Menjadi anak Tuhan yang ulet dan setia (Pdm Sandra Suharsa)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom semua, saya percaya kita semua sangat diberkati Tuhan, tidak ada perkara yang mustahil, semua adalah berkat anugerah Tuhan yang luar biasa bagi kita semua. Saya ada di sini bukan kuat dan gagah saya tapi berkat dan anugerah Tuhan. Selamat Natal dan Tahun Baru, percayalah bahwa 2011 lebih baik dari tahun 2010! Kalau kita sungguh-sungguh intim dengan Tuhan, janji Tuhan itu pasti terjadi dalam hidup kita.

Saya bersyukur kalau minggu pertama ini saya diizinkan ada dalam pelayanan, itu adalah anugerah Tuhan. Benar bahwa kalau kita hidup melekat dalam iman, Tuhan sedang membentuk kita dalam rancangan yang luar biasa.

Kalau kita mau membuka pintu anugerah Tuhan, kita harus belajar menjadi anak-anak Tuhan yang ulet dan setia, bukan menjadi anak-anak Tuhan yang gampangan.

Kesaksian 9 Weeks of Breakthroughs

Saya mau sedikit kesaksian. Pada minggu kedua 9 Weeks of Breakthroughs, saya tidak dapat datang, karena sebelumnya sudah ada janji pelayanan di Surabaya pukul 8 pagi. Saat itu hati saya bertentangan, karena saya sebenarnya ingin agar selama 9 minggu itu tidak putus. Tapi tempat dan ruangan itu tidak membatasi. Jadi selama Saudara berdoa pada tanggal 16 Oktober 2010 di Gedung Lautan, pada hari itu saya bangun jam 4 pagi dan saya berdoa bersama suami, saya tidak mau kehilangan berkat dari doa terobosan ini.

Saya ingat sekali Bapak Gembala berkata bahwa doa 9 Weeks of Breakthroughs ini bukan saja untuk tahun 2011 tapi juga untuk sepuluh tahun ke depan. Saya pegang janji Tuhan itu.

Pada tahun 1983, saya mengalami kecelakaan dan telinga kanan saya tidak bisa mendengar. Saya berdoa, tapi saya tidak menuntut-nuntut untuk disembuhkan oleh Tuhan, saya termasuk orang yang mengalir saja bersama Tuhan, sehingga ada orang yang berkata saya ini Kristennya aliran Mengalir. Setiap kali saya dalam perjamuan kudus, dan ketika mengangkat cawan perjamuan, saya selalu perkatakan, saya pasti sembuh. Pada waktu tahun 2001, saya menyaksikan berkat Tuhan, telinga kanan saya yang tidak bisa mendengar itu menjadi mendengar. Saya tidak pernah lupakan, ini saya saksikan di GBI Kalam Hidup, di Gedung Pos dan Giro Kota Bandung. Suami saya juga mungkin tidak menyangka kalau menikahi istri yang tidak bisa mendengar sebelah. Dia juga bengong mendengar kesaksian saya.

Telinga kanan saya yang gendang telinganya sudah rusak ini walaupun sudah disembuhkan dan bisa mendengar lagi pada tahun 2001 itu, tapi kalau naik pesawat terbang, sakitnya bukan main. Saya kesakitan sampai tidak tertahan menangis menahan sakit. Kapas selalu stand by di tas saya untuk menyumpal, dan kalau ada terbuka sedikit saja, maka sakitnya luar biasa. Padahal Tuhan sudah izinkan saya pergi dari kota ke kota, bahkan saya dipercayakan juga untuk pelayanan ke Belanda. Itu semua harus memakai pesawat terbang, dan otomatis saat naik pesawat itu saya selalu dag-dug, nanti sakit ngga ya?

Pada tanggal 16 Oktober 2010 itu saya berdoa, "Tuhan, saya rindu nanti pulang dari Surabaya, Tuhan sempurnakan kesembuhan telinga saya. Nanti Senin saya pulang saya rindu total sembuh." Suami saya tidak tahu saya minta itu.

