Article: 20211126/CLU: Perbedaan antara revisi
k (Penggantian teks - "{{blockquote ↵| quote=" menjadi "{{blockquoteAyat | quote=") |
k (Penggantian teks - "| illustration1x1= Logo COOL 2021 1x1.jpg↵}}" menjadi "| illustration1x1= Logo COOL 2021 1x1.jpg | longsummary= | summary= | shortsummary= }}") |
||
Baris 12: | Baris 12: | ||
| illustration16x9= Logo COOL 2021 16x9.jpg | | illustration16x9= Logo COOL 2021 16x9.jpg | ||
| illustration1x1= Logo COOL 2021 1x1.jpg | | illustration1x1= Logo COOL 2021 1x1.jpg | ||
| longsummary= | |||
| summary= | |||
| shortsummary= | |||
}} | }} | ||
{{blockquoteAyat | {{blockquoteAyat |
Revisi terkini sejak 19 November 2022 14.26
Materi COOL Umum | |
---|---|
Tanggal | Jumat, 26 November 2021 |
Penulis | Departemen COOL |
Unduh | Google Drive |
| |
|
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat..
Pendahuluan
Seperti yang diinginkan oleh kebanyakan orang saat menanam sebuah pohon, yaitu agar pohon tersebut hidup bertumbuh dan berbuah; demikian juga Tuhan Yesus terhadap setiap umat-Nya agar kita juga menghasilkan buah. Jika tidak berbuah, maka seperti pada Matius 3:10, Tuhan Yesus mengatakan
- “Kapak sudah tersedia pada akar pohon, dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang kedalam api.”
Itu sebabnya, kita yang telah menerima anugerah keselamatan, berkat-berkat materi, jasmani, kesehatan, dan kekuatan, tidak boleh berhenti sampai di situ saja, tapi harus berbuah baik agar setiap orang di sekitar kita memuliakan Tuhan. Untuk dapat berbuah, kita memerlukan Roh Kudus yang memampukan kita.
Isi dan sharing
Buah apa saja yang harus kita hasilkan, sehingga orang lain memuliakan Tuhan melalui kehidupan kita?
- Buah pertobatan (Matius 3:8)
- Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?" Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus." (Kisah Para Rasul 2:37-38)
- Buah Roh (Galatia 5:22-23)
- Buah jiwa-jiwa (Kisah 2:47)
Bertobat memiliki pengertian: meninggalkan dosa dan kejahatan di masa lalu, lalu berbalik untuk melakukan kebenaran dan hidup dalam kekudusan secara terus menerus sampai Tuhan Yesus menjemput kita. Meskipun kadang dalam perjalanan Kekristenan kita bisa terjatuh dan tergelincir, namun kita harus tetap bangkit untuk melakukan kebenaran dan hidup dalam kekudusan lagi.
Selain buah pertobatan yang kita lakukan secara terus menerus, kita juga harus menunjukkan hasil dari pertobatan itu dalam kehidupan kita. Roh Kudus yang akan memimpin dan menuntun kita sehingga kita juga dapat menghasilkan buah Roh (kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri). Buah Roh yang kita hasilkan merupakan cerminan karakter Kristus yang ada dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus pernah mengatakan kepada murid-muridnya bahwa dari buahnyalah seseorang dapat kita kenali (Matius 7:20).
Ketika kehidupan kita menghasilkan buah pertobatan dan buah Roh, pasti orang-orang di sekitar kita juga melihat perbuatan kita yang baik dan benar sesuai dengan pimpinan Roh Kudus. Di situlah kita dapat bersaksi dan menjadi kesaksian bagi orang lain bagaimana Tuhan telah mengubah dan memimpin kehidupan kita, sehingga kita tidak sama lagi seperti sebelum kita bertobat.
Melalui kesaksian yang kita sampaikan serta perubahan hidup kita yang nyata maka kita pasti akan bisa membawa jiwa-jiwa untuk percaya dan mengenal Tuhan Yesus. Seperti jemaat mula-mula yang di Yerusalem, mereka tidak sekedar percaya, bertobat dan dibaptis, namun hidup mereka menjadi saksi dan kesaksian bagi banyak jiwa-jiwa.
Penutup
Dari buahnyalah orang akan melihat siapa kita sesungguhnya.
Dari ketiga penjelasan di atas, bagian mana yang belum kita lakukan?