Tuhan bekerja bagi yang menantikan Dia (Eloy Zalukhu, MBA)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom Saudara, pada pagi hari ini kita berbicara tentang “Tuhan bekerja bagi orang yang menantikan Dia”. Ketika Bapak dan Ibu membaca tema ini, mendengarkannya, dan memikirkannya, bagaimana perasaan Anda?

Apakah Saudaraku pagi hari ini dengan sungguh-sungguh menantikan Tuhan? Saudara, kalau kita bicara: Tuhan bekerja bagi mereka yang menantikan Dia, apakah artinya Tuhan tidak bekerja bagi orang-orang yang tidak menantikan Dia?

Kita akan melihat yang namanya common grace dan special grace.

  • Anugerah umum contohnya sederhana, pagi hari ini matahari terbit untuk semua orang, banyak diantara mereka yang tidak mengenal Tuhan, bahkan mereka berseteru dengan Tuhan, apakah matahari juga terbit untuk mereka? Bagaimana dengan udara yang kita hirup? Semua orang dapat menikmati anugerah tersebut.
  • Tetapi Bapak dan Ibu, Saudaraku sekalian ada juga anugerah khusus. Jika Saudara sedang mengikuti ibadah ini apakah itu berarti Saudara percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mu? Yes, dan amin. Itulah anugerah khusus. Tuhan Yesus sendiri berkata “bukan engkau yang memilih Aku, Akulah yang memilih kamu.” Berbicara mengenai ayat “Tuhan bekerja di dalam hidup orang-orang yang menanti-nantikan Dia.” Ini berarti konteksnya anugerah khusus, berlaku untuk semua orang yang percaya kepada Allah yang disembah oleh Abraham, Ishak, dan Yakub, yang dinyatakan dalam diri Kristus Yesus, Tuhan dan juruselamat kita.

Tuhan kita berbeda dan unik

John Piper mengatakan “Kebesaran Tuhan tidak diagungkan dengan cara umat-Nya bekerja untuk-Nya. Sebaliknya dengan cara Dia bekerja untuk umat-Nya.”

Kisah 17:24-25,

“Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.”

Saudara-Saudara, Tuhan tidak dilayani dengan tangan manusia. Kemudian saya dan pemusik melayani Dia hari ini, semua pelayanan ini pun didahului oleh Allah yang sudah lebih dahulu bekerja di dalam hati kita orang-orang percaya. Sehingga kita akhirnya mengerti cintanya yang tak terbatas dan tak bersyarat itu kita berkata, “Tuhan ini hidupku pakailah untuk kemuliaan-Mu, menyembah-Mu, dan melayani-Mu.

2 Tawarikh 16:9,

Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan."

Artinya hari ini, Tuhan sedang melihat kepada seluruh dunia, kepada siapa Dia akan melimpahkan kekuatan-Nya, karena kekuatan Tuhan tak terbatas, bahkan tidak berkelebihan kalau kita berkata, “God created you to love you”. Tuhan itu bukan hanya memiliki kasih, Tuhan itu sendiri adalah kasih itu.

Mazmur 50:15,

Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." Sela

Jadi ada kesesakan, lalu kita berseru kepada Tuhan, Tuhan menolong, dan engkau akan memuliakan Dia.

Yesaya 64:3-4,

karena Engkau melakukan kedahsyatan yang tidak kami harapkan, seperti tidak pernah didengar orang sejak dahulu kala! ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian.

Apakah Saudaraku sedang menanti-nantikan Tuhan dalam situasi apapun yang sedang engkau hadapi? Dalam keluarga mungkin ada sakit penyakit, dalam bisnis sedang lesu, kehilangan pekerjaan, dalam rumah tangga ada yang sedang kewalahan bagaimana anak-anak remaja kita begitu sulit untuk diarahkan di zaman seperti ini. Maukah Saudara membuka hati dan pikiran serta berkata “Tuhan, aku hanya menanti-nantikan Engkau, Jadilah kepadaku seperti janji-Mu.” Jadi kesimpulannya Allah tidak meminta manusia bekerja untuk-Nya. Tuhan bekerja untuk manusia. Inilah keunikan Allah yang kita sembah. Semua pelayanan manusia kepada Tuhan, terlebih dahulu bergantung pada pelayanan Tuhan kepada manusia. Tuhan memperlakukan Saudara dan saya lebih dari yang semestinya.

Pada Yesaya 46, Dewa Bel dan Dewa Nebu adalah dewa-dewa Babilonia yang menjadi beban para pengikutnya. Pada ayat yang ketiga Tuhan berkata:

Kudukung sejak dari kandungan, kujunjung sejak dari Rahim. Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus: Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

Jadi cinta Allah yang engkau sembah ini tidak berkesudahan.

Masalahmu dan masalahku bukan karena kita kurang mencintai Tuhan, masalahmu dan masalahku adalah karena kita kurang paham betapa Allah itu mencintai dan mengasihi kita, karena kalau kita paham tidak mungkin tidak engkau dan aku akan jatuh cinta kepada-Nya.

Firman Tuhan berkata, “jika engkau mengasihi aku, engkau pasti akan menuruti perintah-perintah-Ku.” Jadi kalau ada Sahabat yang masih bergumul di dalam dosa, entah itu perselingkuhan, pornografi, judi, korupsi, malas, hanyalah bukti bahwa engkau tidak mengasihi Tuhan dan kenapa engkau tidak mengasihi Dia, karena engkau tidak mengerti betapa Dia mengasihimu. Saudara kita lihat ayat-ayat berikutnya untuk menolong kita.