Waktu pulang itu kapas masih ada, tapi waktu terbang itu, saya tanya Tuhan, "Pakai kapas tidak?" Tuhan katakan "Bagaimana imanmu?" Lalu kapas itu saya taruh di telinga tapi tidak saya masukkan. Waktu mulai naik pesawat, saya mulai bahasa roh, saya nyanyi, "Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil". Sampai pesawat itu tinggi, saya sama sekali tidak sakit. Saya sengaja lepas kapas itu dan "Wow, Tuhan saya dahsyat!"

Biasanya kalau sudah sakit, air mata itu tidak bisa dibendung. Tapi saat itu juga saya mengalami kesembuhan, saya tidak kesakitan sedikit pun. Kemarin terjadi lagi, waktu ke Belanda saya uji lagi apakah benar saya mengalami kesembuhan. Dan benar-benar Tuhan sudah berikan kesembuhan yang luar biasa. Dahsyat!

Tidak ada perkara yang mustahil. Ini tahun 2011, 10 tahun yang lalu Tuhan sembuhkan dalam tahap yang pertama. 10 tahun kemudian, Tuhan nyatakan dengan sempurna. Saya terus ingat dan pegang apa yang Bapak Gembala katakan, yaitu apa yang kita lakukan dalam sembilan minggu terobosan ini akan berpengaruh hingga 10 tahun ke depan.

Saya tidak tahu pergumulan Saudara yang belum terjawab. Mungkin ada step berikutnya, jangan berputus asa, tetap bersandar kepada Tuhan. Dalam Yeremia di katakan jangan bersandar pada manusia, tetap berharap hanya pada Yesus.

Menjadi anak Tuhan yang ulet dan setia

Hari ini kita mau belajar, apa yang Tuhan mau lakukan bagi kita. Agak keras, tapi biarlah Firman ini membuat kita tidak cengeng.

Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya. Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup. (Ibrani 10:34-39)

#1 Dasar iman yang kokoh di dalam Tuhan

Tahun 2011 kita sudah sama-sama tahu adalah Tahun Multiplikasi, pelipatgandaan akan terjadi, Promosi Allah akan terjadi dalam kehidupan orang-orang percaya. Dalam tahun 2011 Tuhan sudah memberikan berkat-berkat yang sudah disediakan bagi mereka yang bersandar kepada Dia. Di ayat ini dikatakan bahwa kita harus semakin mengerti bahwa kehidupan kita bukan fana tapi kekal sifatnya di dalam kita.

Banyak orang yang kalau kehilangan sesuatu, menjadi kuatir, sedih, bingung, cemas. Saya mau katakan kepada setiap jemaat Tuhan, Anda bisa datang dengan pakaian dan mobil yang bagus itu bersyukur. Saya di Jakarta tidak pernah bingung ketika pergi pelayanan. Aduh naik apa? Pergi sama siapa? Tidak. Selama untuk pelayanan, mau pergi pakai sepeda, ojek, bajaj, yang penting kita bisa tiba di tempat pelayanan kita, tanpa perlu malu. Saya suatu kali pergi pelayanan di Jakarta di tempat yang cukup bagus, hamba Tuhannya mengantar sampai depan merasa bingung karena dikiranya saya bawa mobil dan supir, tapi ternyata saya pulang naik ojek.

Saya tidak mau jadi hamba Tuhan yang cengeng, gampangan. Anugerah Tuhan terlalu besar dalam kehidupan kita!

Firman Tuhan katakan bahwa kepada kita sudah diberikan berkat-berkat yang luar biasa. Bahkan pemazmur katakan, tidak bisa dihitung berkat Tuhan.

Kita sering jadi anak-anak Tuhan yang cengeng. Berkatnya mau, tapi prosesnya tidak mau. Firman ini keras, tapi saya percaya ini Firman buat saya terlebih dahulu. Kenapa saya katakan supaya kita tidak jadi anak-anak yang cengeng? Kita harus tertuang dalam bungkusan iman yang kuat. Harus didasari dengan iman yang kuat. Kalau tidak, terobosan itu akan stack (diam), tidak ada perluasan.

