Ayo Baca Alkitab (26 Ags 2024)
Pelayanan nabi Yeremia: Keruntuhan dan kesunyian Yerusalem
Perintah Nebukadnezar untuk melindungi Yeremia
Mengenai Yeremia, Nebukadnezar, raja Babel, telah memberi perintah dengan perantaraan Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, bunyinya: "Bawalah dan perhatikanlah dia, janganlah apa-apakan dia, melainkan haruslah kaulakukan kepadanya sesuai dengan permintaannya kepadamu!" Maka Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, beserta Nebusyazban, kepala istana, dan Nergal-Sarezer, panglima, dan semua perwira tinggi raja Babel, mengutus orang-- mereka menyuruh mengambil Yeremia dari pelataran penjagaan, lalu menyerahkannya kepada Gedalya bin Ahikam bin Safan untuk membebaskannya, supaya pulang ke rumah. Demikianlah Yeremia tinggal di tengah-tengah rakyat.
Janji kepada Ebed-Melekh bahwa ia akan dilepaskan
Selagi Yeremia masih terkurung di pelataran penjagaan, firman TUHAN datang kepadanya, bunyinya: "Pergilah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, firman-Ku terhadap kota ini akan Kulaksanakan untuk kemalangan dan bukan untuk kebaikannya, dan semuanya itu akan terjadi di depan matamu pada waktu itu juga. Pada waktu itu juga, demikianlah firman TUHAN, Aku akan melepaskan engkau, dan engkau tidak akan diserahkan ke dalam tangan orang-orang yang kautakuti, tetapi dengan pasti Aku akan meluputkan engkau: engkau tidak akan rebah oleh pedang; nyawamu akan menjadi jarahan bagimu, sebab engkau percaya kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN."
Yeremia tinggal pada Gedalya
Firman yang datang dari pada TUHAN kepada Yeremia, sesudah ia dilepaskan dari Rama oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, yang telah menyuruh untuk mengambilnya terbelenggu pada tangannya di tengah-tengah semua orang buangan dari Yerusalem dan Yehuda yang hendak diangkut ke dalam pembuangan ke Babel. Kepala pasukan pengawal itu telah mengambil Yeremia dan berkata kepadanya: "TUHAN, Allahmu, telah mengancamkan malapetaka ini atas tempat ini, dan Ia telah melaksanakannya. TUHAN telah melakukan apa yang diancamkan-Nya, oleh karena kamu telah berdosa kepada TUHAN dan tidak mendengarkan suara-Nya, sehingga terjadilah hal ini kepada kamu. Maka sekarang, lihatlah aku melepaskan engkau hari ini dari belenggu yang ada pada tanganmu itu. Jika engkau suka untuk ikut pergi dengan aku ke Babel, marilah! Aku akan memperhatikan engkau. Tetapi jika engkau tidak suka untuk ikut pergi dengan aku ke Babel, janganlah pergi! Lihat, seluruh negeri ini terbuka untuk engkau: engkau boleh pergi ke mana saja engkau pandang baik dan benar. Engkau boleh kembali kepada Gedalya bin Ahikam bin Safan yang telah diangkat oleh raja Babel atas kota-kota Yehuda, dan tinggallah bersama-sama dia di tengah-tengah rakyat, atau ke mana saja engkau pandang benar, pergilah ke situ!" Lalu kepala pasukan pengawal itu memberikan kepadanya bekal makanan dan suatu hadiah, kemudian melepas dia pergi. Jadi pergilah Yeremia kepada Gedalya bin Ahikam di Mizpa, dan diam bersama-sama dengan dia di tengah-tengah rakyat yang masih tinggal di negeri itu.
Runtuhnya kerajaan Yehuda
Dalam bulan yang kelima pada tanggal tujuh bulan itu--itulah tahun kesembilan belas zaman raja Nebukadnezar, raja Babel--datanglah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pegawai raja Babel, ke Yerusalem. Ia membakar rumah TUHAN, rumah raja dan semua rumah di Yerusalem; semua rumah orang-orang besar dibakarnya dengan api. Tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh semua tentara Kasdim yang ada bersama-sama dengan kepala pasukan pengawal itu. Sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihak raja Babel dan sisa-sisa khalayak ramai diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu. Hanya beberapa orang miskin dari negeri itu ditinggalkan oleh kepala pasukan pengawal itu untuk menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang-peladang.
