Utusan-utusan Kristus (Pdt Sutadi Rusli)
Pesan Gembala | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 12 Agustus 2018 |
Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
Lokasi | Graha Amal Kasih |
Kota | Bogor |
Khotbah lainnya | |
Sebelumnya |
|
Selanjutnya |
|
Shalom, pasti semua sangat diberkati Tuhan! Sepanjang hari-hari lampau, Tuhan menyertai Saudara dan pertolongan, mujizat, pemulihan pasti semua sudah Saudara alami.
Pada tanggal 17-20 Juli 2018 beberapa minggu lampau ada satu kegerakan yang luar biasa di SICC, yaitu Empowered21 Asia, di mana dideklarasikan oleh Pak Niko, Bapa Rohani kita, sebuah gelombang pencurahan Roh Kudus yang terbesar dan terakhir, yang disebut Pentakosta yang ketiga. Kedatangan Tuhan sudah amat singkat! Begitu banyak tanda dan nubuatan yang sudah digenapi dan ke depan kita akan melihat hal-hal yang ajaib yang pasti akan digenapi di hari-hari yang akan datang.
Akan ada begitu banyak yang akan menjadi orang percaya dan bertekuk lutut mengaku Yesus adalah Tuhan.
- Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. (2 Korintus 5:20)
Jadi kita ini adalah utusan-utusan Kristus! Amin! Saudara harus tahu bahwa kita adalah utusan-utusan Kristus! Utusan-utusan itu harus membawa kabar baik.
Dua kelompok pengintai
Dalam Perjanjian Lama, Tuhan bicara kepada Musa agar mengumpulkan setiap suku yang ada, masing-masing satu orang, untuk diutus sebagai pengintai-pengintai, melihat ke Tanah Perjanjian yang Tuhan janjikan kepada bangsa Israel. Lalu Musa lakukan itu dan mengutus mereka ke tanah yang Tuhan janjikan, Tuhan utus untuk mengintai kondisi tanah itu.
Di dalam tanah itu, para pengintai mengitari daerah-daerah yang ada selama 40 hari keliling di sana. Selesai itu semua, mereka memberikan laporan kepada Musa dan di hadapan jemaat Israel. Dan ternyata dari 12 orang ini ada 2 kelompok yang terpecah. Satu kelompok 10 orang dan satu lagi 2 orang. Mereka melihat tempat yang sama, situasi yang sama, injak tanah yang sama, tapi kedua kelompok ini memiliki pandangan yang begitu berbeda!
- Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan."
- Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"
- Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."
- Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."
#1 Kelompok yang pertama
Satu tempat yang sama, situasi yang sama, tapi kedua kelompok memiliki sesuatu yang sangat berbeda.
Ada kata-kata hanya. Emang tanah itu bagus, berlimpah susu madu, hanya saja, tetapi, begini-begitu. Saudara, jangan jadi seperti kelompok yang pertama yang suka bikin banyak alasan. Memang kita itu paling pandai bikin alasan.
Kalau ditanya udah baca Alkitab belum, udah ke gereja belum? Selalu ada kata tetapi, hanya saja, ada saja alasannya
Ini jadi perhatian kita. Firman Tuhan katakan, kelompok pertama itu membawa kabar busuk. Hari-hari ini, hati-hati. Hari-hari ini social media begitu luar biasa, bahkan bukan lagi mulutmu harimaumu, tapi sekarang jarimu harimaumu! Begitu gampang kita forward berita-berita yang tidak baik, tapi kita orang percaya harus membawa kabar sukacita, kabar Kristus-lah yang harus kita bagikan!
Kalau saya renungkan, 10 orang ini, adalah orang-orang yang fokusnya kepada masalah. Jadi yang dibesar-besarkan itu masalahnya. Bilang ini bagus, tapi masalahnya ini-itu.
Waktu kita lihat Indonesia, masalahnya besar, tapi kita lihat Tuhan bersama kita, yang mustahil buat kita, tidak ada yang mustahil buat Tuhan! Amin!
Waktu lihat masalah kita itu tidak pernah selesai, bangun tidur saja masalah begitu banyak, tapi ketika kita bangun pagi, kita ingat Tuhan, bukan lihat masalah, maka Tuhan yang turun tangan memberkati kita! Amin!
