereka di padang-gurun sekian lamanya, bagaimana dengan kita? Apakah kita juga merasa bahwa ALLAH berlambat-lambat dengan kita, atau bahkan kita merasa ALLAH meninggalkan kita?


  | isi= Kita mungkin merasa bahwa ALLAH berlambat-lambat dengan kita. Kita mungkin merasa ALLAH sangat terlambat menjawab doa-doa dan pergumulan kita.  Ini semua karena kita ada di dalam dunia yang begitu ketat bergerak dalam waktu. Ketika pengharapan/ekspektasi kita akan waktu tertentu ALLAH akan menjawab doa/pergumulan tidak terjadi, maka mudah bagi kita untuk mengatakan bahwa sudah terlambat atau ALLAH tidak peduli lagi. Ketika Anda meminta jawaban TUHAN, Anda mungkin mengharapkan jawabannya dengan cepat. Ketika Anda melihat keadaan yang tidak enak terjadi di sekelilingmu, engkau pun mungkin mulai bertanya-tanya “Apakah TUHAN tidak berbuat sesuatu mengenai hal ini?”.
  | isi= <div></div>
Kita mungkin merasa bahwa ALLAH berlambat-lambat dengan kita. Kita mungkin merasa ALLAH sangat terlambat menjawab doa-doa dan pergumulan kita.  Ini semua karena kita ada di dalam dunia yang begitu ketat bergerak dalam waktu. Ketika pengharapan/ekspektasi kita akan waktu tertentu ALLAH akan menjawab doa/pergumulan tidak terjadi, maka mudah bagi kita untuk mengatakan bahwa sudah terlambat atau ALLAH tidak peduli lagi. Ketika Anda meminta jawaban TUHAN, Anda mungkin mengharapkan jawabannya dengan cepat. Ketika Anda melihat keadaan yang tidak enak terjadi di sekelilingmu, engkau pun mungkin mulai bertanya-tanya “Apakah TUHAN tidak berbuat sesuatu mengenai hal ini?”


Tetapi waktu menurut ALLAH itu berbeda dengan waktu menurut Anda. Itulah sebabnya penting sekali kita belajar untuk menantikan ALLAH.  Menantikan-Nya artinya membiarkan Ia mengatur segala sesuatu menurut jadwal dan rencana-Nya. Belajar menantikan ALLAH akan mengurangi stres. Belajar menantikan waktu ALLAH akan membuat kita dapat menjalani hidup ini dengan pandangan yang jauh lebih baik, yakni pandangan-Nya.  Belajar mempercayai waktu menurut ALLAH membantu kita untuk mengurangi kecemasan akan berlalunya waktu. Bagaimana caranya?
Tetapi waktu menurut ALLAH itu berbeda dengan waktu menurut Anda. Itulah sebabnya penting sekali kita belajar untuk menantikan ALLAH.  Menantikan-Nya artinya membiarkan Ia mengatur segala sesuatu menurut jadwal dan rencana-Nya. Belajar menantikan ALLAH akan mengurangi stres. Belajar menantikan waktu ALLAH akan membuat kita dapat menjalani hidup ini dengan pandangan yang jauh lebih baik, yakni pandangan-Nya.  Belajar mempercayai waktu menurut ALLAH membantu kita untuk mengurangi kecemasan akan berlalunya waktu. Bagaimana caranya?


'''1.  Mulailah dengan pelajaran sejarah dalam Alkitab.'''
<ol style="margin-bottom:1em;">
<li>'''Mulailah dengan pelajaran sejarah dalam Alkitab'''</li>
<div class="licontent">
Perhatikanlah contoh-contoh waktu ALLAH dalam Alkitab. TUHAN menggunakan waktu untuk mempengaruhi kehidupan umat-Nya. TUHAN memilih waktu yang tepat untuk membawa Israel keluar dari Mesir. Ia menggunakan waktu di padang-gurun untuk mendidik dan mengajar umat-Nya yang masih banyak bermental budak. Ia bahkan mengizinkan Yosua menghentikan matahari agar cukup waktu untuk berperang. Dalam Perjanjian Baru, TUHAN mencurahkan ROH KUDUS pada waktu yang tepat, yaitu ketika banyak orang-orang Yahudi dari seluruh dunia berkumpul di Yerusalem. Waktu yang Ia pilih pun tepat saat Ia menampakkan diri kepada Saulus. Perhatikanlah bahwa dalam setiap situasi, ALLAH menunjukkan kuasa dan diri-Nya menurut jadwal-Nya, dan jadwal-Nya itu masuk akal.
</div>


