Pesan dari kebangkitan Yesus (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Tuhan mengingatkan kepada kita akan makna dari kebangkitan Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus telah dikubur, setelah hari Sabat, murid-murid datang ke kubur Tuhan Yesus, dan mereka mengira pasti akan dapat melihat jasad dari Tuhan Yesus dalam kubur tersebut. Tetapi apa yang terjadi, ternyata ketika mereka sampai di kubur tersebut mereka menemukan bahwa batu yang menutupi kubur Tuhan Yesus sudah tersingkirkan. Kemudian tiba–tiba ada malaikat Tuhan yang menampakkan diri pada mereka dan berkata bahwa kubur itu kosong karena Tuhan Yesus sudah bangkit. Malaikat ini pun mengingatkan para murid bahwa Tuhan Yesus sudah mengatakan bahwa Ia akan mati dan bangkit dari kubur. Hal ini memberi makna bagi kita bahwa kita memiliki Allah yang tidak pernah berdusta. Apa yang dikatakan dan dijanjikan-Nya pasti digenapi.

Saudara, saya ingin agar saudara mengerti bahwa Allah kita tidak pernah berdusta, Dia adalah Tuhan yang selalu menggenapi janji-Nya. Ada seorang hamba Tuhan yang terkenal yang sudah berkeliling dunia mengadakan KKR penginjilan sambil mendoakan orang sakit, dan ia juga adalah seorang penulis buku. Suatu kali hambaTuhan ini protes pada Tuhan sambil berkata: "Tuhan, saya sudah pergi keliling memberitakan injil-Mu.. Firman-Mu berkata bahwa bilur-bilur-Mu menyembuhkan dan aku sudah mendoakan begitu banyak orang-orang sakit, tetapi aku juga menemukan ada banyak orang sakit yang telah kudoakan itu ternyata tidak mengalami kesembuhan. Apakah aku dapat percaya bahwa janji-Mu mengatakan bahwa oleh bilur-Mu semua penyakit Engkau sembuhkan?" Satu hari Tuhan menegur dia dengan keras dan berkata: "Anak-Ku, Aku adalah Allah yang tidak pernah berdusta, Aku telah menanggung sakit-penyakit 2000 tahun yang lalu. Tetapi orang itulah yang tidak mau menerima akan apa yang sudah Kufirmankan." Saudara, Tuhan kita Yesus Kristus sudah melakukan segalanya bagi kita ketika Ia mati di kayu salib. Dia sudah menyelamatkan kita, Dia sudah menyembuhkan kita, Dia sudah memberkati kita. Tinggal bagian kita, apakah kita mau percaya akan apa yang Ia telah firmankan. Apakah kita mau percaya serta mengimani setiap janji yang sudah Tuhan berikan dalam hidup kita? Tuhan sudah melakukan bagian-Nya, tinggal saudara melakukan bagian saudara, yaitu percaya dan mengimani akan setiap janji Tuhan.

Jangan putus asa

Respon kita akan janji Tuhan itulah yang akan menentukan apakah kita akan menerima apa yang telah Tuhan janjikan bagi kita. Tetap percaya dan perkatakan janji Tuhan Tuhan sudah berkata bahwa tahun 2009 adalah tahun yang terbaik bagi kita umat-Nya. Tahun 2009 ini kita melihat bagaimana krisis ekonomi begitu dahsyat terjadi atas dunia. Tetapi Tuhan berfirman kepada kita bahwa krisis ini bukan untuk kita, Krisis ini bukan untuk orang benar yang mengasihi Dia. Krisis yang terjadi ini ialah untuk orang-orang yang tidak mengenal Tuhan Yesus Kristus, karena Tuhan sedang membuat perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang-orang yang beribadah kepada-Nya dan orang-orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Hari-hari ini Tuhan juga sedang melakukan mujizat dan kesembuhan yang kreatif bagi umat-Nya. Tuhan juga sudah berfirman bahwa hari-hari ini Dia sedang menempatkan umat-Nya di "tanah Gosyen" yang berbicara mengenai pemeliharaan Tuhan yang sempurna serta berkat-Nya yang berlimpah bagi umat-Nya. Dimana disitu tidak ada kutuk yang menimpa Mesir pada waktu itu. Tanah Gosyen adalah "blessing soil", adalah suatu tempat yang menjadi berkat bagi kita semuanya. Dan Tuhan ingatkan kepada kita semuanya untuk "mengunci" janji-janji-Nya dengan iman saudara dan jangan pernah bimbang, sebab Firman Tuhan berkata bahwa orang yang bimbang hatinya tidak akan mendapat apa-apa dalam hidupnya.

