Tuhan, utuslah aku sampai generasiku diselamatkan! (Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo)
Pesan Gembala Pembina | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 6 Januari 2019 |
Gereja | GBI Jalan Gatot Subroto |
Lokasi | JCC Senayan |
Kota | Jakarta |
Khotbah lainnya | |
Sebelumnya |
|
Selanjutnya |
|
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan, kita baru saja memasuki tahun yang baru, tahun 2019. Pada kesempatan ini saya mengucapkan kepada Saudara, “Selamat Tahun Baru 2019, Tuhan Yesus memberkati Saudara berlimpah-limpah-limpah-limpah!”
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan, kita baru saja memasuki tahun yang baru, tahun 2019. Pada kesempatan ini saya mengucapkan kepada Saudara, “Selamat Tahun Baru 2019, Tuhan Yesus memberkati Saudara berlimpah-limpah-limpah-limpah!” Mari kita renungkan sebentar apa yang Saudara alami di tahun 2018. Mungkin Saudara mengalami hal yang enak, yang tidak enak atau apa saja, tetapi satu hal yang ingin saya katakan kepada Saudara, apa pun yang kita alami saya mau katakan kepada Saudara, Tuhan Yesus itu sangat mengasihi Saudara. Tuhan Yesus itu baik, semua itu diizinkan agar hidup kita semakin berkenan di hadapan Tuhan. Dan semua itu proses untuk membawa kita masuk ke sorga. Amin!
Saudara yang dikasihi Tuhan, kalau kita melihat dari Ratapan 3:22-23 dikatakan, "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" Berdasarkan ayat ini kita harus percaya dan berani berkata, “Tuhan, saya percaya tahun 2019 akan lebih baik daripada tahun 2018!” Mengapa? Sebab kasih Tuhan selalu baru setiap pagi, kasih Tuhan selalu baru setiap minggu, kasih Tuhan selalu baru setiap bulan, kasih Tuhan Yesus selalu baru setiap tahun.
Tahun 2019 adalah Tahun Kelahiran yang Baru – The Year of A New Birth. Mari kita katakan bersama-sama, “Tahun 2019, Tahun Kelahiran yang Baru!” Apa bedanya kelahiran yang baru dengan permulaan yang baru? Permulaan Yang Baru itu sesuatu yang sudah ada yang diperbaharui. Tetapi Kelahiran Yang Baru adalah sesuatu yang tidak ada menjadi ada! Saya percaya akan terjadi mujizat yang baru. Mujizat yang baru yang saya maksudkan adalah yang dialami pribadi demi pribadi. Kalau si ‘A’ pernah mengalami satu mujizat dan kita belum, maka tahun ini kita akan mengalami apa yang dialami oleh si ‘A’. Berarti kita mengalami mujizat yang baru! Ada berapa banyak yang berkata, “Tuhan, saya mau mengalami mujizat yang baru!” Apa yang tidak pernah kita lihat dengan mata, tidak pernah didengar oleh telinga, tidak pernah timbul dalam hati, semua disediakan bagi yang mengasihi Dia!
Ayat emas untuk tahun 2019 atau Tahun Kelahiran yang Baru adalah dari Yehezkiel 36:26-27, "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya." Ini berbicara tentang kelahiran baru. Saudara, proses kelahiran baru atau dilahirkan kembali itu adalah bagian dari Kelahiran yang Baru dalam tahun ini sesuai dengan tema yang Tuhan berikan. Saudara yang dikasihi Tuhan, Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus dalam Yohanes 3:3, '“Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Ada berapa banyak yang mau mengalami Kelahiran yang Baru? Ini proses awal, proses yang sangat penting untuk kita yang akan mendapatkan keselamatan. Untuk mendapatkan hidup yang kekal, proses awalnya adalah kelahiran baru atau dilahirkan kembali. Dan itu akan Tuhan teruskan dengan proses-proses sehingga kita mengalami apa yang disebutkan dalam Yehezkiel 36:26-27.
Saudara, Tuhan berkata kepada saya, pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang akan banyak orang yang mengalami kelahiran yang baru. Itu bukan hanya terjadi pada orang-orang yang belum percaya, tetapi juga akan terjadi pada orang Kristen yang menamakan dirinya ‘orang Kristen’, tetapi belum lahir baru. Banyak orang yang namanya ‘Kristen’ tetapi belum lahir baru, tetapi saya percaya tahun ini Tuhan akan bekerja luar biasa, saya percaya melalui Pentakosta yang Ketiga hal itu akan terjadi dengan luar biasa!
“Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.” (1 Yohanes 5:13)
Kelahiran baru itu dimulai ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus dan kita bertobat. Dan di sini dikatakan, “Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.” Kita harus percaya bahwa kita sudah diselamatkan dan kita akan mendapatkan hidup yang kekal. Tetapi mari pada kesempatan ini, di tahun 2019 saya mengajak Saudara untuk sedikit 'berkaca'.
9 hal yang membuat kita yakin untuk memiliki hidup yang kekal atau memiliki keselamatan
- Percaya kepada nama Anak Allah, yaitu Tuhan Yesus Kristus Ada berapa banyak yang sudah melakukan ini? Kalau sudah, berarti kita memiliki hidup yang kekal. Tetapi ini tidak berhenti di sini, ini dasarnya. Yang pertama kita percaya kepada Tuhan Yesus. Kemudian apa yang dimaksud dengan percaya kepada Tuhan Yesus? Untuk itu kita akan melihat nomor 2-9.
- Menghormati Kristus sebagai Tuhan dan Tuan dalam kehidupan kita dan sungguh-sungguh berusaha untuk menaati perintah-Nya
- Mengasihi Tuhan Yesus dan bukan dunia ini, dan menang terhadap daya tarik dunia
- Sudah bisa dan dengan tekun melakukan kebenaran, bukan dosa.
- Mengasihi saudara seiman Kalau kita tidak mengasihi saudara seiman, kita tidak memiliki hidup yang kekal. Sejak hari Natal dan kemarin tanggal 1 Januari, saya terus ingatkan ini sebab ini pesan Tuhan yang kuat sekali. Ini masalah mengampuni. Kita harus mengampuni seperti Tuhan Yesus mengajar kita dalam Doa Bapa Kami, “Ampunilah kami akan segala kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; …” Dan Tuhan Yesus berkata, “Kalau kamu tidak mengampuni saudaramu yang bersalah kepada kamu, Aku juga tidak akan mengampuni kamu!”. Kemarin saya sudah panjang lebar menguraikan ini. Seseorang yang tidak mengasihi saudaranya itu dianggap seperti pembunuh. Dan seorang pembunuh tidak mendapatkan hidup yang kekal, artinya dia masuk NERAKA! Hati-hati! Banyak orang menganggap enteng, “Oh tidak apa-apa…” Ini semua bermuara dalam hati. Amsal 4:23 berkata begini, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." Hati ini harus dijaga, kalau hati Saudara baik, hidup Saudara akan baik. Kalau hatinya tidak benar, benci sampai akhir dan tidak mau mengampuni, ini bukan mendapatkan kehidupan kekal, tetapi mati kekal! Hati-hati Saudaraku, ini pesan Tuhan yang begitu kuat: Mengampuni. Siapa yang mau berjanji, “Tuhan, memasuki tahun 2019 saya akan lebih mengasihi saudara saya, Tuhan." Saudara jaga hati Saudara baik-baik. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Ayo kita memasuki tahun 2019 seperti apa yang kita nyanyikan yang sebetulnya adalah doa kita, “Tuhan, saya mau mengasihi, saya mau mengampuni lebih sungguh. Karena Engkau yang terlebih dahulu yang mengasihi saya. Engkau terlebih dulu mengampuni saya.” Saya percaya ini adalah kerinduan Tuhan supaya kita semua masuk sorga!
- Sadar bahwa Roh Kudus berdiam di dalam kita Apakah Saudara tahu Roh Kudus ada di dalam kita? Saudara, jangan ajak Roh Kudus pada waktu mau lakukan korupsi, dan sebagainya. Roh Kudus yang ada di dalam kita jangan dicampurkan dengan ‘rokok Kudus’. Jangan mendukakan Roh Kudus, apalagi menghujat Roh Kudus. Di sini dikatakan bahwa kita memiliki hidup yang kekal kalau kita sadar dan tahu bahwa Roh Kudus berdiam di dalam kita. Amin! Jaga baik-baik, Roh Kudus itu di dalam kita.