Jangan berhenti! 9 Weeks of Breakthroughs ini adalah awal! Sekarang kita tinggal lakukan dan kerjakan, harus dikemas dengan kekuatan iman kita, ini menjadi bekal apa yang menjadi bagian kita.

#2 Terobosan pasti terjadi dan sudah digenapi

Jadi, terobosan itu ada dasarnya, ada kemasannya. Yang kedua, dalam terobosan ada sumber kekuatan yang luar biasa, yaitu kekuatan Allah Roh Kudus. Itu tidak bisa dilepaskan, harus kita ambil jadi keseimbangan untuk kita menikmati penggenapan janji Tuhan. Tidak main-main Dikatakan sedikit waktu lagi.

Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita,

Kenapa dikatakan bahwa menerima hal itu dengan sukacita? Karena kita sudah tahu kita sudah mendapatkan sesuatu yang lebih besar, yang kekal sifatnya.

Setiap bulan Desember adalah bulan kasih bagi keluarga kami dan kami melakukan apa yang menjadi persembahan sulung kami. Kami melakukan persembahan kasih bagi gereja-gereja di pedesaan yang tidak mampu merayakan Natal, kami berikan persembahan kasih yang nilainya tergantung kondisi jemaat di tempat tersebut.

Tapi Desember 2010 ini kami tidak pergi ke daerah, melainkan mengadakan persembahan dengan cara yang lain. Kami sudah survei, kami mau memberikan untuk janda-janda yang hidup di pinggir kereta api, yang rumahnya seng atau kardus. Saya melakukan survei benar-benar karena kami tidak mau menabur di tempat yang salah. Jadi kami selain bertanya kepada orang yang bersangkutan, kami juga mengkonfirmasikan kepada Bapak Gembalanya. Jadi, dalam Desember ini ada 7 orang yang masuk nominasi dari Tuhan. Saya tidak memberikan hal yang sembarangan, tapi saya siapkan paket yang bagus dan menarik, dan saya juga siapkan persembahan kasih yang terbaik bagi mereka. Itu memang menjadi komitmen, dan kami laksanakan pada tanggal 23 yang lalu.

Kami mengajak par a tamu kami, Pak Teddy dan Ibu Nana, Gembala GBI Dordrecht Belanda. Para tamu ini tidak mengetahui ke mana akan kami ajak melayani. Mereka tadinya begitu rapi dengan setelan, tapi saya minta pakai kaos putih dan jeans saja agar tidak menyolok.

Begitu masuk ke tempatnya, Pak Teddy dan Bu Nana menangis. Air matanya tidak berhenti-henti. Saya ajak pertama-tama ke seorang janda, yang juga menjadi contoh bagi saya. Memang dia tidak kaya raya, tapi dia adalah seorang ibu yang luar biasa, janda beranak tiga. Anak pertamanya tidak tahu ke mana. Anak kedua agak-agak miring, yang kalau ngamuk, semua barang bisa dipecahkan. Kalau dia mengamuk harus diikat, dipasung. Anak ketiga, satu-satunya perempuan, sudah berumur 43 tahun tapi tidak pernah mengalami menstruasi sehingga kesehatannya terganggu, penglihatannya tinggal 10%. Kalau tidak dituntun ibunya, dia tidak akan pernah pergi ke Gereja. Ibu ini namanya Mak Weli, usia 78 tahun, berjualan peyek.