Perhatikanlah contoh-contoh waktu ALLAH dalam Alkitab.  TUHAN menggunakan waktu untuk mempengaruhi kehidupan umat-Nya.  TUHAN memilih waktu yang tepat untuk membawa Israel keluar dari Mesir.  Ia menggunakan waktu di padang-gurun untuk mendidik dan mengajar umat-Nya yang masih banyak bermental budak.  Ia bahkan mengizinkan Yosua menghentikan matahari agar cukup waktu untuk berperang.  Dalam Perjanjian Baru, TUHAN mencurahkan ROH KUDUS pada waktu yang tepat, yaitu ketika banyak orang-orang Yahudi dari seluruh dunia berkumpul di Yerusalem.  Waktu yang Ia pilih pun tepat saat Ia menampakkan diri kepada Saulus.  Perhatikanlah bahwa dalam setiap situasi, ALLAH menunjukkan kuasa dan diri-Nya menurut jadwal-Nya, dan jadwal-Nya itu masuk akal.
<li>'''Pahami bahwa ALLAH bisa berkarya di luar waktu yang Anda jalani'''</li>
 
<div class="licontent">
'''2.  Pahami bahwa ALLAH bisa berkarya di luar waktu yang Anda jalani.'''
Jangan lupakan bahwa ALLAH yang menciptakan waktu. Yang mungkin lama menurut Anda, bisa saja pas menurut “jam” ALLAH. Pahamilah bahwa ALLAH sedang bekerja menurut jadwal-Nya, walaupun waktu Anda terus berjalan menantikan jawaban-Nya. Percayalah bahwa doa-doamu di dengar-Nya, dan Ia akan menjawab pada waktu dan momen yang paling tepat, yang bisa saja berbeda dengan apa yang kita harapkan. Rencana ALLAH terlalu besar untuk dimuat dalam kalender dan waktu dunia, namun rencana itu adalah rencana damai sejahtera dan bukan kecelakaan, tetapi rencana hari depan yang penuh pengharapan ({{sabdaweb2v|Yeremia 29:11}}).
 
</div>
Jangan lupakan bahwa ALLAH yang menciptakan waktu. Yang mungkin lama menurut Anda, bisa saja pas menurut “jam” ALLAH. Pahamilah bahwa ALLAH sedang bekerja menurut jadwal-Nya, walaupun waktu Anda terus berjalan menantikan jawaban-Nya. Percayalah bahwa doa-doamu di dengar-Nya, dan Ia akan menjawab pada waktu dan momen yang paling tepat, yang bisa saja berbeda dengan apa yang kita harapkan. Rencana ALLAH terlalu besar untuk dimuat dalam kalender dan waktu dunia, namun rencana itu adalah rencana damai sejahtera dan bukan kecelakaan, tetapi rencana hari depan yang penuh pengharapan (Yeremia 29:11).
</ol>


  | kesimpulan=
  | kesimpulan=
Yang Anda butuhkan adalah percaya! Percayalah bahwa TUHAN mengetahui apa yang terbaik untuk Anda. Waktu-Nya ketika Ia mengutus YESUS adalah waktu yang tepat, dan kedatangan-Nya yang kedua kali-pun akan menjadi waktu yang paling indah. Percayailah bahwa untuk segala permohonan dan keprihatinan Anda, TUHAN sungguh memegang kendali
Yang Anda butuhkan adalah percaya! Percayalah bahwa TUHAN mengetahui apa yang terbaik untuk Anda. Waktu-Nya ketika Ia mengutus YESUS adalah waktu yang tepat, dan kedatangan-Nya yang kedua kali-pun akan menjadi waktu yang paling indah. Percayailah bahwa untuk segala permohonan dan keprihatinan Anda, TUHAN sungguh memegang kendali


<poem>
<poem style="text-align:center; margin:1em 0;">
''PenyertaanMu sempurna, rancanganMu p’nuh damai''
''PenyertaanMu sempurna, rancanganMu p’nuh damai''
''Aman dan sejahtera walau di tengah badai''
''Aman dan sejahtera walau di tengah badai''

Revisi terkini sejak 2 Agustus 2010 03.23

Waktu Allah
Logo Cool.png
Suplemen Diskusi COOL
PeriodeJuli 2010
MingguIV (2010-29)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      “Nantikanlah TUHAN! Kuatkan dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!” (Mazmur 27:14)

      Apapun yang engkau lakukan sehari-hari; entahkah itu pegawai perusahaan, wiraswasta, pelajar, ibu rumah tangga, pelayan Gereja, pensiunan, kakek-nenek dan sebagainya, Anda akan selalu berada dalam suatu kurun waktu yang terus bergerak maju dan tidak pernah bisa diulang kembali.