Saya punya pengalaman bersama istri, tahun 1990-an itu rasanya begitu berat masalah dalam keluarga, pergumulan begitu berat, tapi kita dapat pencerahan dari Tuhan, masalah itu jangan pikirkan, Aku akan tolong, tapi lakukan apa yang Aku suruh! Akhirnya kami melayani lebih sungguh, lebih lagi berkorban, lakukan apa yang Tuhan suruh. Waktu kami berikan hidup kita lebih lagi, maka Tuhan yang memberikan jalan keluar, membukakan pintu-pintu yang ajaib, itu yang terjadi, Firman Tuhan katakan beri maka Kau akan diberi!
Nah ini ada Ibu Esther Bawono [Kabid Pemuji-Penyembah GBI Danau Bogor Raya]. Dalam Doa Pagi Every day is A New Beginning yang lalu, Ibu Esther memberikan sebuah kesaksian pribadi. Selama beberapa bulan terakhir, tangan kanannya sakit luar biasa, sampai harus digendong seperti orang patah tulang, sudah ke berbagai dokter, rasanya tidak ada jalan keluar. Akhirnya divonis dokter, harus dioperasi. Rasanya sakitnya tidak tertahankan, sakitnya luar biasa yang diderita. Dalam perjalanan pergumulan, kadang kita menjadi ciut hati kita. Kadang kita menjadi lemah, sepertinya doa tidak dijawab, semua dukung dalam doa.
Sampai-sampai ibu Esther bilang ah sudah saya tidak mau melayani dulu, saya mau mundur dari pelayanan, saya tidak mau jadi imam musik lagi. Tapi ternyata Ibu Esther diingatkan Tuhan bahwa dia harus tetap melayani pekerjaan Tuhan yang besar dan penting. Dia diingatkan dari Rasul Paulus yang mengalami penderitaan yang luar biasa, tapi tetap sukacita dan tetap memberitakan kabar baik. Akhirnya Ibu Esther tetap memutuskan, apapun yang terjadi saya akan tetap melayani. Bu Esther tetap main, dan sekarang Tuhan memberikan kesembuhan yang luar biasa, bahkan tanpa dokter, tanpa dioperasi! Amin! Luar biasa
Ayo, Saudara yang dikasihi Tuhan, ada bagian kita dan ada bagian Tuhan. Waktu kita fokus kepada masalah, masalah tidak akan pernah selesai, tapi waktu kita lakukan bagian kita, Tuhan yang akan melakukan bagian-Nya.
Bapa Rohani kita, dalam proses pembangunan SICC, itu nilainya ratusan milyar. Saya tahu persis, uangnya juga tidak ada. Tapi Tuhan malah suruh pergi ke daerah-daerah, pembangunan nanti Aku yang akan urus. Kamu pergi ke kantong-kantong Kristen yang ada, panggil orang-orang miskin, sakit, nanti adakan KKR di sana, dan biayai semuanya! Bagikan kebenaran Firman Tuhan, doakan mereka. Pak Niko jalan saja, mengundang orang-orang miskin, orang-orang sakit, bahkan sekarang sudah 298 tempat. Ajaib betul-betul, bagaimana hal yang mustahil buat kita, mustahil buat Pak Niko, tidak mustahil buat Tuhan, dan Tuhan gerojoki itu semua berkat-Nya. Saya saksikan sendiri, dalam pembangunan SICC yang butuh ratusan milyar itu, biasanya kita pemilik proyek itu utang sama kontraktor, ini malah kita bayar duluan sama kontraktor sekalipun belum ditagih!
Saudara, fokus pada Tuhan! Waktu kita disuruh jadi utusan-utusan Kristus untuk memberkati bangsa-bangsa, dan kita lihat masalah Saudara yang berat dan tidak ada jalan keluar, pasti Tuhan bukan jalan! Amin!
Nah, itu kelompok yang pertama.
#2 Kelompok yang kedua
Kelompok yang kedua adalah Yosua dan Kaleb. Yosua berasal dari Suku Yehuda. Yehuda artinya pemuji. Kaleb dari Suku Efraim, artinya fruitful, berbuah-buah. Semua sudah berbuah? Berbuah roh? Amin!
