Pentingnya janji-janji Tuhan yang “tidak populer” (1)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu. (Yohanes 8:24)

Kebanyakan janji-janji Allah sangat disukai oleh banyak orang. Sebagian besar orang bersukacita ketika mendengar tentang janji-janji Allah.

  • “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka” (Yohanes 8:36)
  • “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28).
  • “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia” (Matius 4:19).

Janji-janji seperti ini biasanya selalu diterima dengan sukacita karena isinya memberikan semangat dan penghiburan. di lain pihak, ada janji-janji Allah yang kurang disukai oleh orang-orang tertentu. Janji-janji tersebut sering kali ditolak karena memberikan teguran dan menyadarkan seseorang. Namun demikian, janji-janji yang tidak populer ini juga memiliki posisi yang sangat penting di dalam rencana agung Allah.

Salah satu janji yang tidak populer ini ada di dalam ayat renungan kita hari ini. “Kamu akan mati dalam dosamu… kamu akan mati dalam dosamu.” di dalam dunia yang menjunjung tinggi toleransi, yang menolak realitas tentang dosa dan akibatnya, pernyataan tersebut sangatlah tidak populer. Namun janji ini tetap berlaku. Dosa mengakibatkan kematian rohani. Hal ini sudah menjadi kenyataan sejak awal. “Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati” (Kejadian 2:16-17).

Kebenaran ini berulang-ulang dinyatakan oleh nabi-nabi orang Israel. “Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati” (Yehezkiel 18:20). Hal ini juga dinyatakan oleh para rasul gereja mula-mula. “Sebab upah dosa ialah maut” (Roma 6:23). Karena semua manusia sudah berdosa, peringatan di dalam janji ini berlaku kepada kita semua. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23).

Untuk dapat melepaskan diri dari akibat dosa ini, seseorang harus percaya kepada Yesus sebagai Juru Selamat yang dijanjikan. “Jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” Frasa “Akulah Dia” menunjuk kepada Ketuhanan Yesus. Beberapa saat kemudian Yesus dengan terang-terangan menyatakan bahwa Dia adalah Allah Anak. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada (Inggris: I AM)” (Yohanes 8:58). Di sini Yesus menyatakan diri-Nya dengan cara yang sama ketika Tuhan menyatakan diri-Nya kepada Musa. “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU (Inggris: I AM) telah mengutus aku kepadamu” (Keluaran 3:14).

Janji Yesus yang sangat penting ini memperingatkan bahwa hanya melalui iman kepada Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat yang akan melepaskan seseorang dari hukuman akibat dosa.

Doa

Tuhan Yesus, aku berterima kasih untuk peringatan yang penting di dalam janji-Mu. Aku bersyukur karena aku telah menyerahkan diriku kepada kebenaran dan kepastian ini. Aku bersukacita karena dosa-dosaku telah diampuni. Pakai aku untuk mengabarkan janji-janji ini kepada orang lain yang membutuhkannya, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu. (Yohanes 8:24) Kebanyakan janji-janji Allah sangat disukai oleh banyak orang. Sebagian besar orang bersukacita ketika mendengar tentang janji-janji Allah.