Akibat dari menerima kasih karunia melalui iman (5)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Yang karena iman... telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing. (Ibrani 11:33-34)

Dalam rangkuman rangkaian kesaksian-kesaksian hamba Tuhan, mereka “menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat, mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan” (Ibrani 11:33-34). Sekarang kita akan melihat satu lagi dampak dari menerima kasih karunia melalui iman.

Dengan percaya kepada Allah, beberapa hamba-Nya “telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing." Anak dari Raja Saul, yaitu Yonatan, merupakan contoh yang baik dari kebenaran ini. “Berkatalah Yonatan kepada bujang pembawa senjatanya itu: "Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang” (1 Samuel 14:6). Walaupun mereka berdua kalah jumlah dibandingkan dengan tentara musuh, Yonatan tahu bahwa Tuhan tidak dibatasi dengan jumlah untuk dapat memberikan kemenangan kepada umat-Nya. Tuhan meneguhkan rencana Yonatan dengan menimbulkan reaksi kegentaran di antara tentara musuh. “Maka naiklah Yonatan merangkak ke atas, dengan diikuti oleh pembawa senjatanya. Orang-orang itu tewas terparang oleh Yonatan, sedang pembawa senjatanya membunuh mereka dari belakangnya” (1 Samuel 14:13). Tentara musuh mengira sedang diserang oleh bala tentara Israel dalam jumlah yang sangat besar. “Lalu timbullah kegentaran di perkemahan, di padang dan di antara seluruh rakyat. Juga pasukan pengawal dan penjarah-penjarah itu gentar, dan bumi gemetar, sehingga menjadi kegentaran yang dari Allah. Ketika peninjau-peninjau Saul di Gibea Benyamin melihat hal itu--dan sesungguhnya, orang ramai seperti ombak berjalan ke sana ke mari— (1 Samuel 14:15-16). Orang Israel yang lain yang sebelumnya ketakutan, mendapatkan kekuatan untuk ikut dalam pertempuran. “Bahkan, ketika semua orang Israel yang telah bersembunyi di pegunungan Efraim, mendengar bahwa orang Filistin telah lari, orang-orang itu pun bergabung dengan mereka dalam pertempuran” (1 Samuel 14:22). Jadi, dua orang sudah cukup untuk mengakibatkan sebuah bala tentara yang besar melarikan diri.

Dengan percaya kepada Allah, kita juga dapat membuat musuh dan bala tentara iblis untuk lari. “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya… karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Efesus 6:10, 12). “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” (Yakobus 4:7).

Doa

Ya Allah yang Maha Kuasa, aku ingin berjalan dalam iman, mengetahui bahwa Engkau dapat membuat musuh lari. Buatlah aku menjadi pendorong dari mereka yang takut dan bersembunyi yang perlu dilayani. Amin.

Yang karena iman... telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing. (Ibrani 11:33-34) Dalam rangkuman rangkaian kesaksian-kesaksian hamba Tuhan, mereka “menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat, mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan” (Ibrani 11:33-34). Sekarang kita akan melihat satu lagi dampak dari menerima kasih karunia melalui iman.