Kita harus jadi kelompok kedua, seperti Yosua dan Kaleb.
Apa yang ada di dalam diri mereka berdua, sehingga melihat yang sama, tapi bisa berkata yang berbeda?
- Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya. (Bilangan 14:24)
Apa yang dimiliki Yosua dan Kaleb?
- Mereka memiliki Roh Tuhan. Saudara, dalam diri orang percaya ada Roh Kudus. Amin! Berarti, Saudara sebagai orang-orang percaya dalam diri Saudara ada Roh Kudus. Kalau ada Roh Kudus, berarti kita itu seperti Filipi 2:5, memiliki pikiran dan perasaan Kristus dalam pikiran kita. Apa sih nomor satu pikiran dan perasaan Kristus? Itu adalah jiwa! Firman Tuhan bahkan katakan 99 ditinggal, 1 jiwa dicari. Saudara yang dikasihi Tuhan, BAM sudah berjalan 6 tahun, saya mengucapkan terima kasih untuk doa, dana, dan daya dari Saudara. Kita kunjungi kantong-kantong Kristen yang ada. Beberapa hari ke depan, pada tanggal 16-23 Agustus 2018, rombongan-rombongan yang ada akan berangkat dan melayani di Toraja, Sulawesi Selatan, sesuai tuntunan Tuhan kita pergi ke sana. Satu perjalanan yang tidak mudah, karena harus melewati jalan-jalan yang tidak mudah, kondisi yang tidak nyaman, tentu lebih nyaman di tempat sendiri. Itulah tugas yang harus kita jalankan. Kita jalan karena ada Roh Kudus dalam diri kita dan kita mau pakai pikiran dan perasaan Kristus.
- Yosua dan Kaleb memiliki roh yang berbeda. Another spirit. Maleakhi 3:18, Tuhan sedang membuat perbedaan antara orang benar dan orang fasik, orang yang beribadah dan yang tidak beribadah. Tuhan sedang memisahkan orang-orang benar dan orang-orang fasik, yang jahat bertambah jahat, benar bertambah benar. Saudara harus makin sungguh di hadapan Tuhan.
- Yosua dan Kaleb memiliki roh pemenang. Saudara dan saya lebih dari pemenang! Kita harus menang atas godaan-godaan Iblis hari-hari ini, menang atas dosa, menang atas segala sesuatu. Hari-hari ini bukan saatnya kita adu jahat, kita harus adu pelaku kebenaran Firman Tuhan.
Ini aku, utuslah aku!
Saudara yang dikasihi Tuhan, kita semua adalah utusan-utusan Kristus, dan apa yang harus kita bawa? Waktu 2 Juli 2018 yang lalu, para pelayan jemaat bersama-sama dalam ucapan syukur HUT ke-23 gereja kita di salah satu ruangan di SICC. Ada sekitar 700 pelayan jemaat yang hadir.
Saya diberikan kesempatan untuk menaikkan satu pujian, mereka perlukan. Itu jadi rhema buat saya, siapa yang akan Aku utus? ini aku utuslah aku! (Yesaya 6:8) Amin!
Ada satu pelayan jemaat, pendoa, telepon saya beberapa hari kemudian, bilang waktu saya naikkan pujian ini, Pak waktu itu saya melihat di kepala Bapa ada satu warna merah yang makin merah seperti satu obor. Saya menangkap, berarti obor ini harus dibawa ke berbagai tempat.
Obor apa yang harus kita bawa?
- Obor Firman Tuhan. Harus kita dengungkan lebih dahsyat lagi. Bukan pelita, tapi api obor yang besar!
- Obor pengurapan. Pengurapan Tuhan harus kita bawa hari-hari ini, karena banyak gereja yang suam-suam, gereja yang mati, bukan sekedar gereja bangunan, tapi banyak jiwa-jiwa yang harus kita bawa kembali dalam obor Firman Tuhan dan pengurapan.
Waktu obor ini kita bawa dalam era Pentakosta yang ketiga ini, banyak jiwa akan mendengar Firman Tuhan dan bertekuk lutut Yesus adalah Tuhan!
Amin!