Allah Bapa menjanjikan Mesias sebagai sebuah Perjanjian
Ayo Saat Teduh | |
---|---|
Tanggal | Rabu, 3 Jul 2024 |
Kemarin | Selasa, 02 Jul 2024 |
Besok | Kamis, 04 Jul 2024 |
Sekali lagi, serangkaian janji-janji memperlihatkan rencana Allah dan jaminan terjadinya kehendak-Nya. Sesungguhnya, janji-janji ini dibuat oleh Allah Bapa kepada Anak-Nya, Sang Mesias, Raja yang diurapi. Janji-janji ini memperlihatkan bahwa sang Mesias akan membuat perjanjian yang baru bagi umat-Nya.
Dalam kata-kata pembukaan, Allah Bapa menyatakan panggilan-Nya untuk sang Mesias. “Aku, TUHAN, memanggil dan menugaskan engkau untuk menjalankan keadilan. ” Allah Bapa juga berjanji untuk terlibat penuh dalam pelayanan sang Mesias. “Engkau Kubimbing dan Kupelihara. ” Hal ini penting karena Mesias akan berjalan sebagai hamba yang sederhana dan yang mengandalkan kekuatan TUHAN. “Mengambil rupa seorang hamba… Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Filemon 2:7-8).
Lalu, Allah Bapa menawarkan janji yang agung sebagai tugas utama Kristus di bumi. “Engkau… menjadi perjanjian bagi umat manusia. ” Yesus Kristus sendiri akan diberikan kepada umat-Nya sebagai perjanjian yang baru bagi mereka. Perjanjian baru kasih karunia ini akan menggantikan hukum Taurat perjanjian lama. Perjanjian ini bukan sekedar mengganti istilah dengan yang baru. Seorang Pribadi diberikan kepada umat-Nya sebagai substansi dari perjanjian itu. “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita… penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yohanes 1:14).
Tuhan memiliki perjanjian kasih karunia yang baru bagi umat-Nya, yaitu seorang Pribadi, Tuhan Yesus Kristus. Ia sendiri adalah perwujudan dari seluruh janji-janji dalam perjanjian baru. Di dalam perjanjian baru, TUHAN menjanjikan kebenaran. Kebenaran ini dapat ditemukan di dalam seorang Pribadi. “Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN--keadilan kita” - (Yeremia 23:5-6). Damai sejahtera juga dijanjikan di dalam pribadi Kristus. “Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita” (Efesus 2:13-14). Jadi, semua janji yang TUHAN berikan dapat senantiasa dinikmati jika kita memiliki sikap selalu mengandalkan TUHAN.
Doa
Allah Bapa yang baik, aku bersyukur atas kasih karunia-Mu. Aku bersukacita untuk persediaan kasih karunia yang dapat kami nikmati bukan karena usaha dan pekerjaan kami, tetapi karena hubungan kami dengan Anak-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.Aku, TUHAN, memanggil dan menugaskan engkau untuk menjalankan keadilan. Engkau Kubimbing dan Kupelihara untuk menjadi perjanjian bagi umat manusia, dan cahaya bagi semua bangsa. (Yesaya 42:6 BIS) Sekali lagi, serangkaian janji-janji memperlihatkan rencana Allah dan jaminan terjadinya kehendak-Nya.