Article: 20100222/RK: Perbedaan antara revisi
k (Penggantian teks - "| isi= " menjadi "| content= ") |
k (Penggantian teks - "| tanggal =" menjadi "| date=") |
||
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 2: | Baris 2: | ||
| namespace= Article | | namespace= Article | ||
| pagename= 20100222/RK | | pagename= 20100222/RK | ||
| | | title= Keinginan untuk taat | ||
| tahun = 2010 | | tahun = 2010 | ||
| minggu = 08 | | minggu = 08 | ||
| | | date= 2010-02-24 | ||
| sebelumnya = [[Renungan khusus/2010-05|Datanglah Kerajaan-Mu (The Kingdom Age)]] | | sebelumnya = [[Renungan khusus/2010-05|Datanglah Kerajaan-Mu (The Kingdom Age)]] |
Revisi terkini sejak 24 November 2022 04.09
Renungan khusus | |
---|---|
Tanggal | 24 Februari 2010 |
Renungan khusus lainnya | |
| |
|
Menjadi orang Kristen berarti kita benar-benar taat kepada Kristus. Jika kita merenungkan isi Alkitab dan berusaha untuk hidup sesuai dengan isi Alkitab sudah pasti kita akan hidup bertentangan dengan dunia.
Kita tidak terikat kepada siapa pun kecuali Kristus. Sementara kebanyakan orang di dunia ini menyerahkan diri mereka kepada harta, kepada berbagai kebiasaan, kepada manusia; bukan kepada Kristus. Keberhasilan di dalam dunia ini berarti kuasa, pengaruh, uang, atau pun prestasi. Tetapi di dalam kekristenan, sukses berarti berhasil menyenangkan hati Tuhan.
Keinginan untuk taat mungkin akan membawa kita untuk melakukan hal-hal yang sama sekali bertentangan dengan yang diinginkan dan dihargai oleh dunia. Ini berarti memiliki pendirian yang tetap dalam ketaatan, ketika banyak orang dengan enaknya menyetujui dan menyesuaikan diri dengan dunia.
Seperti yang dikatakan dalam Roma 12:2, Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, ...
Mempraktekkan ayat ini dapat merupakan pengalaman yang berani, keras dan sukar, tetapi memang inilah yang dimaksud dengan menjadi orang Kristen. Tuhan Yesus meringkaskan hakikat kehidupan Kristen sebagai mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.
Juga Yesus mengatakan Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku (Yohanes 14:15). Menaati perintah-perintah-Nya berarti membaca dan mengerti isi Kitab Suci, kemudian memutuskan untuk hidup tepat seperti yang diajarkan oleh Alkitab. Itu tidak mudah, tetapi kita bisa berusaha untuk hidup sesuai dengan apa yang Alkitab ajarkan.
Demikianlah cara proses belajar bagaimana menaati Allah, bagaimana mendengarkan perintah-perintah-Nya serta melakukannya dalam kehidupan kita. Itu berarti membaca Alkitab dan membiarkan isi Alkitab menguasai hidup kita. Dan itu juga berarti mengerti apa yang dikehendaki oleh Allah lalu sedikit demi sedikit setiap hari membiarkan pengertian itu menguasai tindakan-tindakan kita.
Allah telah memberikan kepada manusia kehendak bebas sehingga kita bisa berkata ya atau tidak terhadap apa yang kita tahu, sekali pun itu hal-hal yang benar. Tetapi Tuhan menolong kita untuk mengatakan ya melalui karya Roh Kudus. Dengan kekuatan kita sendiri kita tidak bisa memutuskan untuk melakukan segala sesuatu yang benar dan menaati perintah-perintah itu. Allah bekerja di dalam hidup kita dan kita berusaha sebaik-baiknya untuk bekerja sama dalam apa yang sedang Allah lakukan. Taat kepada Kristus adalah soal 24 jam sehari. Kita harus membiarkan Allah bekerja dalam hidup kita.
Jikalau kita mengenakan Dia sepanjang hari, kita akan merasakan ekspresi Ketaatan sebagai suatu reaksi yang timbul dengan sendirinya.
Secara praktis, kita hendaknya memulai setiap hari dengan berkata, Aku ingin kehendak Allah berlaku atas hidupku hari ini. Renungkan apa yang sedang Allah lakukan pada kita saat itu. Berdoa, membaca Alkitab dan kemudian sepanjang hari itu kita hendaknya tidak mengesampingkan Allah.
Kita tidak bisa menyediakan setengah jam di pagi hari untuk Allah dan sisa hari itu untuk diri kita sendiri. Allah harus menguasai keseluruhan hari.
Kita hendaknya terus-menerus mencari kekuatan dan bimbingan Allah dalam hidup kita karena kita memakai akal budi yang Ia berikan kepada kita untuk menaati Kristus dan merenungkan Pengajaran-Nya.
Bila kita diperhadapkan dengan persoalan-persoalan setiap hari, kita hendaknya berpikir; bagaimana KRISTUS akan menanggapinya? Waktu kita mempraktekkan kehadiran-Nya dalam proses-proses pemikiran kita, maka kita akan mendapatkan bahwa keputusan-keputusan kita secara mendasar dipengaruhi oleh-Nya.
Ketaatan adalah sesuatu yang sebenarnya tidak ingin kita lakukan, namun kita lakukan karena Tuhan yang menyuruhnya dan karena kita mengasihi Dia, maka kita melakukannya.
Pandanglah pada YESUS, pandang wajah-Nya dan katakan: Aku Ingin TAAT!
Sumber
- (AH) GBI Jalan Gatot Subroto, Jakarta