Kebenaran akan memerdekakan kita dari Hukum Taurat (1)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup. . . Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat. (Roma 7:1, 6)

Dalam firman Tuhan, Allah telah menjanjikan kebenaran yang akan membawa kemerdekaan rohani. “Kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yohanes 8:32). Kita sudah merenungkan bentuk kebenaran yang memerdekakan manusia dari belenggu dosa, dari belenggu ketakutan akan kematian dan dari belenggu pengaruh si jahat. Sekarang, kita akan melihat bentuk lain dari kebenaran yang memerdekakan, yaitu kebenaran yang akan memerdekakan kita dari hukum Taurat.

Sebelumnya, hal ini merupakan hal yang mengikat kita, karena kita semua memulai hidup ini di bawah ikatan hukum Taurat. “Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah” (Roma 3:19). Semua orang yang pernah hidup, masih hidup atau akan hidup di masa depan (“seluruh dunia”) pada mulanya ada di bawah penghukuman (“jatuh ke bawah hukuman Allah”), oleh karena dosa-dosa mereka. Kondisi berdosa ini akan selalu melekat seumur hidup, jika Tuhan tidak menyediakan jalan keluar. “Hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup. ” Namun, kondisi ini tidak harus berlaku selamanya, karena firman Tuhan sudah menyatakan kebenaran yang memerdekakan atas kebutuhan yang mendesak ini. “Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita. ” Manusia lama kita yaitu siapa kita sejak lahir, sudah mati di kayu salib bersama dengan Kristus, ketika kita percaya kepada Dia. Manusia baru di dalam Kristus sekarang berdiri dalam kondisi dibenarkan melalui iman kepada Kristus. “Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat” (Roma 3:28).

Semua anak-anak Allah sudah mengalami kebenaran yang memerdekakan ini ketika mereka dibenarkan (justification). Namun, banyak umat Allah yang tidak menyadari kebutuhan mereka untuk dimerdekakan dari belenggu hukum Taurat pada saat mereka dalam proses pengudusan (sanctification), yaitu proses pendewasaan rohani yang terjadi dari hari ke hari selama kita masih ada di dunia ini. Tetapi, firman Tuhan sebenarnya sudah mengajarkan mengenai hal ini berulang kali. Dalam ayat renungan kita hari ini, kita melihat kebenaran ini dinyatakan. “Kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat. ” Pengertian yang benar mengenai kemerdekaan dari hukum Taurat akan menentukan apakah kita akan bergumul dengan belenggu hukum Taurat dalam kehidupan sehari-hari, atau hidup dalam kemerdekaan oleh karya Roh Kudus yang baru setiap hari.

Doa

Ya Tuhan yang memerdekakan aku, aku menyembah Engkau karena Engkau sudah melepaskan aku dari belenggu penghakiman hukum Taurat, oleh karena kasih karunia-Mu melalui iman. Ajar aku untuk hidup dari hari ke hari di dalam kasih karunia melalui iman, supaya aku dapat benar-benar dibebaskan dari tuntutan hukum Taurat, ketika aku melayani Engkau. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.

'Hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup. . . Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat. (Roma 7:1, 6) Dalam firman Tuhan, Allah telah menjanjikan kebenaran yang akan membawa kemerdekaan rohani