Yosua dan Kaleb memasuki Tanah Perjanjian

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Bahwasanya orang-orang yang telah berjalan dari Mesir, yang berumur dua puluh tahun ke atas, tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, oleh karena mereka tidak mengikut Aku dengan sepenuh hatinya, kecuali Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, dan Yosua bin Nun, sebab keduanya mengikut TUHAN dengan sepenuh hatinya. (Bilangan 32:11-12)

Mereka yang hidup dengan iman dan kerendahan hati akan masuk ke dalam kepenuhan berkat kasih karunia Tuhan. “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati” (Yakobus 4:6), “Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. di dalam kasih karunia ini kita berdiri” (Roma 5:2). Yosua dan Kaleb menggambarkan kebenaran ini pada saat mereka masuk ke Tanah Perjanjian.

Kita sudah melihat bahwa karya keselamatan Allah adalah “dari” dan “kepada.” “Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup” (1 Yohanes 3:14). Hidup yang sudah diberikan kepada kita seharusnya dialami di dalam kelimpahan. “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10). Dipanggilnya bangsa Israel keluar dari Mesir oleh Allah kepada kepenuhan kelimpahan di Tanah Perjanjian menggambarkan kebenaran tersebut. “Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya” (Keluaran 3:8).

Hanya Yosua dan Kaleb yang masuk ke dalam Tanah Perjanjian dari semua orang dewasa dari generasi pertama orang Israel. “Bahwasanya orang-orang yang telah berjalan dari Mesir, yang berumur dua puluh tahun ke atas, tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan... oleh karena mereka tidak mengikut Aku dengan sepenuh hatinya, kecuali Kaleb bin Yefune... dan Yosua bin Nun.” Yosua tidak saja dapat masuk ke Tanah Perjanjian, ia juga akan memimpin bangsa Israel masuk ke dalam kemenangan Allah. “Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya... engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN... engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya” (Ulangan 31:7). Kaleb tidak saja dapat masuk ke Tanah Perjanjian, ia juga mendapatkan kekuatan oleh iman di usianya yang lanjut. “Pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk” (Yosua 14:11).

Sebaliknya, rakyat Israel yang lain mengikuti panggilan Tuhan untuk keluar dari Mesir, tetapi mereka tidak mengikuti Dia masuk ke dalam Tanah Perjanjian. Orang-orang Kristen juga melakukan kesalahan yang serupa. Mereka mengikuti Tuhan ketika Ia memimpin mereka keluar dari kematian rohani, dosa dan rasa bersalah. Mereka sudah “keluar dari Mesir.” Dosa-dosa mereka sudah diampuni. Mereka sudah memiliki hidup yang baru di dalam Kristus. Namun, mereka tidak mengikuti Tuhan “masuk ke Tanah Perjanjian.” Mereka tidak mengikuti dengan iman untuk masuk ke dalam kelimpahan hidup. Mereka tidak mengikuti Tuhan di dalam pengandalan dan kerendahan hati kepada Tuhan bagi perubahan, agar dapat menghasilkan buah-buah, dan agar dapat menikmati kemenangan rohani.

Doa

Ya Tuhan Allah Israel, aku berterima kasih karena Engkau sudah membawa aku keluar dari Mesir, yaitu perbudakan rohani yang aku alami. Sekarang, seperti Yosua dan Kaleb, aku ingin mengikuti Engkau sepenuhnya ke dalam kelimpahan yang Engkau sediakan bagiku. di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Bahwasanya orang-orang yang telah berjalan dari Mesir, yang berumur dua puluh tahun ke atas, tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, oleh karena mereka tidak mengikut Aku dengan sepenuh hatinya, kecuali Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, dan Yosua bin Nun, sebab keduanya mengikut TUHAN dengan sepenuh hatinya. (Bilangan 32:11-12) Mereka yang hidup dengan iman dan kerendahan hati akan masuk ke dalam kepenuhan berkat kasih karunia Tuhan.