Countdown (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Dalam hidup kita setiap pribadi, ada hitungan mundur. Kita ngga pernah tahu kapan jarum jam kita itu mencapai satu titik yang namanya titik nol.

Shalom dan selamat pagi, semuanya diberkati oleh Tuhan? Amin! Haleluya!

Pada tanggal 14 Februari 2024 yang akan datang, kita akan datang ke setiap TPS yang ada. Ayo, saya dorong kepada setiap kita, mari ambil bagian sebagai orang percaya yang sungguh-sungguh tahu bahwa itu adalah kewajiban kita semuanya.

Pilihan ada di dalam tangan Saudara. Doakan, dan saya percaya dengan sungguh, Tuhan berbicara kepada setiap Saudara untuk memberikan pilihan yang terbaik, bagi Damailah Indonesiaku!

Tema Firman Tuhan hari ini adalah countdown atau hitung mundur. Kalau Saudara sempat pergi ke Gedung KPU di Jakarta, di depan gedung itu ada sebuah papan digital besar yang bisa terlihat dari jauh. Papan ini menunjukkan waktu hitungan mundur menuju Pemilu tanggal 14 Februari.

Dalam hidup kita setiap pribadi, ada hitungan mundur. Kita tidak bisa berkata bahwa saya mah masih muda karena jam mundur kita bisa berbeda-beda. Kita ngga pernah tahu kapan jarum jam kita itu mencapai satu titik yang namanya titik nol!

Satu waktu, datanglah Nabi Yesaya ke Raja Yehuda yang bernama Hizkia.

Yesaya 38:1,

Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."

"Sampaikan kepada keluargamu" dalam Alkitab bahasa Inggris adalah "set your house in order".

Yesaya bilang kepada Hizkia, ayo kamu beresin rumahmu, karena sebentar lagi kamu akan mati. Kamu masih dikasih kesempatan untuk beresin kamu punya rumah.

Saudara yang dikasihi Tuhan, ada dua macam rumah dalam hidup kita.

#1 Rumah rohani

Rumah yang pertama, tentu adalah rumah rohani.

Setelah mendengar vonis dari Nabi Yesaya, Raja Hizkia berbalik menghadap Tuhan, dia berdoa, lalu Tuhan kasih dia kesempatan, ditambahkan 15 tahun lagi umurnya. Kalau Saudara ada di tempat ini, berarti Tuhan masih kasih kesempatan buat kita untuk hidup lebih sungguh-sungguh lagi. Kita ngga tahu jam mundur kita itu nolnya kapan. Kita perlu untuk hidup lebih benar lagi di hadapan Tuhan, lebih sungguh-sungguh lagi hidup dalam kebenaran firman Tuhan.

Satu waktu, ada seorang pemilik pohon ara, dia datang ke kebunnya kepingin makan buah ara. Begitu dia lihat, ternyata pohon aranya tidak berbuah, padahal sudah 3 tahun. Dia mau tebang saja pohon itu. Tapi pengelolanya minta kesempatan setahun lagi, kalau masih ngga berbuah baru dipotong, dibakar.

Galatia 5:13,

Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Jadi, kalau Tuhan kasih kesempatan buat kita, bukan untuk foya-foya, bukan untuk hidup dalam kedagingan, tapi justru kita harus makin hidup dalam kebenaran Firman Tuhan! Itu yang Tuhan inginkan dalam setiap kehidupan kita.

Tuhan kasih kesempatan juga kepada seorang wanita yang kedapatan berzina. Wanita itu dibawa sama ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi, ke hadapan Tuhan, mau dihakimi kira-kira begitu. Tapi akhirnya tidak ada yang seorang pun yang berani lempar batu kepada wanita itu. Tuhan bilang sama wanita yang berzina itu, Aku juga tidak menghukum engkau. Mulai hari ini, jangan berbuat dosa lagi.

