Persembahan anak sulung (Pdt Petrus Honggo)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Syalom, senang sekali bisa berada di antara Saudara, senang juga bisa kebaktian pagi sekali. Saya dari Bengkulu, sudah cukup lama juga tidak ke sini. Bengkulu itu suatu propinsi di Sumatera, bagian selatan di dekat dari pada Palembang, dekat Lampung juga, dekat Padang. Satu propinsi yang kedua puluh enam. Kalau Timtim dulu kedua puluh tujuh, Bengkulu kedua puluh enam. Saya berasal dari Malang, Jawa Timur, tetapi diutus untuk penggembalaan di kota Bengkulu, Rayon 13. Angka 13 biasanya orang pikir angka sial, sebetulnya itu adalah angka kemenangan. Tiga belas kali Yosua memutari kota Yerikho. Hari satu sampai hari keenam, itu satu kali -- hari yang ketujuh, tujuh kali, jadi tiga belas. Angka kemenangan.

Sekilas Bengkulu

Bengkulu arti kata yang sesungguhnya adalah bangkai yang dibuang sampai ke hulu. Jadi tempat pembuangan. Ada beberapa tokoh Indonesia yang dibuang ke sana, yaitu anak buahnya Pangeran Diponegoro, yaitu Sentot Ali Basya Prawiranegara, dibuang dan mati di sana, ada kuburnya. Yang kedua adalah Presiden kita yang pertama, Bung Karno, dibuang di Bengkulu tahun 1938-1942. Ketika dibuang di sana, dia mendapat seorang istri, Ibu Fatmawati, orang Bengkulu asli. Bendera pusaka Indonesia dijahit di Bengkulu, memakai kain Bengkulu. Emas yang di Monas, 33,3 kilogram, diambil dari Rejang Lebong, Bengkulu. Ada benteng Port Marlboro, didirikan oleh Raffles, Inggris, sangat terkenal sekali. Ketika Raffles memerintah di sana sebelum dengan Belanda tukar guling dengan Singapura, anak buah Raffles menemukan bunga terbesar di dunia, yang kemudian dinamakan Rafflesia arnoldi.

Propinsi Bengkulu dalam warna hijau

Bengkulu kalau dilihat di peta, persis sekali dengan Tanah Perjanjian, tidak melebar tapi memanjang persis Tanah Perjanjian.

Sebelah kanan Tanah Perjanjian adalah negara Yordania yang ibu kotanya Amman, atau Amon, yang artinya anak dari bapakku, karena Lot mengawini anaknya sendiri. Bagi Bengkulu, itulah Sumatera Selatan atau Palembang.
Di bawah Tanah Perjanjian, yaitu Mesir, persis agak memanjang -- ada pegunungan Sinai, kalau di Sumatera, itulah Lampung.
Di atasnya sedikit dari pada Yordania, adalah Syria. Inilah Jambi.
Lalu di atasnya lagi, yang lagi perang, Libanon. Itulah Padang, Sumatera Barat.
Dan di tengah-tengahnya adalah suatu negara yang sangat dicintai Tuhan, itulah Israel. Bengkulu. Sebelah kiri Tanah Perjanjian adalah Laut Mediteranian, itulah Laut Hindia. Persis sekali.

Saya sukacita dibuang di sana, selama 12 tahun, sudah lama saya tidak pergi ke sini.

Baru-baru ini Bengkulu kena goncangan, bukan hanya gempa, karena Bengkulu memang daerah gempa. Goncangan gempanya bahkan lebih tinggi dari Aceh, hampir satu menit, berpotensi Tsunami. Tapi berulang-ulang seperti itu, sampai hari ini tidak ada Tsunami, sementara Aceh sekali kena gempa langsung terkena Tsunami. Sekarang goncang-goncang gempa dinikmati seperti diayun. Sekarang bisa nikmati, kalau dulu takut-takut sampai tidur di tenda-tenda di pegunungan-pegunungan.

Bengkulu memang agak tertinggal daerahnya, tapi hari-hari terakhir ini mulai mengalami perkembangan. Beberapa waktu yang lalu sempat digoncang secara ekonomi karena Bengkulu adalah daerah perkebunan, karet, kopi, sawit. Dan harga sawit turun anjlok, pernah mencapai 2100 dan jatuh menuju 200 rupiah saja. Lagi krisis di Bengkulu, tapi di tengah krisis ini, Saudara-Saudara kami di Jakarta waktu harga sawit lagi naik, mereka meminta untuk membeli kebun sawit. Mereka sudah tunjukkan cek untuk dibukakan ke saya, supaya dibelikan kebun sawit. Entah kenapa, tidak bisa-bisa beli, Tuhan halangi. Ada tanah yang suratnya tidak beres, ada yang ukurannya tidak beres, yang suratnya tidak ada. Waktu itu pengusaha-pengusahanya sempat marah sama saya kenapa kok tidak bisa beli, yang punya tanah juga marah-marah, calonya juga marah-marah kok cuma tanya-tanya saja. Tapi sekarang orang-orang yang Jakarta terima kasih sama saya karena tidak jadi beli. Kalau jadi beli, habis. Dulu harga ditawarkan 50-70 juta per hektar, sekarang 7,5 juta saja belum tentu ada yang mau beli.

