Good God in a bad place (Ps Donny Novianus)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom, Ijinkan hari ini saya ingin sharing kepada kalian semua tentang satu topik yaitu “Good God in A Bad Place”. Saudara, beberapa hari yang lalu teman anak saya, papanya dipanggil Tuhan karena COVID-19. Seminggu sebelumnya, mamanya dipanggil Tuhan karena COVID-19. Kalau ditanya “Ka, Tuhan itu ada gak?” Kita jawab ada. Dia bertanya “Kalau Tuhan ada kenapa dalam satu minggu papa mama saya tiba-tiba dipanggil Tuhan, emang salah apa kita?” Tuhan kita adalah Allah yang baik apapun yang terjadi dalam kehidupan kita. Teman-teman saya teringat satu kisah di Alkitab tentang ketika murid-murid di atas perahu di ombang-ambing gelombang. Kalau Saudara perhatikan Kitab Matius kejadian ini adalah kejadian kedua. Murid-murid pernah diombang-ambing di perahu waktu itu Yesus ada di perahu dan Yesus tertidur.

Matius 14:22-24

Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.

Saudara jadi Tuhan itu yang kasih perintah untuk murid-murid naik ke perahu. Murid-murid naik ke atas perahu bukan keinginan murid-murid. Perintah itu bukan sesuatu yang dapat ditawar. Perintah adalah sesuatu yang harus dilakukan, bahkan yang memberi perintah adalah Yesus, guru dari murid-murid.

Murid-murid hanya taat ketika Yesus memerintah murid-murid untuk naik ke atas perahu. Murid-murid naik perahu dan pergi, Yesus tidak naik ke atas perahu itu, tapi Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa. Pada waktu kejadian yang pertama ketika murid-murid di atas kapal bersama dengan Tuhan Yesus, Yesus tertidur waktu ada angin sakal. Murid-murid bisa bangunkan Tuhan Yesus. Tapi kali ini Yesus tidak ada. Ketika murid-murid taat, justru mereka mengalami angin sakal.

Orang percaya tidak bebas dari masalah, tantangan, dan tekanan

Teman-teman harus mengerti ini, bahwa ketika Saudara percaya Tuhan Yesus bahkan ketika Saudara dan saya taat kepada Tuhan Yesus, itu bukan berarti membuat hidup kita bebas dari masalah, tantangan, dan tekanan. Mungkin hari ini banyak anak muda berkata “Tuhan Yesus ada tidak yah, jika Tuhan Yesus ada kenapa ada COVID-19, katanya Tuhan Yesus sayang sama saya, katanya Tuhan Yesus itu mengasihi saya, kalau Tuhan Yesus mengasihi saya kok COVID-19 tidak berhenti-berhenti, kok ekonomi keluarga papa saya kok sulit?” Kalian harus mengerti bahwa namanya hidup itu tidak pernah lepas dari masalah, tantangan, tekanan, karena akan membuat seseorang menjadi pribadi yang hebat dan kuat.

Saya selalu katakan kepada anak muda, apalagi di jaman kalian, hari-hari ini perubahan itu begitu cepat. Satu-satunya yang tidak berubah dalam hidup ini itu hanyalah perubahan itu sendiri. Oleh karena itu saya selalu katakan jangan jadikan perubahan itu sebagai musuh tapi jadikan perubahan sebagai teman, sahabat, di mana Saudara harus biasa dengan perubahan. Ada sebuah quote dari Edwin Louis Cole dikatakan “seorang pemenang bukan berarti tidak pernah kalah, tetapi seorang pemenang adalah orang yang tidak pernah menyerah”.

Thomas Alfa Edison, seorang penemu bohlam lampu, namun kalian tahu tidak ternyata bohlam lampu yang ditemukan itu bukan murni ciptaannya, melainkan itu adalah hasil penyempurnaan dari 22 ilmuan sebelumnya yang menyerah. Untuk dapat menemukan lampu ini dia sudah menghabiskan tidak kurang dari 440.000 dolar dalam kurun waktu 20 tahun. Angka itu adalah angka yang sangat besar di zamannya. Ada sekitar 6000 bahan yang dia uji coba, mengalami 9000 kali kegagalan. Pada akhirnya tanggal 21 Oktober 1879 lahirlah lampu pijar listrik pertama yang dapat bertahan selama 40 jam. Saudara seringkali masalah dan tekanan akan membuat kita dapat menemukan sesuatu yang tidak pernah kita pikirkan. Makanya terdapat sebuah quote dari Thomas Alfa Edison “Saya sukses karena saya telah kehabisan apa yang disebut kegagalan.”

Kenapa Tuhan tidak mengangkat masalah dalam hidup kita?

Teman-teman pertanyaannya hari ini adalah, “Kenapa Tuhan tidak mengangkat masalah dalam hidup kita?” Mungkin Saudara punya berfikir “kenapa saya dilahirkan di zaman di mana ada COVID-19 yang luar biasa ini?” Saudara harus mengerti bahwa kalau hari ini Saudara lahir di tempat ini Saudara ada di musim ini, karena Tuhan sudah pilih Saudara dan saya, dan Tuhan memperlengkapi kita dengan benih yang terbaik untuk kita dapat melewati masa-masa yang tidak mudah ini.

#1 Ditengah masalah, kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi

Mstius 14:25-27,

Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"

Saudara kenapa murid-murid dapat berkata itu hantu, karena murid-murid tidak pernah melihat Yesus dalam pribadi seperti itu. Tidak pernah di jamannya melihat ada orang yang dapat berjalan di atas air. Tapi hari itu, murid-murid melihat sebuah sosok yang berjalan di atas air dan mereka terkejut.

