Mari, ikutlah Aku! (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom, saya percaya setiap pribadi diberkati Tuhan dengan luar biasa.

Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia. (Matius 4:18-21)

Ketika Yesus memanggil murid-murid-Nya ini, luar biasa respons dari keempat calon murid-murid Tuhan ini. Tanpa berpikir panjang, tanpa berhitung ini-itu dulu, tanpa pikir-pikir dulu, mereka segera mengikuti Yesus, meninggalkan perahu mereka, meninggalkan segala sesuatunya untuk ikut Yesus.

Saudara, apa respons kita untuk mengikuti Yesus? Apa kendala yang menghalangi dan menghambat kita untuk mengikuti Yesus?

Penghambat mengikuti Yesus

#1 Takut miskin

Dalam Matius 19:16-26, ada sebuah cerita mengenai Orang muda yang kaya,

Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."

Saudara yang dikasihi Tuhan, jadi Tuhan katakan kepada orang muda ini, kalau mau sempurna, juallah segalanya dan bagikan kepada orang miskin. Tapi orang muda itu takut miskin. Dan Tuhan katakan, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum, daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Matius 6:19-20, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Rupanya bagi anak muda ini, hartanya adalah nomor satu. Hartanya adalah segala-galanya. Tuhan sebenarnya sedang menguji dia, tapi ternyata dia berkeberatan. Dia lebih berat ke hartanya dibandingkan ikut Yesus, dia lebih takut miskin ketimbang ikut Yesus. Tuhan katakan, jangan kumpulkan harta di bumi, karena ngengat dan karat menghabiskannya. Waktu kita kumpulkan harta kita di bumi, semuanya itu sia-sia. Waktu kita lebih percaya pada deposito, lebih percaya akan pabrik kita yang besar, akan harta kita, maka berarti kita sudah punya hati yang lebih terikat pada harta di bumi. Tapi kumpulkanlah harta di Sorga! Saudara harus kumpulkan harta di sorga!

Saudara mau simpan harta di Sorga? Amin! Saudara tidak bakal bisa transfer duit ke Sorga. Tetapi ada hal-hal yang bisa kita lakukan untuk kita dapat membangun rumah kita di Sorga. Saudara mau membangun rumah di Sorga yang benar di hadapan Tuhan? Amin!

Bagaimana caranya kita bisa mengumpulkan harta di Sorga?

  1. Dengan melakukan perbuatan baik dalam kebenaran Firman Tuhan. Kita diminta untuk Tuhan untuk berbuat baik dalam kebenaran, karena ada orang yang berbuat baik tapi belum tentu benar menurut Firman Tuhan. Bahkan bukan setahun sekali, sepuluh tahun sekali, tapi setiap hari Saudara harus berbuat baik dalam kebenaran Firman Tuhan!
  2. Untuk memiliki harta di Sorga, kita harus memiliki karakter Kristus.

Saya percaya, setiap pribadi kita mau memiliki rumah yang baik di Sorga. Ayo kumpulkan harta itu di Sorga!

Matius 6:21, Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Saudara, kalau ada harta kita, di situ juga ada hati kita. Kalau saya mau punya hati di Sorga, saya harus kumpulkan harta saya di Sorga.

Sebuah ilustrasi, misalnya bulan Juli tahun depan, saya akan pindah ke Australia dan seluruh keluarga saya akan pindah ke sana. Maka mulai sekarang saya pindahkan harta saya ke sana. Mendekati bulan Juli 2013, uang Rupiah yang saya pegang paling hanya tinggal sedikit sisa-sisa saja, karena semua harta saya sudah dipindahkan ke sana. Hati saya juga ingin segera pindah karena harta saya sudah dipindahkan ke sana! Itu adalah sebuah gambaran di mana harta kita berada, maka di situ hati kita berada.

Saudara mau pergi ke Sorga? Amin? Maka Saudara harus kumpulkan harta di Sorga! Kenapa? Supaya hati Saudara mau pergi ke Sorga, mau ketemu Tuhan Yesus.

Pada tahun 1990-an, ada seseorang yang ditelepon karyawannya yang memberitahukan bahwa showroom-nya kebakaran. Lalu dia cepat-cepat lari ke sana. Petugas menghalangi dia yang mau masuk ke gedung yang sedang terbakar itu, karena gedung itu akan roboh. Ternyata Bapak itu menyimpan hartanya di lemari besi showroom. Dia meronta-ronta sedemikian rupa dan tidak bisa dicegah untuk lari masuk ke dalam bangunan itu. Begitu tiba di dalam, dia terkubur bersama bangunannya!

Saudara, jangan kita terikat dengan Mamon, tapi biarlah kita terikat pada harta di Sorga. Amin.

Matius 19:24, Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

Di Tanah Perjanjian, ada sebuah gereja di Betlehem, yang memiliki sebuah pintu gerbang besar yang dibuka dari pagi sampai jam tertentu di malam hari. Pintu itu pada malam hari ditutup dan dipalang. Untuk memfasilitasi supaya orang tetap bisa keluar masuk secara terbatas, di samping pintu besar itu ada pintu yang lebih kecil di mana setiap orang bisa masuk, dinamakan pintu lobang jarum.