Tapi Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Kelihatannya tidak berhasil, tapi itu justru penyelamatan. Sekarang kalau hamba-hamba Tuhan, pengusaha-pengusaha itu ketemu saya, aduh dia bilang, ban ban kamsiah. Terima kasih, puji Tuhan. Tapi saya berikan pekerjaan yang baru untuk mereka.

Bisa seperti itu karena ada sesuatu yang ditaruh Tuhan di dalam kita, namanya Hak Kesulungan.

Hak kesulungan

Keluaran 13:1-16,

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka."
Lalu berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Peringatilah hari ini, sebab pada hari ini kamu keluar dari Mesir, dari rumah perbudakan; karena dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN telah membawa kamu keluar dari sana. Sebab itu tidak boleh dimakan sesuatupun yang beragi.
Hari ini kamu keluar, dalam bulan Abib.
Apabila TUHAN telah membawa engkau ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Hewi dan orang Yebus, negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, maka engkau harus melakukan ibadah ini dalam bulan ini juga.
Makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya dan pada hari yang ketujuh akan diadakan hari raya bagi TUHAN.
Roti yang tidak beragi haruslah dimakan selama tujuh hari itu; sesuatupun yang beragi tidak boleh dilihat padamu, bahkan ragi tidak boleh dilihat padamu di seluruh daerahmu.
Pada hari itu harus kauberitahukan kepada anakmu laki-laki: Ibadah ini adalah karena mengingat apa yang dibuat TUHAN kepadaku pada waktu aku keluar dari Mesir.
Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu; sebab dengan tangan yang kuat TUHAN telah membawa engkau keluar dari Mesir.
Haruslah kaupegang ketetapan ini pada waktunya yang sudah ditentukan, dari tahun ke tahun.
Apabila engkau telah dibawa TUHAN ke negeri orang Kanaan, seperti yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu dan kepada nenek moyangmu, dan negeri itu telah diberikan-Nya kepadamu,
maka haruslah kaupersembahkan bagi TUHAN segala yang lahir terdahulu dari kandungan; juga setiap kali ada hewan yang kaupunyai beranak pertama kali, anak jantan yang sulung adalah bagi TUHAN.
Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.
Dan apabila anakmu akan bertanya kepadamu di kemudian hari: Apakah artinya itu? maka haruslah engkau berkata kepadanya: Dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN telah membawa kita keluar dari Mesir, dari rumah perbudakan.
Sebab ketika Firaun dengan tegar menolak untuk membiarkan kita pergi, maka TUHAN membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung manusia sampai anak sulung hewan. Itulah sebabnya maka aku biasa mempersembahkan kepada TUHAN segala binatang jantan yang lahir terdahulu dari kandungan, sedang semua anak sulung di antara anak-anakku lelaki kutebus.
Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi lambang di dahimu, sebab dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari Mesir."

Ini adalah suatu peringatan yang luar biasa, sampai disuruh memberikan tanda yang diikat di tangan dan di dahinya. Ini adalah suatu ketetapan bahwa setiap anak sulung itu kepunyaan Tuhan. Ada peristiwa Paskah pada waktu itu, semua anak sulung yang rumah orang tuanya tidak mengoles pintu dengan darah anak domba, maka anak sulungnya akan dibunuh, tidak peduli orang Mesir atau orang Ibrani -- dari manusia sampai hewannya. Orang Israel pada waktu itu menyembelih anak domba yang berumur satu tahun yang disimpan pada tanggal 10, dan disembelih pada tanggal 14. Jadi 4 hari lamanya mereka disimpan di dalam rumah. Mereka ketika ditebus dengan darah itu, lalu anak-anak sulung ini selamat. Mengingat penebusan ini, maka anak-anak sulung ini yang lahir kemudian juga harus ditebus orang tuanya, sedang kalau binatang harus dipersembahkan. Ketika Yesus lahir, maka Yesus juga harus ditebus. Pada umur 12 tahun, Dia dibawa ke Bait Suci, lalu orang tuanya menebus dengan dua ekor burung tekukur.