- Berusaha sungguh-sungguh mengikuti teladan Tuhan Yesus dan hidup seperti Tuhan Yesus Tuhan Yesus mengajar dan Dia melakukannya. Kalau ditampar pipi kiri, berikan pipi kanan. Kalau ada orang yang menginginkan bajumu, serahkan juga jubahmu. Kalau ada seorang yang ‘ngotot’ mengajak berjalan 1 mil, berjalanlah 2 mil. Lakukanlah!!! Tuhan Yesus seperti itu! Tuhan Yesus berkata, “Kalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apa bedanya kamu dengan orang dunia? Tetapi kalau engkau anak-anak-Ku justru tidak. Orang yang membenci kita, kita kasihi dia.” Itu yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Apakah kita akan melakukan seperti itu? Saya percaya Saudara akan melakukannya dan kita bersama-sama masuk sorga nanti. Amin!
- Percaya, menerima dan tetap tinggal di dalam Tuhan Yesus Kristus Kita juga harus percaya akan Firman Tuhan Yesus dan Para Rasul dalam Perjanjian Baru. Jangan seperti orang dari Hyper-grace yang menolak ini!
- Sungguh-sungguh merindukan dan mengharapkan kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua Ada berapa banyak yang merindukan Tuhan Yesus datang segera? Apakah Saudara tiap hari berdoa, “Maranatha, datanglah Tuhan. Datanglah segera! Maranatha!” Itu doa saya setiap hari dan saya percaya itu menjadi doa Saudara juga. Saudara, ke-9 hal di atas tadi semua ada ayat-ayatnya, jadi bukan ‘karangannya Niko’. Saya berdoa, kita yang sudah lahir baru percaya karena Saudara melakukan ini, bahwa kita mendapatkan hidup yang kekal. Artinya, kita selamat. Kita akan masuk sorga bersama-sama!
Keistimewaan kitab Mazmur
Saya diingatkan Kitab Mazmur. Kitab Mazmur adalah kitab yang unik. Kitab Mazmur terdiri dari 150 pasal, yang diketahui penulisnya dengan pasti itu 100 pasal. Dari 100 pasal, 73 pasal itu ditulis oleh Daud. Sisanya yang 50 pasal diduga keras banyak yang ditulis oleh Daud. Banyak yang memperkirakan dari 150 pasal itu, yang ditulis oleh Daud itu sekitar 100 pasal. Luar biasa! Kitab Mazmur adalah kitab yang unik saya katakan, mengapa?
- Kitab Mazmur memiliki ayat terpanjang di Alkitab, yaitu Mazmur 119 (176 ayat), judulnya “Bahagianya orang yang hidup menurut Taurat TUHAN.” Kalau Saudara hidup menurut Firman Tuhan, hidup Saudara berbahagia!
- Kitab Mazmur memiliki ayat yang terpendek dalam Alkitab, yaitu Mazmur 117 (2 ayat), judulnya “Pujilah TUHAN, hai segala bangsa.”
- Ayat tengah Alkitab itu ada di Kitab Mazmur, yaitu Mazmur 118:8 yang isinya, “Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.” Artinya, kita harus berharap, bergantung, mengandalkan HANYA Tuhan, bukan kepada manusia, bukan kepada kekuatan sendiri. Amin!
Pesan Tuhan memasuki tahun 2019
Memasuki tahun 2019 Tuhan berpesan agar kita melakukan 3 hal ini, yaitu:
- Hidup menurut Firman Tuhan
- Banyak berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam Artinya hidup intim dengan Tuhan, bergaul erat dengan Allah. Siapa yang mau berkata, “Saya mau hidup intim, bergaul erat dengan Tuhan?” "Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah." (Kejadian 5:24) Saudara, orang yang ikut dalam ‘rapture’ itu adalah orang yang bergaul, yang hidupnya intim dengan Tuhan. Ada berapa banyak yang mau ikut dalam pengangkatan? Hidup intim dengan Tuhan, bergaul erat dengan Tuhan tiap hari, tiap saat. Amin!
- Berharap hanya kepada Tuhan Bukan berharap kepada manusia, bukan kepada kekuatan sendiri. Kalau kita lakukan ini, maka:
- Kita akan mendapatkan kekuatan yang baru Memasuki tahun 2019 kita akan diberikan kekuatan yang baru. Berlari tidak menjadi lesu, berjalan tidak menjadi lelah dan yang luar biasa, kekuatan yang baru ini melebihi kekuatan orang-orang muda!
