Templat: Halaman Utama2/Renungan khusus: Perbedaan antara revisi
k fmt |
k Penggantian teks - "font-size: 90%;" menjadi "font-size: smaller;" |
||
| Baris 10: | Baris 10: | ||
<DPL> | <DPL> | ||
suppresserrors=true | suppresserrors=true | ||
resultsheader=<div style="margin:.75em 0; padding:.25em 0 0 1em; border-top: 1px #eee solid; font-size: | resultsheader=<div style="margin:.75em 0; padding:.25em 0 0 1em; border-top: 1px #eee solid; font-size: smaller;"> | ||
resultsfooter=</div> | resultsfooter=</div> | ||
category=Materi renungan khusus | category=Materi renungan khusus | ||
Revisi terkini sejak 10 Oktober 2024 15.51
| Hujan Awal-Hujan Akhir: Penggenapan Pentakosta Ketiga | |
|---|---|
| Renungan khusus | |
| Tanggal | 14 September 2025 |
| Penulis | Pdt Dr Nathan Subroto, MDiv |
| Renungan khusus lainnya | |
| |
Mintalah hujan dari TUHAN pada akhir musim semi!
Pengertian Hujan Awal dan Hujan Akhir
Pengajaran Hujan Awal dan Hujan Akhir merupakan metafora Alkitabiah yang memiliki makna teologis yang mendalam dalam tradisi Pentakostal. Pengajaran ini berasal dari gambaran agraris seperti yang tertulis dalam Yoel 2:23; Zakharia 10:1; dan Kisah Para Rasul 2:16-18; konsep ini secara historis dikaitkan dengan dua fenomena utama pencurahan Roh Kudus dalam sejarah gereja. Hujan Awal merujuk pada peristiwa Pentakosta dalam Kisah Para Rasul 2:1-4, yang menandai awal pekerjaan Roh Kudus dan kelahiran gereja di dunia. Sementara itu, Hujan Akhir dipahami sebagai pencurahan Roh Kudus yang jauh lebih besar dan dahsyat, terjadi di akhir zaman, yang akan memberdayakan orang-orang percaya bagi penuaian jiwa besar-besaran dalam rangka menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang Kedua.
Mintalah hujan dari TUHAN pada akhir musim semi! (Zakharia 10:1a)