Kalau hewan, harus dipersembahkan dan disembelih di Rumah Tuhan. Kalau keledai tidak boleh, mesti diambilkan domba sebagai gantinya, karena keledai adalah haram karena tidak berkuku belah. Banyak yang haram, bukan babi saja. Termasuk kuda karena tidak berkuku belah. Daging anjing haram juga. Kepiting, udang, cumi. Wah ini dimakan semua biasanya ya? Ular, sting ray (ikan pari), ikan hiu, ikan paus, tidak boleh dimakan. Padahal wah sering kali kita makan sup sirip ikan hiu, wah, itu haram Saudara ya. Sudah tahu mulai semua yang haram-haram ya? Ikan-ikan haram, daging-daging haram, termasuk kuda, keledai. Kalau sapi, lembu, kerbau, kambing boleh dimakan karena memamah biak. Kalau anjing dan babi, berkuku belah, tetapi tidak memamah biak, itu semua haram. Kalau keledai yang lahir, kalau tidak ditebus, maka harus dipatahkan batang lehernya.

Jadi, bagi yang sulung, kalau tidak ditebus mesti dikorbankan. Setiap yang sulung kalau anak-anak manusia harus ditebus.

Kita harus tahu bahwa semua anak sulung mesti ditebus, mesti dibayar. Kita semua adalah anak-anak sulung, punyanya Tuhan, karena kita semua adalah umat tebusan. Semua yang ditebus adalah anak sulung. Kita adalah umat tebusan, jadi semua kita harus bayar uang tebusan.

Orang yang punya hak kesulungan itu istimewa. Makanya Yakub mengejar-ngejar hak kesulungan, dia membeli hak kesulungan Esau dengan kacang merah. Hak kesulungan itu tidak bisa diambil begitu saja, tetapi harus dibeli. Esau menjualnya. Saudara, kalau Saudara mau punya hak kesulungan, harus bayar uang tebusannya. Yang luar biasa, Yakub, karena mempunyai hak kesulungan, diberkati dengan luar biasa. Dan semua orang yang punya hak kesulungan, diberkati dengan luar biasa. Kenapa? Karena yang sulung itu kepunyaan Tuhan.

Galatia 3:29, Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.

Saudara yang terkasih, ini ada suatu hal yang penting bagi kita bahwa kita juga berhak menerima janji Allah kepada Abraham serta keturunannya. Ada berkat bagi mereka yang mempunyai hak, ini disebut sebagai hak kesulungan, hak ahli waris. Hak ahli warisnya apa, bukan Surga, tetapi Kerajaan Surga.

Dengan hamba-hamba Tuhan dari Jakarta tadi, wah, saya lihat pertamanya saya ini orang yang gagal dengan mereka.

Padahal uang sudah disodorkan di depan saya, tapi saya tidak bisa mempergunakannya. Lalu, ketika mereka tarik pulang semuanya ke Jakarta, tidak berhasil. Hubungan dengan mereka juga menjadi agak kurang enak. Juga orang-orang yang di Bengkulu, hubungan jadi tidak enak juga kenapa tidak berhasil menjual kebun sawitnya.
Waktu itu saya merenung di depan kantor sekretariat kami di tengah kota, depannya itu kantor Walikota. Sambil merenung, saya sambil lihat kantor Walikota. Nah, ini hak kesulungan, Saudara ya: kita dihindarkan dari yang jahat, dari kecelakaan. Waktu saya merenung waduh saya ini tidak berhasil, lama-lama mata saya melihat kantor Walikota di depan, lalu berpikirlah saya, kalau kantor Walikota ditambah di belakangnya itu kantor DPRD tingkat II, luas sekali, bisa jadi Mal, alangkah luar biasanya ini tepat di tengah-tengah kota. Pikiran mengenai kebun sawit tadi mulai hilang. Saya merenung, di atasnya hotel, bawahnya Mal tingkat empat. Saudara, kalau punya hak kesulungan, itu bisa mempengaruhi sekelilingnya.
Akhirnya saya memberanikan diri ketemu Bapak Walikota. Tidak ketemu di kantornya, eh dijuruskan diterima di rumah dinasnya. Jadi setelah makan malam bersama, bincang-bincang, lalu saya masukkan ide kepada Walikota, bagaimana kalau kantor itu dibuat Mal atasnya hotel.
Singkat kata, Walikota setuju untuk dipertemukan dengan investornya. Saya hubungi lagi mereka yang tadi tidak berhasil membeli kebun, yang sudah menyesal-menyesal usaha dengan saya tadi. Setelah dipertemukan, bincang-bincang, Walikotanya cocok. Nanti yang bangun Botani Square di sini akan bangun Mal di Bengkulu. Nah, kemarin sudah tanda tangan MoU-nya.