Juga tiang-tiang tembaga yang ada di rumah TUHAN dan kereta penopang dan "laut" tembaga yang ada di rumah TUHAN dipecahkan oleh orang Kasdim dan tembaganya diangkut mereka ke Babel. Kuali-kuali, penyodok-penyodok, pisau-pisau dan cawan-cawan dan segala perkakas tembaga yang dipakai untuk menyelenggarakan kebaktian, diambil mereka, juga perbaraan-perbaraan dan bokor-bokor penyiraman, baik segala yang dari emas maupun segala yang dari perak, diambil oleh kepala pasukan pengawal itu. Adapun kedua tiang, "laut" yang satu itu, kereta penopang yang dibuat oleh Salomo untuk rumah TUHAN, tiada tertimbang tembaga segala perkakas ini. Delapan belas hasta tingginya tiang yang satu, dan di atasnya ada ganja dari tembaga; tinggi ganja itu tiga hasta dan jala-jala dan buah-buah delima ada di atas ganja itu sekeliling, semuanya itu tembaga. Dan seperti itu juga tiang yang kedua, disertai jala-jala.
Lalu kepala pasukan pengawal itu menangkap Seraya, imam kepala, dan Zefanya, imam tingkat dua dan ketiga orang penjaga pintu. Dari kota itu ditangkapnya seorang pegawai istana yang diangkat mengepalai tentara, dan lima orang pelayan pribadi raja yang terdapat di kota itu, dan panitera panglima tentara yang mengerahkan rakyat negeri menjadi tentara, dan enam puluh orang dari rakyat negeri yang terdapat di kota itu. Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, menangkap mereka dan membawa mereka kepada raja Babel, di Ribla. Lalu raja Babel menyuruh membunuh mereka di Ribla, di tanah Hamat. Demikianlah orang Yehuda diangkut ke dalam pembuangan dari tanahnya.
Dalam bulan yang kelima, pada tanggal sepuluh bulan itu--itulah tahun kesembilan belas pemerintahan Nebukadnezar, raja Babel--datanglah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, yang melayani raja Babel, ke Yerusalem. Ia membakar rumah TUHAN, rumah raja dan segala rumah di Yerusalem; segala rumah orang-orang besar dibakarnya dengan api. Segala tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh tentara Kasdim yang ada bersama-sama dengan kepala pasukan pengawal itu. Sebagian dari orang-orang yang paling lemah dan sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan pembelot-pembelot yang menyeberang ke pihak raja Babel dan sisa-sisa para pekerja tangan diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu. Hanya beberapa orang miskin dari negeri itu ditinggalkan oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu, untuk menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang-peladang.
Juga tiang-tiang tembaga yang ada di rumah TUHAN dan kereta penopang dan laut tembaga yang ada di rumah TUHAN dipecahkan oleh orang Kasdim dan seluruh tembaganya diangkut mereka ke Babel. Kuali-kuali, penyodok-penyodok, pisau-pisau, bokor-bokor penyiraman dan cawan-cawan dan segala perkakas tembaga yang dipakai untuk menyelenggarakan kebaktian diambil mereka, juga pasu-pasu, perbaraan-perbaraan, bokor-bokor penyiraman, kuali-kuali, kandil-kandil, cawan-cawan dan piala-piala, baik segala yang dari emas maupun segala yang dari perak, diambil oleh kepala pasukan pengawal itu. Adapun kedua tiang, laut yang satu itu dan kedua belas lembu tembaga yang ada di bawah kereta penopang, yang dibuat oleh raja Salomo untuk rumah TUHAN, tiada tertimbang tembaga segala perkakas ini. Adapun tiang-tiang itu, satu tiang delapan belas hasta tingginya dan dapat dililit oleh tali yang dua belas hasta panjangnya; tebalnya empat jari dan geronggang dari dalam. Di atasnya ada ganja dari tembaga; tinggi ganja yang satu itu lima hasta, dan jala-jala dan buah-buah delima ada di atas ganja itu sekeliling, semuanya dari tembaga. Dan tiang yang kedua seperti itu juga. Mengenai buah delima, ada sembilan puluh enam buah delima yang merupakan gambar timbul; seluruhnya buah-buah delima itu ada seratus pada jala-jala itu berkeliling.