      Waktu tidak akan pernah dan tidak mungkin dihentikan (setidaknya tidak mungkin dengan kekuatan manusia). Kerapkali fakta inilah yang membuat beberapa orang stress karena keterlambatan waktu, jadwal yang tidak sesuai rencana, kemacetan yang membuat berantakan hari Anda, dan seterusnya. Bayangkanlah bangsa Israel yang “frustasi” karena harus berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun karena dosa dan pelanggaran mereka. Padahal tanah perjanjian sebenarnya bisa dicapai hanya dalam waktu beberapa hari saja (Ulangan 1:2). Dari kisah ini kita belajar bahwa ALLAH-lah yang mengatur dan menetapkan waktu manusia di atas bumi. Namun seperti bangsa Israel yang bersungut-sungut karena mengira ALLAH telah meninggalkan mereka dan membiarkan mereka di padang-gurun sekian lamanya, bagaimana dengan kita? Apakah kita juga merasa bahwa ALLAH berlambat-lambat dengan kita, atau bahkan kita merasa ALLAH meninggalkan kita?

      Kita mungkin merasa bahwa ALLAH berlambat-lambat dengan kita. Kita mungkin merasa ALLAH sangat terlambat menjawab doa-doa dan pergumulan kita. Ini semua karena kita ada di dalam dunia yang begitu ketat bergerak dalam waktu. Ketika pengharapan/ekspektasi kita akan waktu tertentu ALLAH akan menjawab doa/pergumulan tidak terjadi, maka mudah bagi kita untuk mengatakan bahwa sudah terlambat atau ALLAH tidak peduli lagi. Ketika Anda meminta jawaban TUHAN, Anda mungkin mengharapkan jawabannya dengan cepat. Ketika Anda melihat keadaan yang tidak enak terjadi di sekelilingmu, engkau pun mungkin mulai bertanya-tanya “Apakah TUHAN tidak berbuat sesuatu mengenai hal ini?”

      Tetapi waktu menurut ALLAH itu berbeda dengan waktu menurut Anda. Itulah sebabnya penting sekali kita belajar untuk menantikan ALLAH. Menantikan-Nya artinya membiarkan Ia mengatur segala sesuatu menurut jadwal dan rencana-Nya. Belajar menantikan ALLAH akan mengurangi stres. Belajar menantikan waktu ALLAH akan membuat kita dapat menjalani hidup ini dengan pandangan yang jauh lebih baik, yakni pandangan-Nya. Belajar mempercayai waktu menurut ALLAH membantu kita untuk mengurangi kecemasan akan berlalunya waktu. Bagaimana caranya?

      1. Mulailah dengan pelajaran sejarah dalam Alkitab
      2. Perhatikanlah contoh-contoh waktu ALLAH dalam Alkitab. TUHAN menggunakan waktu untuk mempengaruhi kehidupan umat-Nya. TUHAN memilih waktu yang tepat untuk membawa Israel keluar dari Mesir. Ia menggunakan waktu di padang-gurun untuk mendidik dan mengajar umat-Nya yang masih banyak bermental budak. Ia bahkan mengizinkan Yosua menghentikan matahari agar cukup waktu untuk berperang. Dalam Perjanjian Baru, TUHAN mencurahkan ROH KUDUS pada waktu yang tepat, yaitu ketika banyak orang-orang Yahudi dari seluruh dunia berkumpul di Yerusalem. Waktu yang Ia pilih pun tepat saat Ia menampakkan diri kepada Saulus. Perhatikanlah bahwa dalam setiap situasi, ALLAH menunjukkan kuasa dan diri-Nya menurut jadwal-Nya, dan jadwal-Nya itu masuk akal.

      3. Pahami bahwa ALLAH bisa berkarya di luar waktu yang Anda jalani
      4. Jangan lupakan bahwa ALLAH yang menciptakan waktu. Yang mungkin lama menurut Anda, bisa saja pas menurut “jam” ALLAH. Pahamilah bahwa ALLAH sedang bekerja menurut jadwal-Nya, walaupun waktu Anda terus berjalan menantikan jawaban-Nya. Percayalah bahwa doa-doamu di dengar-Nya, dan Ia akan menjawab pada waktu dan momen yang paling tepat, yang bisa saja berbeda dengan apa yang kita harapkan. Rencana ALLAH terlalu besar untuk dimuat dalam kalender dan waktu dunia, namun rencana itu adalah rencana damai sejahtera dan bukan kecelakaan, tetapi rencana hari depan yang penuh pengharapan (Yeremia 29:11).

      Peneguhan

      Yang Anda butuhkan adalah percaya! Percayalah bahwa TUHAN mengetahui apa yang terbaik untuk Anda. Waktu-Nya ketika Ia mengutus YESUS adalah waktu yang tepat, dan kedatangan-Nya yang kedua kali-pun akan menjadi waktu yang paling indah. Percayailah bahwa untuk segala permohonan dan keprihatinan Anda, TUHAN sungguh memegang kendali

      PenyertaanMu sempurna, rancanganMu p’nuh damai
      Aman dan sejahtera walau di tengah badai
      Ingin ku s’lalu bersama rasakan keindahan
      Arti kehadiranMu TUHAN

      Sumber