Lukas 24: 13-16, "Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.

Arti dari kata " Emaus" ialah putus asa. Dua murid Yesus ini dalam keputusasaan mengadakan perjalanan dari Yerusalem ke Emaus. Emaus ada di bawah dari Yerusalem yang tingginya 800 meter dari permukaan laut. Jika saudara putus asa, maka tanpa saudara sadari sebenarnya saudara sedang mengalami kemunduran secara rohani, iman saudara makin lama makin lemah, saudara akan semakin jauh dari Tuhan, serta semakin jauh dari janji-janji Tuhan.

Oleh sebab itu, apapun yang saudara alami, jangan pernah putus asa, karena kita memiliki Allah yang hidup dan berkuasa yang nama-Nya ialah Yesus Kristus. Kedua murid Yesus tadi pun sebelumnya mereka begitu bangga melihat mujizat-mujizat yang Yesus lakukan sepanjang pelayanan-Nya, bahkan mereka pun mengalami mujizat-mujiza, mereka amat bangga dengan Yesus. Namun ketika mereka melihat Yesus ditangkap, lalu mati dikayu salib, mereka berpikir hancurlah harapan mereka selama ini, dan putus asa lah mereka.

Apa yang menjadi ciri orang yang putus asa? Lukas 24:25, Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi"

Ternyata orang bodoh dimata Tuhan Yesus bukanlah orang yang kurang pengetahuan secara intelek, tetapi dari ayat di atas kita dapat melihat bahwa di mata Tuhan Yesus orang yang bodoh ialah orang yang tidak percaya akan janji-Nya. Hari-hari ini Tuhan ingin agar kita terus membangkitkan iman kita, karena kita berjalan bukan berdasarkan penglihatan, tetapi dengan iman. Dengan krisis demi krisis yang melanda dunia ini, Tuhan mau kita naik ke level iman yang lebih tinggi, semakin percaya padanya. Saudara jangan lagi mau hanya menjadi bayi-bayi rohani, yang terus menerus harus diberi "susu rohani", tetapi mari beranjak menjadi orang-orang Kristen yang dewasa rohani, yang makanannya bukan lagi "susu rohani" tetapi mulai menerima makanan keras secara rohani. Mari jaga perkataan saudara, apapun yang saudara sedang alami, jangan lagi saudara mengeluarkan perkataan-perkataan ketidakpercayaan, tetapi perkatakanlah kata-kata iman, perkatakanlah janji-janji Tuhan, maka saudara akan melihat, janji Tuhan akan terjadi dalam kehidupan saudara. Orang yang memilih untuk tetap percaya dan tidak putus asa pasti mengalami jalan keluar. Orang yang senantiasa memperkatakan janji Tuhan pasti akan mengalami janji Tuhan dalam hidupnya.

Kita tahu apa yang terjadi dengan seorang tokoh didalam Alkitab yang bernama Ayub. Ayub adalah orang terkaya pada zaman dia hidup. Tuhan mengizinkan pagar perlindungan yang memagari kehidupan Ayub dan keluarganya diangkat. Dan seketika pagar perlindungan Tuhan terhadap ayub diangkat, maka iblis masuk dan memporak porandakan kehidupan Ayub. Semua yang dimiliki Ayub habis dalam waktu sekejap. Dan iapun mengalami pergumulan berat. Tetapi pada akhirnya Ayub berkata dalam Ayub 42:6, "Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu". Dan sejak saat itu kehidupan Ayub dipulihkan, bahkan segala yang hilang dari kehidupannya dikembalikan dua kali lipat.