Lalu kepala pasukan pengawal itu menangkap Seraya, imam kepala, dan Zefanya, imam tingkat dua, dan ketiga orang penjaga pintu. Dari kota itu ditangkapnya seorang pegawai istana yang diangkat mengepalai prajurit-prajurit dan tujuh orang pelayan pribadi raja yang terdapat di kota itu, dan panitera panglima tentara yang mengerahkan rakyat negeri menjadi tentara, dan enam puluh orang dari rakyat negeri yang terdapat di tengah-tengah kota itu. Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, menangkap mereka dan membawa mereka kepada raja Babel, di Ribla. Lalu raja Babel menyuruh membunuh mereka di Ribla, di tanah Hamat. Demikianlah orang Yehuda diangkut ke dalam pembuangan dari tanahnya.
Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya. Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan. TUHAN menggerakkan raja orang Kasdim melawan mereka. Raja itu membunuh teruna mereka dengan pedang dalam rumah kudus mereka, dan tidak menyayangkan teruna atau gadis, orang tua atau orang ubanan--semua diserahkan TUHAN ke dalam tangannya. Seluruh perkakas rumah Allah, yang besar dan yang kecil, serta harta benda dari rumah TUHAN, harta benda raja dan harta benda para panglimanya, semuanya dibawanya ke Babel. Mereka membakar rumah Allah, merobohkan tembok Yerusalem dan membakar segala puri dalam kota itu dengan api, sehingga musnahlah segala perabotannya yang indah-indah. Mereka yang masih tinggal dan yang luput dari pedang diangkutnya ke Babel dan mereka menjadi budaknya dan budak anak-anaknya sampai kerajaan Persia berkuasa. Dengan demikian genaplah firman TUHAN yang diucapkan Yeremia, sampai tanah itu pulih dari akibat dilalaikannya tahun-tahun sabatnya, karena tanah itu tandus selama menjalani sabat, hingga genaplah tujuh puluh tahun.
Keruntuhan dan kesunyian Yerusalem
Ah, betapa terpencilnya kota itu,
yang dahulu ramai!
Laksana seorang jandalah ia,
yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa.
Yang dahulu ratu di antara kota-kota,
sekarang menjadi jajahan.
Pada malam hari tersedu-sedu ia menangis,
air matanya bercucuran di pipi;
dari semua kekasihnya,
tak ada seorangpun yang menghibur dia.
Semua temannya mengkhianatinya,
mereka menjadi seterunya.
Yehuda telah ditinggalkan penduduknya karena sengsara
dan karena perbudakan yang berat;
ia tinggal di tengah-tengah bangsa-bangsa,
namun tidak mendapat ketenteraman;
siapa saja yang menyerang
dapat memasukinya pada saat ia terdesak.
Jalan-jalan ke Sion diliputi dukacita,
karena pengunjung-pengunjung perayaan tiada;
sunyi senyaplah segala pintu gerbangnya,
berkeluh kesahlah imam-imamnya;
bersedih pedih dara-daranya;
dan dia sendiri pilu hatinya.
Lawan-lawan menguasainya,
seteru-seterunya berbahagia.
Sungguh, TUHAN membuatnya merana,
karena banyak pelanggarannya;
kanak-kanaknya berjalan di depan lawan
sebagai tawanan.
Lenyaplah dari puteri Sion
segala kemuliaannya;
pemimpin-pemimpinnya bagaikan rusa
yang tidak menemukan padang rumput;
mereka berjalan tanpa daya
di depan yang mengejarnya.
Terkenanglah Yerusalem,
pada hari-hari sengsara dan penderitaannya,
akan segala harta benda yang dimilikinya dahulu kala;
tatkala penduduknya jatuh ke tangan lawan,
dan tak ada penolong baginya,
para lawan memandangnya,
dan tertawa karena keruntuhannya.
