Kasih karunia Allah dan iman orang percaya (9 Weeks of Breakthroughs)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Cerita Rahab menunjukkan ekspresi Kasih Karunia Allah bahkan kepada orang yang tidak mengenal Allah. Yohanes menulis bahwa Allah mengasihi seluruh dunia ini.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. (Yohanes 3:16a)

Rasul Paulus menuliskan fakta bahwa semua manusia dalam kondisi berdosa.

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (Roma 3:23-24)

Kasih karunia Allah begitu luar biasa sehingga bukan dosa kita saja yang diampuni tetapi dosa seluruh dunia!

Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. (1 Yohanes 2:2)

Yesus bahkan rela mati menebus dosa kita pada saat kita masih berdosa.

Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (Roma 5:7-8)

Masih banyak lagi bukti dalam alkitab mengenai besarnya kasih karunia Allah yang diberikan kepada seluruh manusia secara cuma-cuma.

Namun hal ini tidak berarti semua orang akan diselamatkan. Allah sangat menghargai kehendak bebas manusia. Untuk bisa menerima keselamatan yang sudah disediakan itu yang harus dilakukan oleh manusia adalah percaya!

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)

Jika kasih karunia adalah bagian Allah, maka iman adalah bagian kita.

Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah (Ibrani 11:6a)

Lahir Baru

Untuk diselamatkan langkah pertama adalah membuat pengakuan iman.

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. (Roma 10:9-10)

Seseorang tidak bisa otomatis selamat hanya karena lahir dalam keluarga Kristen. Setiap orang yang ingin selamat harus lahir baru!

Lewat proses inilah seseorang mengalami LAHIR BARU. Seseorang tidak bisa masuk dalam keselamatan tanpa melalui tahap ini. Seseorang tidak bisa otomatis selamat hanya karena lahir dalam keluarga Kristen. Seseorang juga tidak bisa otomatis selamat hanya karena menikah dengan orang Kristen. Seseorang tidak bisa otomatis selamat hanya karena sudah bertahun-tahun menjadi anggota gereja. Seperti Rahab yang dengan imannya mengakui Tuhan, demikian juga kita harus membuat pengakuan kepada Yesus, maka darah-Nya menjadi tanda penebusan kita.

Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya (Efesus 1:7)

Langkah kedua adalah hidup sesuai dengan iman kita.

Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya. (1 Yohanes 2:29)

Tanda orang yang sudah lahir baru dan menerima keselamatan adalah berbuat kebenaran. Kita selamat bukan karena apa yang kita lakukan, tetapi karena apa yang kita percaya. Di lain pihak kita tidak bisa hanya percaya di mulut saja atau dalam hati saja, tetapi tidak terlihat tindakannya. Apa saja ciri-ciri orang yang memiliki iman yang sejati?

Tanda #1 Melakukan yang tidak lazim

Yakobus membahas mengenai hal ini ketika ia menulis tentang Rahab. Karena imannya, Rahab bersedia mengambil resiko menjadi pengkhianat bangsanya sendiri.

Kita tidak diselamatkan oleh karena perbuatan baik, kita diselamatkan agar bisa melakukan perbuatan baik!

Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain? Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. (Yakobus 2:24-26)

Kita tidak diselamatkan oleh karena perbuatan baik, kita diselamatkan agar bisa melakukan perbuatan baik!

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (Efesus 2:10)

Tanda #2 Perkataan iman yang teguh

Rahab adalah seorang perempuan berdosa dan berasal dari bangsa penyembah berhala. Tetapi Rahab tidak pernah ragu kepada siapa ia harus menyerahkan hidupnya. Bahkan Rahab tidak pernah merasa malu untuk mengakui Tuhan.

Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 10:32-33)

Tanda #3 Belas kasihan kepada orang lain

Rahab tidak hanya berpikir untuk dirinya sendiri, ia juga ingin agar keluarganya diselamatkan. Demikian juga orang yang sudah mengalami kelahiran kembali, pasti timbul belas kasihan kepada jiwa-jiwa yang belum diselamatkan.

Tanda #4 Komitmen dan perubahan

Segera sesudah para pengintai pergi, Rahab memasang tali merah kirmizi di jendelanya (Yosua 2:21). Langkah iman ini menunjukkan kepada kita bahwa Rahab memiliki komitmen untuk percaya kepada Tuhan. Dalam Yosua 6:22-23 terbukti bahwa Rahab melakukan apa yang diperintahkan oleh pengintai-pengintai itu sehingga ia dan seluruh kaum keluarganya selamat.

Ciri orang yang sudah lahir baru adalah komitmen kepada Kristus dan perubahan pola hidup sesuai dengan firman Tuhan.

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. (2 Korintus 5:17)

Kesimpulan

Mari kita jadikan wadah “9 Weeks of Breakthroughs” ini sebagai momentum untuk memeriksa iman kita. Apakah kita sudah memiliki iman yang sejati kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat kita? Jika sudah, maka kita jangan berhenti kepada iman keselamatan. Sebagai orang yang sudah diselamatkan, tentunya kita juga ingin agar keluarga dan orang-orang yang ada di sekitar kita untuk juga mengalami keselamatan. Seperti Rahab, mari kita mulai bertindak agar iman yang kita miliki juga berdampak kepada orang lain dan akhirnya membawa mereka juga mengalami keselamatan.