Rumahnya begitu kumuh. Tamu dari Belanda saya suruh berdoa, tapi tidak bisa berdoa, dia nangis terus. Saya katakan, inilah pelayanan yang sesungguhnya yang kita harus belajar. Kalau di atas mimbar di gereja seperti ini semua orang bisa. Saudara, Mak Weli ini satu hari keuntungan hanya 1000 rupiah, dia masukkan ke celengan. Dan celengan itu seluruhnya dibawa ke mimbar Tuhan ketika Gereja sedang mencari dana pembangunan. Bagi saya, ibu ini adalah seorang ibu yang luar biasa, ada iman yang benar-benar tumbuh berkembang, sekalipun susahnya luar biasa. Dalam usia 78 tahun, kondisi sakit seperti Parkinson, dia tinggal di pinggir kereta api di daerah Jatinegara. Perhatikan baik-baik, ini yang dikatakan kekayaan di dalam satu terobosan memuntahkan kuasa Allah. Kita tidak melihat lagi kesenangan dunia, tapi kalau Allah bekerja dalam hidup kita, kita akan mengalami jebolan kuasa Allah terjadi dalam kehidupan pribadi kita.

Waktu kita melakukan segala sesuatu, Tuhan itu melihat. Tuhan itu tidak buta. Jebolan-jebolan kuasa terobosan itu akan mengalir dengan dahsyat kalau kita benar-benar hidup dengan dasar iman yang kokoh. Tahun 2011 pasti lebih baik dari tahun 2010!

Kita mau belajar untuk kita hidup sungguh-sungguh percaya. Waktunya sangat sedikit lagi. Kita harus benar mengerti apa yang dikatakan muntahan-muntahan kuasa Allah bagi orang-orang yang bersandar berharap kepada Tuhan. Yang setengah-setengah Tuhan katakan akan dimuntahkan. Tegas, jangan menyimpang ke kiri dan ke kanan. Sudah melayani tapi masih suka bertanya-tanya apakah ini kutukan. Itu lagu lama! Tuhan kasih kita kondisi apa pun, itu adalah vitamin iman.

Ada yang bertanya, Indonesia kapan ya bebas dari kutukan? Siapa bilang Indonesia dikutuk? Indonesia tidak dikutuk, tapi Indonesia sedang diperhatikan Allah! Indonesia sedang disayang Allah. Perhatikan! Akan terjadi terobosan-terobosan yang luar biasa. Semakin hari kita akan melihat janji berkat Tuhan.

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. (Ibrani 12:2)

Kesempurnaan itu akan terjadi dalam setiap kehidupan orang-orang benar. Kalau kita mau hidup benar di hadapan Tuhan, tidak ada perkara yang mustahil. Anak-anak Tuhan begitu dikasih persoalan, mundur dan kecewa. Tapi Firman Tuhan katakan tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."

Sekalipun KTP Anda Kristen, tapi keselamatan kita tergantung bagaimana kita mengerjakan keselamatan kita! Matius 7:21-23, adalah sebuah Firman yang selama-lamanya saya pegang, itu adalah ayat emas bagi saya dan suami saya. Jangan kita sombong, kita punya gereja yang besar, kekayaan. Tapi justru semakin kita diberkati Tuhan, kita harus semakin hidup dalam kekudusan. Kalau Tuhan mau ambil sekejap habis, banyak yang saya lihat seperti itu. Anda yang datang hari ini harus belajar bersama-sama kita melakukan kebenaran Firman Tuhan.

Dalam pelajaran yang saya ambil dalam pelayanan Yesus di dunia, Saudara lihat, di atas kapal, di atas perahu, di atas gunung, di bawah lembah, Yesus tetap bersekutu. Mau satu orang, perempuan Samaria yang berdosa, yang kusta, semua dia layani. Tapi kadang ada hamba-hamba Tuhan kalau diminta untuk melayani, harus bertanya dulu berapa jemaatnya.

Kalau Saudara mau mendapati pelipatgandaan, kita tidak menjadi anak-anak yang cengeng lagi, kita harus menghargai waktu yang Tuhan berikan. Kedatangan Tuhan semakin hari semakin singkat, dipercepat Tuhan supaya kita sungguh-sungguh mengalami pelipatgandaan terjadi.