Ini pesan buat kita, pesan buat saya, pesan buat semua, kita jangan lagi jatuh bangun dalam dosa, tapi biarlah kebenaran terus ada dalam kehidupan kita. Amin! Kita tahu ceritanya itu semuanya, ternyata Esau menjual hak kesulungannya kepada Yakub. Kita perlu renungkan ini Saudara. Esau itu kalau Saudara baca ceritanya, dia adalah orang yang diberkati, ternaknya luar biasa banyak. Tapi Esau ini mendahulukan mencari hal-hal yang jasmani. Dia jual hak rohaninya kepada Yakub. Kita perlu belajar dari kisah Esau ini, supaya tidak terjadi dalam hidup kita, karena Esau mendahulukan hal-hal yang jasmani, dan bukan menomorsatukan Tuhan.

Ibrani 12:16-17,

Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

Aduh kalau lihat seperti ini, enggak balik itu kesempatan. Jadi kalau hari ini Saudara masih diberikan kesempatan, pergunakan kesempatan itu sebaik-baiknya. Supaya di kala jarum jam kita mencapai titik nol, kita pasti akan ketemu dengan Tuhan Yesus Kristus!

Sepanjang masih diberikan kesempatan, lakukan yang baik. Hidup ini adalah kesempatan untuk terus hidup melayani Tuhan Yesus. Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan beri!

Nyanyi:

Hidup ini adalah kesempatan
Hidup ini untuk melayani Tuhan
Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan beri
Hidup ini harus jadi berkat

#2 Rumah jasmani

Rumah yang kedua adalah rumah jasmani atau keluarga.

Saudara yang dikasihi Tuhan, kita itu punya keluarga, entah suami/istri, anak. Kita semua punya entah keluarga kecil ataupun keluarga besar. Hari-hari ini rasanya dunia sudah begitu kacau luar biasa, kejahatan ada di mana-mana. Kita lihat sendiri kebrutalan terjadi di sekitar kita, rasanya makin lama kejahatan makin memuncak. Rupanya kondisi hari-hari ini sama seperti ribuan tahun lalu pada zaman Nuh.

Bukankah Firman Tuhan dalam Matius 24 bahwa akhir zaman itu seperti pada waktu zaman Nuh, orang kawin-mengawinkan, makan dan minum.

Pada saat itu wah Tuhan marah luar biasa lihat kelakuan manusia. Tuhan mau musnahkan semua manusia yang ada di bumi ini. Lalu Tuhan perintahkan Nuh bikin bahtera yang besar sekali pada zaman itu.

Luar biasa, Nuh bisa jaga istri dan anak-anaknya, Sem, Ham, dan Yafet, dengan istrinya, berdelapan masuk ke dalam bahtera.

Tuhan pesan kepada kita, ayo ajak keluarga kita, rumah keluarga kita, semua harus masuk ke dalam kerajaan Sorga. Keluarga inti, entah papa-mama, pasangan, anak-anak, cucu, mantu, Saudara harus bawa mereka untuk masuk ke dalam bahtera bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus.

Nuh dengan kekuatan Tuhan dia bisa pelihara, dia jaga itu di tengah-tengah kekacauan kejahatan zaman itu. Kita pun diberikan kemampuan oleh Roh Kudus untuk menjaga keluarga kita, supaya tidak ada seorang pun yang jatuh, tapi semuanya adalah orang-orang yang percaya dan masuk dalam bahteranya Tuhan.

Kisah 16:31-32,

Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.

Saudara, keselamatan itu adalah pilihan, keputusan pribadi lepas pribadi. Maksud ayat ini adalah ketika Saudara dan saya menjadi terang di dalam keluarga itu, menjadi berkat di dalam keluarga itu karena mendahulukan hal-hal yang rohani dalam hidup Saudara, kita bangkit menjadi terang, maka orang-orang dalam keluarga inti Saudara, bahkan keluarga besar Saudara, lingkungan Saudara, mereka akan melihat bahwa Tuhan Yesus ada dalam hidup Saudara menjadi berkat, dan mereka akan datang bertekuk lutut, mengaku Yesus adalah Tuhan. Amin!

Haleluya! Saya mau ajak kita sama-sama pelihara rumah rohani kita, juga rumah keluarga kita, supaya semuanya bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus.

Video