Berkuasa dalam hidup oleh karena kelimpahan kasih karunia

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. (Roma 5:17)

Masalah yang dihadapi manusia adalah karena dosa. Jalan keluar Allah adalah dengan persekutuan yang baru dalam Yesus Kristus. Seperti kita sudah lihat, hidup seluruh umat manusia dikuasai oleh penguasa kejam yang bernama maut, yang masuk lewat Adam. “Oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu." Namun, ketika manusia terhubung dengan Yesus melalui iman, mereka dapat belajar untuk berkuasa atas hidup oleh “kelimpahan kasih karunia” Allah.

Perhatikan bahwa jalan keluar Allah bagi mereka yang dikuasai maut ada dua: “mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa." Setiap orang Kristen sudah menerima dan berdiri dalam anugerah kebenaran sejak hari mereka dibenarkan melalui iman kepada Allah. Inilah satu-satunya jalan agar orang dapat diterima oleh Allah yang kudus dan yang benar. Namun, menerima anugerah pembenaran yang luar biasa ini, tidak serta merta berarti hidup orang tersebut senantiasa dipenuhi dengan kemenangan rohani. Banyak orang Kristen yang sudah menerima anugerah kebenaran, tidak berjalan dalam kemenangan dalam hidup mereka setiap hari. Alasan dari tidak adanya kemenangan rohani ini berkaitan dengan aspek yang lain dari “kelimpahan kasih karunia."

Kebanyakan orang Kristen tidak hidup dalam kasih karunia Allah. Mereka lebih cenderung untuk meraih kemenangan dengan berusaha sebaik-baiknya dengan kekuatan mereka sendiri. Mereka berharap untuk mengalami kemenangan satu per satu. Hal ini akan selalu terbukti tidak memadai, karena kemenangan harus diberikan oleh Tuhan. “Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (1 Korintus 15:57). “Memberi dan menerima” adalah bahasa kasih karunia, yang mengandalkan karya Allah. “Berusaha dan meraih” adalah bahasa hukum Taurat, yang mengandalkan usaha manusia.

Yesus menyelamatkan manusia dengan dipenuhi oleh kasih karunia Allah. “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yohanes 1:14). Sekarang, bagi mereka yang sudah diampuni oleh kasih karunia, ada hidup berkemenangan yang tersedia dengan hidup mengandalkan “kelimpahan kasih karunia” Allah, yang tersedia lewat persekutuan kita dengan Yesus Kristus. “Maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus."

Doa

Ya Bapa, aku menyadari bahwa kasih karunia-Mu adalah sumber kuasa untuk hidup sebagai pemenang seperti Kristus, berkuasa atas kehidupan ini. Aku merendahkan diri di hadapan-Mu, mengakui kebutuhanku yang mendalam akan kasih karunia-Mu. Aku datang kepada-Mu dalam iman, dan memuji Engkau untuk kelimpahan kasih karunia yang tersedia bagiku untuk hidup berkemenangan. Amin.

Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. (Roma 5:17) Masalah yang dihadapi manusia adalah karena dosa. Jalan keluar Allah adalah dengan persekutuan yang baru dalam Yesus Kristus. Seperti kita sudah lihat, hidup seluruh umat manusia dikuasai oleh penguasa kejam yang bernama maut, yang masuk lewat Adam.