Itu semua adalah hak kesulungan. Pada masa sukar seperti ini, kalau Saudara gunakan hak kesulungan, Saudara pasti makmur. Jangan kuatir Indonesia, Amerika, apa pun keadaannya. Ingat masa Ishak, masa sukar yang bukan pertama kali pada masa Abraham, tapi justru Ishak diberkati berlimpah-limpah (Kejadian 26:12), kian lama kian kaya dan menjadi sangat kaya. Kenapa? Karena menggunakan hak kesulungannya. Oleh sebab itu, pada masa sukar ini, saya menceritakan hak kesulungan, bukan dari yang lain-lain, hak itu ada pada Saudara karena telah ditebus oleh Darah Yesus. Jenang-jenang pintu rumah ada tanda darah-Nya, karena Saudara adalah anak sulung, punya hak kesulungan untuk sukses di dalam Tuhan.

Tanda hak kesulungan

Keluaran 34:19-20, Segala apa yang lahir terdahulu dari kandungan, Akulah yang empunya, juga segala ternakmu yang jantan, anak yang lahir terdahulu dari lembu atau domba. Tetapi anak yang lahir terdahulu dari keledai haruslah kautebus dengan seekor domba; jika tidak kautebus, haruslah kaupatahkan batang lehernya. Setiap yang sulung dari antara anak-anakmu haruslah kautebus, dan janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa.

Sekali lagi, anak sulung adalah kepunyaan Tuhan. Tapi, apa tandanya Saudara punya hak kesulungan? Tandanya: bayar. Kenapa Yesus dibawa ke Bait Suci, lalu membayar? Karena dia sulung, itu tandanya. Kalau yang bungsu tidak usah bayar. Membayar ini penting sekali. Jadi pada masa krisis ini, Saudara harus menggunakan hak kesulungan ini, dengan tanda: membayar. Esau menjual hak kesulungannya, hilang haknya.

Imamat 27:26-27, Akan tetapi anak sulung, yang sebagai anak sulung menjadi hak TUHAN dari antara hewan, tidak boleh dikuduskan oleh siapapun, baik seekor lembu maupun seekor kambing atau domba, itu milik TUHAN. Tetapi jikalau itu dari antara hewan yang haram, maka haruslah orang menebusnya menurut nilainya dengan menambah seperlima dan jikalau tidak ditebus, haruslah dijual menurut nilainya.

Jadi, milik Tuhan harus dikembalikan. Tapi, sekali lagi, keledai tidak bisa dipersembahkan, mesti ditebus dengan seekor domba. Kalau tidak ditebus atau diganti, mesti dipatahkan lehernya. Kenapa demikian? Kepunyaan Tuhan, kalau tidak ditebus, tidak seorang pun boleh mempergunakannya. Jadi, harus dipatahkan batang lehernya supaya tidak seorang pun boleh mempergunakannya. Jadi, yang miliknya Tuhan, tidak boleh dipergunakan.
Apa yang punyanya Tuhan? Salah satu contoh adalah perpuluhan. Pada masa krisis, harus bayar perpuluhan, kembalikan kepunyaan Tuhan, supaya Saudara punya hak kesulungan. Boleh tidak ditunda? Ya tidak apa, tapi hilang hak kesulungannya. Yang menunda-nunda itu Esau. Tapi justru pada masa krisis ini, yang punya hak kesulungan mesti bayar. Situasi mendesak apa pun, kepunyaan Tuhan tidak boleh digunakan.
Alkitab menuliskan, kalau persepuluhan itu dipinjam, ada bunganya seperlima atau dua puluh persen, dan hilang hak kesulungan. Kalau tidak bayar, kena kutuk.
Begitu dapat berkat, yang penting potong dulu sepuluh persen kepunyaan Tuhan, baru bisa dibelanjakan untuk hal lain. Kalau hal itu dilakukan, Saudara punya hak kesulungan istimewa. Coba lakukan sungguh-sungguh, kepunyaan Tuhan tidak boleh dipergunakan. Ingat baik-baik.

Bilangan 3:13, sebab Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, maka Aku menguduskan bagi-Ku semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan; semuanya itu kepunyaan-Ku; Akulah TUHAN."

