Pentingnya janji-janji Tuhan yang “tidak populer” (2)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. (Matius 13:49-50)

Ayat renungan hari ini mencatat satu lagi janji-janji Tuhan Yesus yang “tidak populer.” Pernyataan tersebut memperkuat peringatan yang Ia berikan dalam renungan kita yang sebelumnya mengenai akibat dari dosa. “Jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu” (Yohanes 8:24). Ayat renungan kita hari ini memperlihatkan janji akan kepastian dan kengerian akibat dari dosa. Dalam dunia yang menolak tanggung jawab dan mengabaikan hal-hal yang kekal, janji-janji tersebut sangatlah tidak disukai.

Setiap manusia yang mati dalam dosa suatu saat pasti akan dihakimi. Hal tersebut adalah sebuah kepastian. “Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar.” Mereka yang mati sebelum hari tersebut juga akan menghadapi penghakiman. “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” (Ibrani 9:27). Tempat penghakiman bagi mereka yang tidak percaya adalah Tahta Putih Besar. “Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya… dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu... dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu… dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya... dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu” (Wahyu20:11-15).

Kepastian yang mutlak akan penghakiman ini akan dialami dalam jangka waktu yang mengerikan bagi mereka, yaitu selama-lamanya. Dosa adalah kejahatan rohani terhadap Allah. Allah yang benar dan yang hidup adalah Allah yang kekal. Oleh karena itu, akibat dari dosa juga kekal. Jadi, semua orang yang tidak percaya akan “dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang… dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya” (Wahyu20:10). Siksaan yang paling berat di neraka adalah keterpisahan dari hadirat Allah untuk selama-lamanya. “Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan” (2 Tesalonika 1:9).

Kepastian dan kekekalan dari akibat dosa ini membuat janji-janji yang sudah kita pelajari sebelumnya semakin penting. “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23). “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” (Yohanes 10:28).

Doa

Bapa yang kekal, aku tahu bahwa sebenarnya aku layak untuk menerima hukuman yang kekal oleh karena dosa-dosaku terhadap Engkau. Aku bersyukur untuk anugerah hidup kekal melalui Yesus Kristus, Tuhanku. Pakai aku untuk menolong orang lain mengetahui kebenaran dari penghakiman terhadap dosa maupun keselamatan dan hidup yang kekal. Amin.

Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. (Matius 13:49-50) Ayat renungan hari ini mencatat satu lagi janji-janji Tuhan Yesus yang “tidak populer.”