Saya berjumpa dengan Tuhan bukan di dalam keadaan yang baik. Saat itu saya kecanduan narkoba, tidak kenal Tuhan. Saya waktu itu di titik mentok. Saya pengen sembuh dari narkoba. Orang tua saya stres, ekonomi keluarga kami hancur. Di tengah kebuntuan saya ingat, dulu pernah tahu namanya Tuhan Yesus, kita coba kepada Tuhan Yesus. Di tengah situasi itu saya mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Saya ingat pertama kali saya duduk di gereja, saya menangis karena saya putus asa. Saya menangis dilawat Tuhan! Di situ saya melihat Tuhan dalam hidup saya. Saya melihat tiba-tiba Tuhan buka tangannya, Dia datang di tengah saya merasa diri saya kotor, di tengah saya merasa sampah, saya berjumpa dengan satu pribadi namanya Yesus. Dia buka tangannya, Dia datangi saya, Dia peluk saya.

Teman-teman dengar, di tengah situasi apapun yang engkau alami, mungkin engkau sedang mengalami hal-hal yang tidak pernah engkau inginkan, justru di tengah itu engkau akan melihat Tuhan dalam rupa yang tidak pernah engkau lihat sebelumnya. Murid-murid sering melihat Yesus jalan seperti biasa, tapi hari itu murid-murid berjumpa Yesus dengan segala kebesaran dan kemuliaan-Nya. Dia mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Teman-teman, di tengah situasi ini, apapun yang engkau sedang hadapi, saya mau katakan Yesus akan menjumpai engkau secara pribadi.

#2 Lewat masalah kuasa Tuhan dinyatakan dalam hidup kita

Matius 14:28-31,

Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

Teman-teman, kita selalu bahas bagaimana Petrus itu kurang iman sehingga Petrus tenggelam. Tapi Saudara tahukah, satu-satunya orang di dalam Alkitab yang dapat berjalan dan pernah berjalan di atas air meskipun tenggelam, itu Petrus. Saudara yang kedua adalah lewat masalah kuasa Tuhan dinyatakan dalam hidup kita. Dalam ayat ini dikatakan, Petrus dengan berani dia turun dari perahu, dan Petrus berjalan di atas air. Saudara di tengah situasi, ditengah masalah, ketika Petrus berjumpa dengan Yesus, Petrus mengalami mujizat. Dengar teman-teman, hari ini, siapapun engkau yang hari ini ikut ibadah ini, saya mau katakan itu bukan kebetulan. Tuhan pilih engkau, Tuhan yang menggerakan hatimu ikut ibadah ini. Apapun yang hari-hari ini engkau alami, saya berani katakan, justru di tengah badai itu engkau akan mengalami mujizat, engkau akan berjalan di atas air.

Betul Saudara, ketika Petrus berjalan di atas air, Petrus itu tenggelam. Saudara kata “tiupan angin” itu dalam bahasa aslinya ditulis ketika Petrus berjalan di atas air, dia mulai merasakan tiba-tiba ombak itu menggelitik kakinya dan, dia mulai mengalihkan pandangannya dari Tuhan, maka dia mulai tenggelam. Dengar teman-teman hari ini saya sungguh-sungguh diberkati dengan kesaksian Evelyn, di tengah Evelyn mengalami masa-masa yang tidak mudah, Evelyn mengarahkan matanya hanya kepada Yesus. Dia tetap bersukacita. Ketika Saudara hari-hari ini mengalami hal-hal yang tidak baik. Kau sedang sakit, ekonomi sedang buruk, arahkan pandanganmu tetap kepada Tuhan, maka mujizat akan engkau alami.

Kalau teman-teman tanya kepada saya, “Kapan saya mengalami mujizat?” Jujur, teman-teman, saya tidak tahu. Ada kalanya mujizat Tuhan adalah memberikan kita kekuatan untuk dapat melewatinya. Seperti Evelyn tetap harus mengalami sakitnya. Tapi yang luar biasa Evelyn dapat mengalami dengan sukacita, itu mujizat, teman-teman. Mujizat itu bisa jadi lembahnya diangkat, tapi ada kalanya mujizat itu lembahnya tetap ada tapi Tuhan berjalan bersama kita lewati lembah. Ada satu kekuatan, sukacita, lewat masalah teman-teman kuasa Tuhan dinyatakan dalam kehidupan kita. Amin

#3 Di akhir masalah kita akan mengenal Tuhan secara pribadi

Matius 14:32-33,

Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."

Jika Saudara dan saya dapat melewati dan menang atas masalah, diakhir masalah kita akan mengenal Tuhan secara pribadi. Ketika Ayub dipulihkan Tuhan Firman Tuhan katakan Ayub berkata, “Dulu aku mengenal Engkau dari kata orang, tapi hari ini aku kenal Tuhan secara pribadi.” {sabdaweb2v|Ayub 42:5}}

Saya mau katakan begini, Tuhan kita tidak pernah gagal. Kalau Tuhan dapat gagal maka Dia gagal jadi Tuhan. Kalau Tuhan dapat salah, maka Dia salah jadi Tuhan. Allah itu tahu akhir hidup kita bahkan dari awal kita lahir. Waktu ada COVID-19, Tuhan tidak bingung. Dia tahu, kalau hari ini Saudara ada di tempat ini, mengalami apapun yang Saudara alami hari ini, saya mau katakan Saudara dapat melewatinya, Saudara pasti keluar sebagai pemenang. Justru di tengah itulah kita akan mengenal Tuhan secara pribadi, bukan kata orang.

Penutup

Oleh karena itu teman-teman, kenapa Tuhan tidak mengangkat masalah dalam hidup kita:

  • Agar kita mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan
  • Agar kuasa Tuhan dinyatakan dalam hidup kita
  • Agar kita mengenal Tuhan secara pribadi

(MGT)

Video