Tuhan bilang, lebih mudah unta masuk melalui pintu lobang jarum tadi. Unta adalah binatang jinak. Di Sinai, kalau malam itu gelapnya luar biasa, dan unta itu kalau berkumpul tidak pernah bersuara, hanya cium-ciuman saja, tapi kita dari jauh pun sudah bisa mencium baunya luar biasa.

Unta adalah binatang yang menurut ke mana pun juga, tapi harus dituntun. Ternyata, untuk bisa masuk ke pintu lobang jarum itu ada dua syaratnya. Pertama, barang di atas punuknya harus diturunkan. Ikatan-ikatan barang itu harus diturunkan semuanya agar dia bisa bebas masuk melalui pintu lobang jarum itu. Kalau masih ada ikatan, dia tidak bisa masuk karena akan tersangkut. Kedua, untuk bisa masuk melalui pintu lobang jarum, maka unta itu harus ditarik ke dalam.

Tuhan katakan, buat Tuhan tidak ada yang mustahil. Apa artinya? Tuhan mau ikatan-ikatan kita dengan Mamon, yaitu kita mengumpulkan harta kita di bumi, ikatan-ikatan itu harus dilepaskan dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Saudara harus lepaskan! Dan pada waktu Saudara lepaskan keterikatan itu, Saudara akan ditarik Tuhan sendiri masuk dalam Kerajaan Allah.

Kita harus melepaskan keterikatan kita. Jangan sampai Saudara diikat kekuatan Mamon. Kita perlu uang, tapi uang bukan segalanya. Yesuslah segalanya. Jangan menggantungkan apapun juga dengan kekuatan sendiri. Mamon tidak jujur, dia bisa naik turun, tapi kita mau mengumpulkan harta kita di Sorga.

#2 Takut menderita

Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, (Filipi 1:29)

Hari-hari ini Tuhan mau kita naik level. Bukan sesuatu yang mudah, ada ujian-ujian yang harus kita lalui, seperti Tuhan Yesus Kristus dibawa Roh Kudus diuji ke padang gurun. Dia dicobai oleh Iblis tiga kali. Tapi dia menang atas pencobaan itu. Kita harus menang karena kita lebih dari pemenang.

Bagaimana kita diuji? Abraham, Musa, dan Daud pun diuji. Waktu Abraham di Padang Gurun Negeb, dia diuji dengan ujian iman. Saudara harus punya iman bola kasti. Dilempar, balik lagi ke tangan Yesus. Itu ujian iman kita. Jangan takut, karena Tuhan beserta kita. Lalu apa yang dilakukan Musa? Di Padang Gurun Midian, dia mengalami ujian ketaatan. Tapi waktu disuruh memukul batu, dia tidak taat. Saudara, apakah kita taat akan kebenaran Firman Tuhan? Daud sendiri diuji di Padang Gurun Paran. Dia diuji kerendahan hati. Waktu salah karena selingkuh dengan Betsyeba, dia ditegur dan langsung bertobat. Apakah kita boleh punya kerendahan hati? Saudara sedang mengalami ujian apa? Apakah kita sedang diuji akan kerendahan hati? Kita diperhadapkan dengan situasi-situasi agar kita memiliki kerendahan hati.

Tuhan katakan kepada 4 murid-Nya, mari ikut Aku, Aku akan menjadikan kalian penjala manusia. Dari penjala ikan, 180 derajat diubah jadi penjala manusia. Yang mengherankan, mereka tanpa pikir langsung ikut Yesus. Ini ujian bagi kita. Saudara mau dijadikan penjala manusia? Mungkin ada yang bertanya-tanya, Tuhan, nanti bagaimana usaha saya? Keluarga saya?

Yohanes dan Yakobus dalam ayat-ayat tadi, langsung meninggalkan perahu dan ayahnya, berbicara mereka meninggalkan usaha dan keluarganya! Buat Tuhan, jiwa adalah harta segala-galanya dan bukan emas, perak, berlian. Buat Tuhan, jiwa adalah segala-galanya, harta yang paling mahal. Waktu Saudara bisa memenangkan jiwa bagi Tuhan, maka Tuhan disenangkan, dan akan menggerojoki Saudara dengan berkat yang berlimpah-limpah.

Sutadi Rusli-20121014.jpg

Penutup

Waktu kita diminta menjadi penjala manusia, mari percaya dengan sungguh. Apapun yang Saudara gumulkan, pikirkan, takutkan, Tuhan sendiri yang akan membereskan. Coba Saudara lihat, kalau hari-hari ini ada dalam pergumulan dan tidak tahu jalannya apa. Jangan ikat hidup kita dengan uang, mari mulai hidup dalam kebenaran Firman Tuhan, menjadi saksi memberitakan kabar baik. Waktu kita menjadi penjala manusia, apa yang Saudara rindukan akan diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus.

Saudara siap menjadi penjala manusia? Amin! Tuhan Yesus memberkati.