Kita mau belajar bersama-sama. Hari ini kita pulang dengan pembaharuan. Ayo lebih antusias menyanyi buat Tuhan. Kalau saya melayani orang-orang sakit, saya sudah melakukan survei ke RS Dharmais, di Indonesia tingkat orang-orang yang kanker itu naiknya begitu drastis. Kalau hari ini kita sehat, dalam keadaan baik, masuk ke 2011 ini dengan baik saja, itu adalah anugerah Allah.

#3 Sungguh-sungguh mencari Tuhan

Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. (Ibrani 11:6)

Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia! Bukan kepada yang main-main. Ini yang dikatakan yang percaya dengan sungguh-sungguh, tidak main-main!

Tidak ada perkara yang mustahil, itu terobosan. Bagaimana janji Tuhan digenapi kalau kita tidak sungguh-sungguh, kalau kita tidak benar di hadapan Tuhan? Mari belajar! Ini minggu pertama, bawa imanmu yang sungguh dengan Tuhan.

Istri-istri di sini harus percaya, hidupmu bukan karena suami. Ada yang waktu suami pulang duluan ke surga, habis-habisan badannya. Dia bertanya-tanya, "Hidup saya bagaimana? Anak-anak saya makan apa?" Saya katakan ke anak-anak saya, "Hidupmu bukan karena Mami Papi. Hidupmu karena Tuhan Yesus!"

Firman Tuhan dalam Matius 28 itu ya dan Amin. Sampai ke akhir zaman, Tuhan pasti menyertai kita.

Penutup

Tahun 2011 pasti akan menjadi tahun yang lebih baik dari 2010, kalau benar-benar dasar terobosan yang sudah kita terima itu benar-benar kita dasari dengan iman yang kokoh dengan Tuhan. Kedua, muntahan-muntahan dahsyat yang diiringi dengan Roh Kudus. Maka ketiga, akan terjadi iman yang sungguh-sungguh mengalir, di mana pun kita bersama Tuhan, pasti mujizat terjadi. Tidak ada perkara yang mustahil! Kalau Anda datang hari ini dan bawa berkat yang baru, maka pelipatgandaan pasti terjadi.

Ayub mengalami kesulitan-kesulitan, tapi dalam Ayub 42, terjadi pelipatgandaan dalam hidup Ayub. Firman Tuhan katakan harta bendanya lebih banyak dari yang terdahulu. Kalau ada persoalan, kita imani, ini ada berkat luar biasa yang sedang Tuhan siapkan bagi kita. Mari kita berikan yang terbaik bagi Tuhan.

Waktu saya datang pada Ibadah Akhir Tahun di tempat ini tanggal 31 Desember 2010 jam 7 malam yang lalu, sepanjang harinya saya berdoa mempersiapkan supaya Firman Tuhan itu benar-benar untuk saya. Waktu pujian di naikkan saya teriak menangis, tidak ada perkara yang mustahil ketika kita melekat pada Tuhan, kita akan menerima janji-janji Tuhan. Waktu pujian penyembahan dinaikkan, setiap hari pasti ada mujizat Tuhan. Saya menangis tanggal 31 itu, Tuhan benar sekali, waktu kita mau benar-benar bersabar dengan janji berkat Tuhan, waktu kita mau melepaskan pengampunan, berkat Tuhan itu mengalir dengan dahsyat. Tidak ada halangan rintangan, tidak ada kebencian, kita menjadi orang-orang yang fresh, disegarkan kembali. Tidak ada kebusukan, lubang-lubang, tapi kita menjadi orang-orang dengan iman yang fresh karena Allah sendiri yang menyegarkan dalam hidup kita. Mari kita minta iman yang baru sedang tumbuh, mujizat terjadi luar biasa, pelipatgandaan terjadi luar biasa.

Tiada berubah kuasa nama-Mu
Tidak berkesudahan kasih setia-Mu
'pabila Tuhan sudah berfirman
Maka semuanya jadi

Selama kumenyembah-Mu
Kupercaya bahwa mujizat pasti terjadi
Selama Kaubesertaku
Kumelihat ada mujizat setiap hari