Mari saudara, mungkin dalam menghadapi hari-hari yang tidak mudah ini ada perkataan-perkataan negatif yang keluar dari mulut saudara. Tetapi saat ini saya mengajak kepada saudara, seperti Ayub mencabut perkataan-perkataan negatifnya, mari saudara cabut setiap kata-kata yang sempat saudara ucapkan yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Semua kata-kata yang membuat berkat Tuhan itu tidak turun dalam kehidupan saudara, mulai hari ini saudara harus cabut dalam nama Yesus. Dan sebagai gantinya saudara mulai memperkatakan berkat dalam hidup sudara, perkatakan janji Tuhan agar terjadi dalam kehidupan saudara. Ayub 42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal" Rencana Tuhan tidak ada yang pernah gagal. Sebab Dia Allah yang tidak pernah berdusta, Dia pasti genapi semua janji-Nya.

Jangan suam-suam kuku, bersungguh-sungguhlah dengan Tuhan

Wahyu 3:15 -16 "Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku"

Pesan Tuhan ini adalah pesan kepada jemaat di Laodikia, yaitu jemaat ketujuh atau jemaat terakhir yang menerima pesan Tuhan di kitab Wahyu. Ini berbicatra mengenai pesan Tuhan kepada umatNya diakhir zaman ini, yaitu kepada saudara dan saya. Tuhan tidak ingin jika saudara suam-suam kuku, yang dalam bahasa Yunani-nya berarti air yang tidak enak. Tuhan tidak suka jika kekristenan saudara suam-suam. Kekristenan yang panas berbicara mengenai kekristenan yang bergairah, yang rohnya menyala-nyala, kekristenan yang bersungguh-sungguh. Kebangkitan Yesus akan menjadi sia-sia jika sudara menghidupi kekristenan yang suam-suam saja. Orang Kristen yang dingin ialah orang Kristen yang acuh tak acuh, yang tidak mau mendengar firman Tuhan. Tuhan tidak berkenan kepada orang kristen yang suam-suam kuku, yang tidak bersungguh-sungguh. Biarlah kebangkitan Yesus yang telah kita peringati membuat roh saudara menyala-nyala kembali.

Mengandalkan Tuhan

Beberapa waktu lalu saya meresmikan sebuah cabang dari gereja kita yang ada di Belanda. Saya mendengar sebuah kesaksian dari koordinator ibadah di salah satu cabang gereja kita di sana. Suatu waktu anak Tuhan ini harus berpindah pekerjaan, dan untuk dapat pindah pekerjaan maka ia harus menjalani serangkaian ujian, dan salah satu ujian yang penting ialah ujian bahasa Belanda. Karena dia adalah orang Indonesia (yang sudah menjadi warga negara Belanda), dia mengalami kesulitan untuk mempelajari bahasa Belanda, dan dia bergumul dalam doa sambil belajar sungguh-sungguh. Dia berkata pada Tuhan " Tuhan, asalkan aku mendapat nilai 6 saja, aku sangat bersyukur untuk pertolonganMU". Lalu dia selesaikan ujiannya. Setelah selesai ujian, dia kaget, karena dia bukan mendapat nilai 6, tetapi dia mendapat nilai 8,5. Dia terheran-heran dengan hasil tersebut, lalu dia mendatangi Profesor yang mengujinya. Dan sang profesor berkata "karena kamu bukan orang asli Belanda, tetapi kamu berusaha mengerjakan soal dengan baik, maka saya berikan nilai lebih bagimu".

Saudara lihat, kalau kita mengandalkan Tuhan, maka Dia Allah yang tidak pernah meninggalkan kita. Dan kalu Dia sudah bekerja bagi kita, tidak ada satu kuasapun yang dapat menahan kuasa-Nya. Mari kita juga dorong anak-anak kita yang bersekolah, agar mereka belajar sungguh-sungguh dan berharap pada Tuhan saja, dan tidak melakukan kecurangan dalam studi mereka, Tuhan pasti menjadi pembela bagi orang yang sungguh-sungguh mengandalkan hanya Dia saja. Mari kita semakin naik dalam iman kita, kita buang semua perkataan yang tidak berkenan, dan memperkatakan janji-Nya, serta semakin bergairah dan bersungguh-sungguh dalam Tuhan. Dia pasti menyatakan kasih dan kuasaNya dalam hidup kita, serta menggenapi janji-Nya, Amin.

Pranala luar