Kebangkitan dan pengudusan (4)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.

Filipi 3:10-11

Saat kita semakin mengenal Allah melalui kebangkitan, yaitu mengenal dan mengambil bagian dalam kuasa kebangkitan, penderitaan dan keserupaan dalam kematian Kristus, hidup kita diubahkan. Kita beroleh kebangkitan dari antara orang mati.

Kalimat ini mengingatkan kita kepada kebangkitan orang percaya di akhir zaman.

Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar. (Lukas 14:13-14)

Memang semua orang benar akan dibangkitkan pada hari terakhir dan akan masuk ke dalam hidup yang kekal. Namun, kebangkitan yang dimaksud dalam ayat renungan hari ini bukanlah kebangkitan di akhir zaman.

Pernyataan Paulus mengenai beroleh kebangkitan dari antara orang mati berbicara tentang sesuatu yang harus diraih sekarang, di mana kita dalam bertumbuh di dalamnya sementara kita hidup di dunia ini. Hal ini nampak pada ayat berikutnya:

Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. (Filipi 3:12)

Paulus mengatakan bahwa ia belum sepenuhnya mencapai kebangkitan yang dimaksud. Walaupun Paulus mengetahui bahwa ia sudah mendapatkan bagian dalam kebangkitan terakhir. Jadi Paulus sedang membicarakan hal yang lain.

Pada ayat-ayat sebelumnya Paulus menulis apa yang ia kejar.

Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus… Yang kukehendaki ialah mengenal Dia. (Filipi 3:8,10)

Inilah hasrat terbesar Paulus.

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan. (Filipi 3:13)

Satu hal yang Paulus tuju adalah persekutuan yang semakin dalam dengan Kristus yang bangkit. Paulus ingin mengenal Yesus sedemikian rupa sehingga ia beroleh kebangkitan dari antara orang mati.

Paulus menginginkan keintiman dengan Yesus untuk menghasilkan kehidupan yang bangkit dari kematian. Ia ingin menghadapi setiap situasi dalam hidup dengan sikap dan cara pandang kebangkitan ilahi, sebuah gaya hidup yang bertolak belakang dengan dunia sekitar yang sekarat dan mati.

Doa

Ya Tuhan Yesus yang bangkit, aku bersyukur karena Engkau telah menyediakan sebuah tempat bagiku dalam kekekalan. Aku berdoa sekarang supaya aku dapat mengenal Engkau lebih lagi sehingga aku dapat hidup dalam kebangkitan setiap hari. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. (Filipi 3:10-11) Saat kita semakin mengenal Allah melalui kebangkitan, yaitu mengenal dan mengambil bagian dalam kuasa kebangkitan, penderitaan dan keserupaan dalam kematian Kristus, hidup kita diubahkan. Kita “beroleh kebangkitan dari antara orang mati."