Perjanjian baru kasih karunia: perjanjian kebangkitan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

“Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang... Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku." (Lukas 22:18, 20)

Sama seperti perjanjian baru kasih karunia adalah perjanjian dari Roh Kudus, juga merupakan perjanjian kebangkitan. Ketika kasih karunia Allah bekerja dalam hidup kita, Tuhan menerapkan kebangkitan Kristus dalam hidup kita. Karya kasih karunia ini memberikan kepada kita jalan masuk kepada hidup yang kekal dari Tuhan Yesus Kristus yang bangkit dari kematian.

Alkitab memperlihatkan dengan banyak cara bahwa kebangkitan adalah aspek yang berkaitan erat dengan kehidupan dalam kasih karunia. Yesus menetapkan peringatan Perjamuan Kudus, tidak lama sebelum Ia ditangkap dan akhirnya disalibkan. Tetapi Ia juga mengatakan bahwa Ia akan merayakan kembali perjamuan kudus dengan para murid. “Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang." Hal ini hanya mungkin terjadi jika Ia bangkit dari kematian. Hubungan kebangkitan ini diucapkan dalam rangkaian penjelasan mengenai perjanjian yang baru. “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku." Kebangkitan berkaitan erat dengan perjanjian baru kasih karunia.

Tidak lama setelah pernyataan mengenai kebangkitan-Nya, Yesus disalibkan. Tiga hari kemudian, kebangkitan Yesus menjadi kenyataan. Ketika beberapa orang dari para wanita datang ke kubur Yesus dengan rempah-rempah dan minyak, para malaikat mengumandangkan kebenaran kemenangan. “Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit” (Lukas 24:6). Kebangkitan adalah sebuah fakta sejarah. Kebangkitan merupakan membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah: “Dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita” (Roma 1:4). Pengorbanan Yesus diterima oleh Bapa. “Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” (1 Yohanes 2:2). Sekarang, kasih karunia Allah tersedia untuk dicurahkan kepada siapa saja yang percaya kepada Tuhan Yesus.

Lima puluh hari setelah penyaliban, pada hari raya Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan kepada murid-murid Kristus. Setelah menerima kuasa, jemaat mula-mula mulai hidup dalam kuasa kebangkitan, dengan berani mereka menyatakan kemenangan Tuhan lewat kebangkitan. “Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu” (Kisah Para Rasul 2:23-24).

Doa

Ya Tuhan yang membangkitkan, aku memuji Engkau untuk kebangkitan Anak-Mu, Juru Selamatku, Yesus. Tuhan Yesus, aku menantikan perjamuan makan bersama-Mu ketika kerajaan-Mu dinyatakan. Namun sekarang aku mohon agar Engkau mengerjakan kasih karunia-Mu dalam hidupku yang sudah ditebus oleh pengorbanan-Mu dan dimenangkan oleh kebangkitan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

“Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang... Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku." (Lukas 22:18, 20) Sama seperti perjanjian baru kasih karunia adalah perjanjian dari Roh Kudus, juga merupakan perjanjian kebangkitan. Ketika kasih karunia Allah bekerja dalam hidup kita, Tuhan menerapkan kebangkitan Kristus dalam hidup kita. Karya kasih karunia ini memberikan kepada kita jalan masuk kepada hidup yang kekal dari Tuhan Yesus Kristus yang bangkit dari kematian.