Yang ingin kita jangkau lewat pelayanan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini. (2 Korintus 4:3-4)

Melalui pelayanan kasih karunia yang Tuhan berikan kepada kita, Ia ingin menjangkau orang-orang di dunia ini. Mereka ada di dalam situasi rohani yang mengkhawatirkan. Mereka yang ingin kita layani sedang menuju kebinasaan, buta secara rohani dan tidak percaya.

Mereka yang tidak mengenal kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus sedang menuju kebinasaan. Seperti kita dahulu, sekarang mereka mati secara rohani. “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu” (Efesus 2:1). Lebih parah lagi, mereka sedang menuju kematian kekal. “Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu." (Wahyu20:14-15). Mereka yang mati rohani, yang menghadapi kematian kekal, adalah orang-orang yang tersesat. Mereka seperti domba yang mengembara keluar dari kandang domba Allah, berjalan di dalam jalan kepentingan diri sendiri. “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri” (Yesaya 53:6). Harus ada gembala yang pergi mencari mereka. “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?” (Lukas 15:4). “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Lukas 19:10).

Mereka yang menuju kebinasaan ini juga mengalami kebutaan rohani. Inilah sebabnya mengapa mereka tidak dapat melihat kebenaran yang kita sampaikan kepada mereka. “Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa… yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini." Ilah zaman ini, yaitu Iblis, membutakan pikiran manusia terhadap kebenaran dengan menyampaikan dusta dan tipu daya. Iblis selalu menawarkan filosofi palsu dan pesan-pesan agamawi untuk mencegah mereka menerima kebenaran.

Akhirnya, mereka yang buta dan menuju kepada kebinasaan ini adalah mereka “tidak percaya." Akibatnya, mereka ada dalam penghukuman. “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Yohanes 3:18). Namun, Allah yang penuh kasih sudah memberikan jalan keluar. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Oleh karena kasih karunia Allah, kita dapat mengabarkan kabar baik yang agung ini.

Doa

Ya Tuhan, aku berterima kasih untuk semua yang sudah Engkau lakukan untuk menyelamatkan aku dari kebinasaan, kebutaan dan ketidakpercayaan. Sekarang aku bersukacita di dalam imanku kepada-Mu. Buka mataku agar aku dapat melihat kondisi yang menyedihkan dari orang-orang di sekitarku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.

Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini. (2 Korintus 4:3-4)

Melalui pelayanan kasih karunia yang Tuhan berikan kepada kita, Ia ingin menjangkau orang-orang di dunia ini. Mereka ada di dalam situasi rohani yang mengkhawatirkan. Mereka yang ingin kita layani sedang menuju kebinasaan, buta secara rohani dan tidak percaya.

Mereka yang tidak mengenal kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus sedang menuju kebinasaan.