Yesaya 30:18,

Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!

Markus 10:45,

Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Inilah keunikan Tuhanmu dan Tuhanku, aku berdoa dengan ayat-ayat seperti ini, dengan kita mengerti bagaimana Kristus mencintaimu, engkau akan jatuh cinta kepada-Nya, dan kalau engkau jatuh cinta kepada-Nya, engkau akan mengikuti perintah-perintah-Nya. Yesus memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagimu dan bagiku. Yesus adalah demonstrasi yang paling jelas dari Allah yang dimaksudkan oleh Yesaya 64 dan 46.

Tuhan kita mampu

Bapak dan Ibu percuma kalau Tuhan mengatakan aku mencintaimu dan ternyata Dia adalah Tuhan yang lemah. Kalau ada karyawan di kantor saat diberikan pekerjaan, gagal terus menerus. Ini gambaran manusia mengecewakan yang disebabkan oleh tiga hal:

  • Motivasi kerjanya rendah
    Dia tidak peduli dengan kualitas kerjanya, dia lupa bahwa kerja itu harusnya untuk menunjukkan imannya kepada manusia lain. Dia bahkan mengatakan aku di sini hanya upahan. Jadi dengarkan, apapun profesi anda tidak ada yang mengatakan aku kan cuman upahan, karena tidak ada pekerjaan rendahan. Semua pekerjaan itu mulia jikalau engkau melakukannya seperti engkau melakukan bagi Tuhan dan bukan untuk manusia.
  • Pengetahuan manusia terbatas
    Ada orang dengan motivasi kerja bagus, tetapi pengetahuannya kurang karena masih muda, masih banyak waktu untuk belajar.
  • Kekuatan manusia terbatas
    Tetapi dapat pula Bapak dan Ibu, motivasi kerjanya bagus, dia mau memberikan yang terbaik, pengetahuannya cukup, namun ternyata manusia selalu ada batasnya.

Syukur kepada Tuhan, Allah yang engkau sembah bukan hanya Dia mengejar dan memberikan cintanya kepadamu tapi Dia adalah Tuhan yang mampu dan sempurna dalam karya-Nya.

Yesaya 46:9-10,

Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan,

Tidak ada keputusan Tuhan yang tidak akan terjadi. Allah seperti itulah yang aku dan engkau sembah. Kebenaran ini harusnya memerdekakan kita. Aku tahu ada di antara jemaat saat ini sedang bertanya “Kalau Tuhan betul seperti itu lalu kenapa orang yang ku cintai diambil begitu cepat.” “Kalau Tuhan yang mencintaiku dan Dia mampu, bukanlah Dia juga mampu untuk menolong agar aku tidak kehilangan pekerjaan itu?” Saudaraku Allah yang kita sembah bukan hanya Allah yang mencintai tetapi juga Allah yang bijaksana. Kita percaya ada sesuatu yang baik yang sedang Allah kerjakan di dalamnya. Yang paling penting pagi hari ini Tuhan mau memberikan kekuatan untuk kita, bahwa Allah mengasihimu dan Allah mampu dalam karya-Nya.

Tiga cara untuk menantikan Tuhan

Yesaya 31:1,

Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.

Pada keadaan sulit, kita masih mencari pertolongan dari manusia lain, tanpa terlebih dahulu masuk di dalam kamar kita, berlutut dan berdoa, berkonsultasi dan berkata, Tuhan tolong aku. Pada Mazmur tadi Tuhan berkata, “berserulah kepada-Ku”, apakah engkau melakukan itu? Manusiawi kita yang tidak melihat Allah dan memiliki pemahaman yang kurang mendalam mengenai Tuhan akan seperti orang Israel waktu itu. Setiap kali mengalami kesusahan memikirkan orang yang ada di Mesir, mau berlari kesana untuk mendapatkan solusi, sehingga Tuhan berkata, “Celakalah engkau”. Maka yang pertama yang harus kita lakukan ketika Saudara dan saya menghadapi masalah atau pergumulan berat adalah:

  1. Berhenti sejenak untuk berdoa
    Kita datang kepada Tuhan dan berkata kita membutuhkan Tuhan, dan meminta Tuhan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh.
  2. Memercayai Tuhan untuk menyelesaikan
    Setelah berdoa, kita harus percaya dan jangan bercabang hati. Ada saatnya engkau diam dan tunggu Tuhan untuk bekerja.
    “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:14)
  3. Bertindak dalam iman kepada Tuhan
    Ada saatnya Saudara-Saudara Tuhan berkata untuk bertindak dalam iman.
    Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. (1 Korintus 15:10)

Penutup

Bapak dan Ibu, bagaimana kita menanti-nantikan Tuhan adalah berlutut minta pertolongan Tuhan, berseru kepada Dia, beriman bahwa Dia akan berperang dan menolongmu. Tetapi ada saatnya Tuhan berkata untuk kasus yang satu ini, pergi cari pekerjaan yang baru, pergi untuk meminta maaf kepada mertuamu atau atasanmu. Di sana engkau bekerja dan bertindak melakukan yang terbaik di dalam iman. (MGT)

Video