- Menjadi orang yang berkenan kepada-Nya Saudara, orang yang berharap kepada Tuhan adalah orang yang berkenan kepada Tuhan. Dan orang yang berkenan kepada Tuhan, Alkitab katakan bahwa dalam perjalanan hidup itu bisa jatuh. Jatuh dalam masalah dan bermacam-macam, tetapi janji Tuhan, orang yang berkenan bisa jatuh, tetapi tidak akan sampai tergeletak sebab Tuhan akan menopang tangannya. Saya ingat apa yang dikatakan oleh Daud: “Dahulu aku muda, sekarang sudah menjadi tua, tetapi belum pernah aku lihat orang benar ditinggalkan atau anak cucunya sampai meminta-minta roti. Tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman. Anak cucunya akan menjadi berkat.” Itu janji Tuhan! Kalau Saudara hidup sebagai orang benar, hidup berkenan kepada-Nya, itu adalah janji Tuhan buat Saudara!
- Mata Tuhan tertuju kepada kita Kalau kita berharap kepada Tuhan, maka Alkitab katakan mata Tuhan akan tertuju kepada kita. Dia akan menasehati, mengajar, dan menuntun jalan yang harus kita tempuh. Apakah Saudara mau dituntun oleh Tuhan untuk memasuki tahun 2019? Kita harus berharap kepada Tuhan. Ada berapa banyak yang berkata, “Saya mau berharap kepada Tuhan. Tuntun saya, Tuhan.” Mari kita baca (Amsal 3:9-10), "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya." Ini adalah Buah Sulung. Kita sudah beberapa tahun disuruh Tuhan untuk memberikan buah sulung. Buah sulung itu adalah penghasilan atau keuntungan yang Saudara dapatkan dalam bulan Januari tahun 2019 dan dipersembahkan kepada Tuhan pada bulan Februari tahun 2019.
- Tidak kuatir dalam tahun kering Kalau kita berharap kepada Tuhan maka sesuai dengan Yeremia 17:7-8 dikatakan bahwa orang yang berharap kepada Tuhan, ia tidak akan kuatir dalam tahun kering. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam tahun ini. Ulasan ekonomi di TV selalu berkata begini, “Kita harus waspada terhadap perekonomian global.” Padahal perekonomian global ini tidak menentu dan bergejolak. China dan Amerika Serikat mau rujuk, namun terus bergejolak, tetapi dengarlah; itu boleh bergejolak dan tahun boleh ‘kering’, tetapi bagi orang yang berharap kepada Tuhan, kita tidak kuatir dalam ‘tahun kering’. Sebab ‘tahun kering’ boleh terjadi, tetapi buat kita yang berharap kepada Tuhan selalu terjadi ‘tahun basah’!
Memasuki tahun 2019 ada berapa banyak di antara Saudara yang menginginkan hidup Saudara bahagia dan penuh dengan damai sejahtera? Saya percaya ini yang penting dan yang lainnya itu tidak ada artinya. Tetapi kebahagiaan dan damai sejahtera; itulah yang kita dambakan. Itu pasti, dan orang mencarinya dengan bermacam-macam cara, misalnya melalui uang, pangkat, dan sebagainya, tetapi Firman Tuhan dengan jelas berkata kepada kita melalui Yesaya 48:18, "Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti."
Saudara ingat baik-baik!!! Kalau mau damai sejahtera kita seperti sungai yang tidak pernah kering dan kebahagiaan kita akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, maka kita harus memperhatikan perintah-perintah Tuhan. Amin!
Sekali lagi, ada berapa banyak yang ingin hidupnya berbahagia? Mari kita baca Mazmur 1:1-3, "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil."
Bagi orang yang kesukaannya Firman Tuhan dan yang merenungkan Firman itu siang dan malam serta melakukannya, maka APA SAJA yang saya perbuat pasti BERHASIL!
Pada waktu Tuhan Yesus lahir ke dalam dunia, itu disambut dengan puji-pujian oleh malaikat dan bala tentara sorgawi, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”
Damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya. Apakah Saudara mau mengalami damai sejahtera? Berarti kita harus menjadi orang yang berkenan di hadapan Tuhan. Saudara, ini Tuhan bukakan rahasianya, yaitu menjadi orang yang berkenan. Saya ingat apa yang Tuhan katakan tentang Daud, “Aku telah mendapatkan Daud bin Isai, orang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.”