Kita mengucap syukur, kita semua anak sulung dikuduskan Tuhan, dan terima kasih--kita adalah kepunyaan Tuhan. Ditegaskan berulang-ulang ayatnya bahwa kita adalah kepunyaan Tuhan.
Hagai 2:7-10 menuliskan Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas. Saudara adalah kepunyaan Tuhan, jadi jangan kuatir akan hidup Saudara, tidak dibiarkan.
Matius 6:30-33 mengatakan Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Ayat ini sering kita baca, tapi pada masa krisis ini, biar ayat ini menjadi hidup bagi kita. Semua kita mungkin terkena dampak dalam masa sulit ini, kalaupun sempat tergulung, jangan berbalik dari Tuhan untuk mengejar uang yang hilang, ini masa kita mencari Kerajaan Allah. Hagai menuliskan bahwa semua kekayaan bangsa-bangsa akan dibawa masuk ke Rumah Tuhan. Semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Ulangan 15:19-23, "Segala anak sulung jantan yang lahir di antara lembu sapimu dan kambing dombamu, haruslah kaukuduskan bagi TUHAN, Allahmu; janganlah engkau memakai anak sulung lembumu, dan janganlah engkau menggunting bulu anak sulung dombamu. Di hadapan TUHAN, Allahmu, engkau harus memakan dagingnya tahun demi tahun di tempat yang akan dipilih TUHAN, engkau ini dan seisi rumahmu. Tetapi apabila ada cacatnya, jika timpang atau buta, bahkan cacat apapun yang buruk, maka janganlah engkau menyembelihnya bagi TUHAN, Allahmu. Di dalam tempatmu boleh engkau, baik orang najis maupun orang tahir, memakan dagingnya, seperti daging kijang atau daging rusa. Hanya darahnya janganlah kaumakan; haruslah kaucurahkan ke tanah seperti air."

Jadi, bahkan bulu anak domba sulung pun tidak boleh digunting. Bulu domba itu untuk jadi pakaian. Tapi khusus kepunyaan Tuhan tidak boleh dipergunakan. Ini ditulis dengan jelas, sampai bulunya dicukur pun tidak boleh. Jadi perhatikan baik-baik, ditegaskan, ditekan sama Tuhan begini: yang kepunyaan Tuhan jangan dipakai! Sekalipun bisa menguntungkan, jangan dipakai.

Nehemia 10:34-37, Pula dengan membuang undi kami, yakni para imam, orang-orang Lewi dan kaum awam, menetapkan suatu cara untuk menyediakan kayu api. Kayu itu harus dibawa ke rumah Allah kami secara bergilir oleh kaum-kaum keluarga kami pada waktu-waktu tertentu setiap tahun, supaya di atas mezbah TUHAN Allah kami ada api yang menyala, seperti tertulis dalam kitab Taurat. Lagipula setiap tahun kami akan membawa ke rumah TUHAN hasil yang pertama dari tanah kami dan buah sulung segala pohon. Pun kami akan membawa ke rumah Allah kami, yakni kepada para imam yang menyelenggarakan kebaktian di rumah Allah kami, anak-anak sulung kami dan anak-anak sulung ternak kami seperti tertulis dalam kitab Taurat, juga anak-anak sulung lembu kami dan kambing domba kami. Dan tepung jelai kami yang mula-mula, dan persembahan-persembahan khusus kami, dan buah segala pohon, dan anggur dan minyak akan kami bawa kepada para imam, ke bilik-bilik rumah Allah kami, dan kepada orang-orang Lewi akan kami bawa persembahan persepuluhan dari tanah kami, karena orang-orang Lewi inilah yang memungut persembahan-persembahan persepuluhan di segala kota pertanian kami.

Jadi Saudara yang terkasih, persembahan persepuluhan jangan lupa pada masa sekarang ini. Jangan sampai tidak bayar persepuluhan. Saya kan orang luar tidak apa-apa bicara di sini, justru orang luar lebih enak bicara. Jadi, bayar persepuluhan, sungguh-sungguh pada masa sekarang, pasti diberkati.

Penutup

Saya percaya, kalau Saudara punya hak kesulungan, Saudara akan jadi orang istimewa, dan sebagai anak sulung akan mendapat dua bagian dari pada warisan yang semestinya, ini semua karena Darah Kristus telah menebus kita semua. Mari mulai hari ini, berjanji kepada Tuhan,

  1. Apa pun kepunyaan Tuhan tidak boleh dipergunakan
  2. Kita mesti bayar hak tebusan kita sebagai anak sulung, dengan cara sungguh-sungguh membayar persepuluhan kita. Jangan memakai uang persepuluhan itu. Begitu Saudara bayar, pasti akan diberkati, minta apa saja pasti akan boleh.