Persembahan yang harum (3 Weeks of Repentance) (Pdt David Sulardi)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Dalam Menara Doa, Gembala Sidang menyampaikan bahwa tahun 2013-2015 akan terjadi pencurahan berkat yang luar biasa. Kita sudah mencapai puncak 3 Weeks of Repentance pada hari ini setelah perjuangan selama 21 hari. Kita percaya, ekonomi, usaha kita dipulihkan.

Ada seorang Ibu datang menangis, dia merasa Tuhan begitu baik, tapi dirinya kok begini. Dia bilang di Gereja dia cuma bisa nangis. Bukan menangis menyesal, tapi menangis karena merasa kurang bersyukur pada Tuhan. Itu Roh pertobatan. Dia mendapatkan hati yang baru, dan tahun depan dia mau sungguh-sungguh dalam Tuhan.

Minggu lalu, ketika saya berdoa untuk 3 Weeks of Repentance, saya mendapatkan Matius 24:37-44, Nasihat untuk berjaga-jaga,

"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.

Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."

Salah satu tujuan 3 Weeks of Repentance adalah mempersiapkan umat Tuhan untuk kedatangan Tuhan kedua kalinya.

Tentu kita berharap kita semua diangkat. Kita tidak mungkin berharap ditinggalkan. Tiga minggu ini adalah satu awal. Firman Tuhan katakan, berbahagialah orang yang lembut hatinya, karena dia akan mewarisi bumi. Waktu Tuhan tegur, ingatkan, biarlah kita dijauhkan dari hati yang keras.

Akhir zaman ini membutakan kita, seperti pada zaman Nuh. Makan-minum dan kawin-mengawinkan. Mata hati orang dibutakan oleh kedua kekuatan besar ini.

Hati-hati dengan kenikmatan duniawi melalui makan dan minuman. Kalau Saudara hanya mengutamakan kenikmatan daging. Puasa adalah cara terbaik untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Sering-seringlah berpuasa.

Bisnis pornografi sekarang menjadi bisnis terbesar. Bintang-bintang film dalam pornografi dibayar sangat mahal dan merusak fungsi otak. Ada 5 bagian otak yang rusak saat mengkonsumsi pornografi. Bahkan narkoba hanya 3 bagian yang dirusak. Makanya waktu Tuhan datang tidak berjaga-jaga. Orang yang mengutamakan makan-minuman, yang pikirannya hanya pornografi, mata hatinya dibutakan.

Ayat 43, Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

Mari sungguh-sungguh siapkan diri, kita bersiap seperti Nuh yang bersiap-siap. Saudara, Nuh adalah orang yang luar biasa, hidup berkenan pada zamannya.

Ibrani 11:7, Karena iman, maka Nuh-dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan-dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.

Kita tidak cari nama. Kita sedih kalau ada jemaat yang susah, jemaat yang tidak bisa makan, kami sebagai Gembala sedih. Ketika ada keluarga yang hancur, kami sedih. Kami mau membawa kita semua kepada Tuhan sumber berkat.

Waktu Nuh keluar dari bahtera, Nuh memberikan persembahan yang harum. Setelah 3 Weeks of Repentance, kita tidak datang dengan tangan hampa. Untuk apa? Untuk memeteraikan. Ketika kita taat, maka penghakiman kepada orang fasik akan segera dipercepat. Kalau orang fasik mengumpulkan harta, tapi orang benar akan mengumpulkan harta. Melalui ketaatan seperti Nuh, kita akan menghukum orang fasik, kekayaan dunia akan diberikan kepada orang benar.

Kejadian 8:20-22, Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.

Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."

Waktu kita bertobat, kita sedang masuk bahtera yang baru bersama Tuhan. Kita selesaikan puasa 21 hari ini, kita sudah dibersihkan, dan segala persembahan kita berkenan kepada Tuhan. Korban ini kita meteraikan.

Hari ini mari kita membawa sesuatu kepada Tuhan. Tuhan katakan jangan dengan tangan hampa. Usaha-usaha besar orang fasik akan rontok, orang benar akan mengambil alih. Bumi ini akan mencapai kesuburan dan kemakmuran melalui orang-orang benar.

Tahun 2013, sebulan sekali kita akan berkumpul bersama-sama, seperti sungai di tepinya ada pohon-pohon dan setiap bulan berbuah, buahnya untuk makanan, daunnya untuk kesembuhan.

Tahun depan, setiap kali ketemu Tuhan sebulan sekali, mari bawa sesuatu sebagai tanda ucapan syukur. Akhir tahun telah kita lewati, tahun depan setiap pertemuan kita bawa sesuatu untuk Tuhan. Ini yang Tuhan inginkan. Tuhan akan memulihkan seluruh kehidupan kita. Amin!

Saudara, Abraham menerima janji Tuhan dan dimeteraikan dengan janji Tuhan. Terakhir dia hendak mengorbankan anaknya, dan di situlah segalanya digenapi. Waktu Ayub memberikan pengampunan pada teman-temannya, lalu memberikan korban, maka berkat Ayub dikembalikan berlipat kali ganda. Ketika Israel mengalami tulah, ketika Daud membawa korban, maka tulah pun berhenti. Tuhan tidak berbicara jumlah, tapi Tuhan berbicara persembahan. Benih yang kita tabur akan dilipatgandakan, korban kita akan berbau harum di hadapan Tuhan.