Saudara, Daud berkenan di hati Tuhan karena dia melakukan kehendak Tuhan. Pertanyaannya, kehendak Tuhan yang mana? Kisah Para Rasul 13:36a berkata, "Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, …" bukan zamannya orang lain! Daud melakukan kehendak Tuhan pada zamannya sehingga dia berkenan di hati Tuhan. Ada berapa banyak yang mau berkenan di hati-Nya Tuhan? Berarti kita harus melakukan kehendak Allah pada zaman NOW! Apa kehendak Tuhan pada zaman now?
Saudara, selama bertahun-tahun kita diperlihatkan oleh Tuhan, tentang apa yang menjadi pesan Tuhan bagi kita, tetapi terakhir Tuhan mengingatkan tentang Pentakosta yang Ketiga. Kita sedang memasuki era Pentakosta yang Ketiga. Pentakosta Ketiga adalah pencurahan Roh Kudus di zaman now yang dahsyat dan itu akan membuat penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Berarti kedatangan-Nya sudah dekat! Dan ada 2 nabi yang diperlihatkan oleh Tuhan tentang Pentakosta Ketiga, yaitu mereka melihat bahwa Pentakosta Ketiga itu akan menyebar di seluruh dunia dan itu akan dimulai dengan gerakan anak-anak muda di Indonesia! DI INDONESIA!
Kalau boleh saya lihat di tempat ini ada berapa banyak yang umurnya di bawah 40 tahun dan boleh bangkit berdiri. Dengar, yang dilihat oleh nabi-nabi itu tentang anak-anak muda di Indonesia adalah engkau yang sedang berdiri itu. Akan muncul satu generasi yang baru yaitu Generasi Yeremia. Generasi yang cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus dan dipenuhi dengan Roh Kudus dan tidak kompromi terhadap dosa. Amin! Saya percaya Saudara yang melambaikan tangan bukan main-main, tetapi Saudara akan betul-betul berkata kepada Tuhan, “Ini aku, Tuhan. Utuslah aku sampai generasi-ku diselamatkan!” Sekarang yang duduk bagaimana?
- Doakan anak-anak ini.
- Kita juga ikut serta untuk memenangkan generasi kita masing-masing. Yang berdiri ini adalah Generasi Milenial dan Z, tetapi lebih banyak yang Generasi Milenialnya. Generasi X, Generasi Baby Boomer dan Generasi Silent sekarang bangkit berdiri dan kita katakan bersama-sama, “Ini aku, Tuhan. Utuslah aku sampai generasi-ku diselamatkan!”Saudara, kita yang sudah berjanji di hadapan Tuhan, “Tuhan, pakai saya…”, hidup kita harus lurus di hadapan Tuhan. Jangan berbelat-belit, tetapi lurus. Ikuti Firman dengan lurus;
- Apa yang Tuhan suruh kita katakan, kita katakan dengan lurus.
- Apa yang Firman Tuhan lakukan, kita lakukan dengan lurus, jangan menyimpang ke kanan dan ke kiri.
Tetapi ada resikonya, Saudara mau tahu apa resikonya? Saudara bisa lihat di gambar ini:
Yang lurus malah terus dipukuli sedangkan yang bengkok dibiarkan. Wah, enak yang bengkok. Benar? NO! Yang bengkok itu bukan istilahnya ‘dipajang’, tetapi sebentar lagi dicabut. Bukan cuma dibuang, tetapi dimasukkan ke dalam api! Tetapi yang lurus terus dipukul karena dia ‘pas’ fungsinya sebagai paku. Kalau tadi Saudara berkata, “Tuhan, utus aku untuk memenangkan generasi-ku” dan Saudara lurus hidupnya, akan banyak pukulan di kanan-kiri tetapi jangan kuatir, yang penting yang ini justru selesai dan masuk sorga! Yang bengkok kelihatannya, “Wah, enak aku tidak dipukul!”, tetapi sebentar lagi dicabut dan bukan hanya dibuang tetapi dimasukkan ke dalam api. Tetapi saya percaya semua yang ada di tempat ini kita sama-sama masuk sorga. Amin!
- Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
- Pages using DynamicPageList3 parser function
- ArticleLink pages that already existed
- Khotbah
- Khotbah Niko Njotorahardjo
- Khotbah 2019
- Khotbah GBI Jalan Gatot Subroto
- Khotbah Ibadah Raya
- Ibadah Raya
- Unified info article
- Unified info article 2019
- Article 2019
- Pesan Gembala