Allah sumber segala kasih karunia membentuk hidup kita

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu. (1 Petrus 5:10)

Kita telah melihat bagaimana kasih karunia Allah diberikan kepada kita dengan berlimpah-limpah. Ungkapan tersebut membawa kita kepada renungan kita hari ini, yaitu “Allah sumber segala kasih karunia." Allah yang benar dan yang hidup memiliki segala kasih karunia dan Ia ingin memberikan kasih karunia itu untuk membangun hidup kita. Salah satu tujuan dari kasih karunia adalah agar kita dapat tinggal selama-lamanya di dalam hadirat-Nya yang mulia. “Yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal." Berkat tersebut menjadi milik kita melalui karya penyelamatan-Nya di kayu salib sebagai perantara kita. “Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama” (Ibrani 9:15). Sementara kita menunggu kedatangan-Nya yang kedua kali, Ia ingin membangun kehidupan kita secara rohani untuk mempersiapkan kita selama kita hidup di bumi ini.

Salah satu bagian dari rencana-Nya adalah untuk menyempurnakan hidup kita. “Allah, sumber segala kasih karunia… melengkapi… kamu." Hal ini berarti Allah melengkapi apa yang kurang dan menyiapkan kita untuk pelayanan. “Maka Allah damai sejahtera… kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya” (Ibrani 13:20-21). “Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus” (Efesus 4:11-12).

Bagian lain dari rencana-Nya adalah meneguhkan kita. “Dan Allah, sumber segala kasih karunia… meneguhkan… kamu." Hal ini berarti Allah membuat perjalanan kita tidak goyah dan terus melangkah maju sesuai dengan tuntunan-Nya dalam hidup kita. Ungkapan ini digunakan untuk menjelaskan keteguhan Yesus ketika Ia harus menghadapi kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya. “Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem” (Lukas 9:51).

Bagian lain lagi dari rencana-Nya adalah untuk menguatkan hidup kita. “Dan Allah, sumber segala kasih karunia… menguatkan… kamu." Panggilan kita untuk melayani Allah memerlukan kekuatan yang tidak kita miliki sendiri. Tuhan ingin mengajar kita untuk menggunakan kekuatan-Nya yang dahsyat: “Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu” (Efesus 3:16).

Bagian berikutnya dari rencana-Nya adalah untuk mengokohkan kita. “Dan Allah, sumber segala kasih karunia… mengokohkan… kamu." Hal ini berarti semakin tertanam di dalam Dia: “Sehingga oleh imanmu… kamu berakar serta berdasar di dalam kasih” (Efesus 3:17).

Doa

Ya Allah sumber segala kasih karunia, aku ingin untuk bisa bersama-Mu di dalam kemuliaan di Sorga nanti. Sementara itu, aku memohon agar Engkau membangun hidup rohaniku. Perlengkapi apa yang hilang, teguhkan langkahku, kuatkan batinku dan kokohkan aku di dalam kasih-Mu – semua oleh karena kasih karunia-Mu. Amin.

Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu. (1 Petrus 5:10) Kita telah melihat bagaimana kasih karunia Allah diberikan kepada kita dengan berlimpah-limpah. Ungkapan tersebut membawa kita kepada renungan kita hari ini, yaitu “Allah sumber segala kasih karunia." Allah yang benar dan yang hidup memiliki segala kasih karunia dan Ia ingin memberikan kasih karunia itu untuk membangun hidup kita. Salah satu tujuan dari kasih karunia adalah agar kita dapat tinggal selama-lamanya di dalam hadirat-Nya yang mulia.