Yerusalem sangat berdosa,
sehingga najis adanya;
semua yang dahulu menghormatinya,
sekarang menghinanya,
karena melihat telanjangnya;
dan dia sendiri berkeluh kesah,
dan memalingkan mukanya.
Kenajisannya melekat
pada ujung kainnya;
ia tak berpikir akan akhirnya,
sangatlah dalam ia jatuh,
tiada orang yang menghiburnya.
"Ya, TUHAN, lihatlah sengsaraku,
karena si seteru membesarkan dirinya!"
Si lawan mengulurkan tangannya
kepada segala harta bendanya;
bahkan harus dilihatnya bagaimana
bangsa-bangsa masuk ke dalam tempat kudusnya,
padahal Engkau, ya TUHAN,
telah melarang mereka untuk masuk jemaah-Mu.
Berkeluh kesah seluruh penduduknya,
sedang mereka mencari roti;
harta benda mereka berikan ganti makanan,
untuk menyambung hidupnya.
"Lihatlah, ya TUHAN, pandanglah,
betapa hina aku ini!
Acuh tak acuhkah kamu
sekalian yang berlalu?
Pandanglah dan lihatlah, apakah ada kesedihan
seperti kesedihan yang ditimpakan TUHAN kepadaku,
untuk membuat aku merana
tatkala murka-Nya menyala-nyala!
Dari atas dikirim-Nya api
masuk ke dalam tulang-tulangku;
dihamparkan-Nya jaring di muka kakiku,
didesak-Nya aku mundur;
aku dibuat-Nya terkejut,
kesakitan sepanjang hari.
Segala pelanggaranku adalah kuk yang berat,
suatu jalinan yang dibuat tangan Tuhan,
yang ditaruh di atas tengkukku,
sehingga melumpuhkan kekuatanku;
Tuhan telah menyerahkan aku ke tangan orang-orang,
yang tidak dapat kutentangi.
Tuhan membuang semua pahlawanku
yang ada dalam lingkunganku;
Ia menyelenggarakan pesta menentang aku
untuk membinasakan teruna-terunaku;
Tuhan telah menginjak-injak puteri Yehuda, dara itu,
seperti orang mengirik memeras anggur.
Karena inilah aku menangis,
mataku mencucurkan air;
karena jauh dari padaku penghibur
yang dapat menyegarkan jiwaku;
bingunglah anak-anakku,
karena terlampau kuat si seteru."
Sion mengulurkan tangannya,
tetapi tak ada orang yang menghiburnya;
terhadap Yakub dikerahkan TUHAN
tetangga-tetangganya sebagai lawan.
Yerusalem telah menjadi najis
di tengah-tengah mereka.
"Tuhanlah yang benar,
karena aku telah memberontak terhadap firman-Nya;
dengarlah hai segala bangsa,
dan lihatlah kesedihanku;
dara-daraku dan teruna-terunaku
pergi sebagai tawanan.
Aku memanggil kekasih-kekasihku,
tetapi mereka memperdayakan aku;
imam-imamku dan para tua-tuaku
telah mati semuanya di kota,
tatkala mencari makan bagi dirinya
untuk menyambung hidupnya.
Ya, TUHAN, lihatlah, betapa besar ketakutanku,
betapa gelisah jiwaku;
hatiku terbolak-balik di dalam dadaku,
karena sudah melampaui batas aku memberontak;
di luar keturunanku dibinasakan oleh pedang,
di dalam rumah oleh penyakit sampar.
Dengarlah bagaimana keluh kesahku,
sedang tiada penghibur bagiku;
seteru-seteruku mendengar tentang kecelakaanku,
mereka gembira karena Engkau yang mendatangkannya!
Datanglah kiranya hari yang telah Engkau umumkan itu,
dan biarlah mereka menjadi seperti aku!
Biarlah segala kejahatan mereka datang ke hadapan-Mu,
dan perbuatlah kepada mereka,
seperti Engkau telah perbuat kepadaku
oleh karena segala pelanggaranku;
karena banyaklah keluh kesahku,
dan pedih hatiku."