Belajar rendah hati
| Devosi | |
|---|---|
| Tanggal | 20 Oktober 2025 |
| Penulis | Sub Divisi Profetik |
| Artikel devosi lainnya | |
| |
| |
... dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati ...
Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya lemah lembut dan rendah hati. Dan Ia menghendaki kita belajar kepada-Nya sifat lemah lembut dan rendah hati itu. Satu-satunya ajakan kepada para murid untuk belajar langsung kepada-Nya adalah belajar rendah hati dan lembut hati. Rendah hati adalah kualitas karakter manusia baru yang harus nyata dari hidup kita. Dan Alkitab sangat jelas menyorot masalah kesombongan para murid yang bersaing siapa yang lebih besar di antara mereka. Kenyataannya, kesombongan itu sifat yang melekat pada setiap kita, karena itu kita butuh belajar kepada Tuhan Yesus menjadi rendah hati.
Kesombongan adalah masalah yang besar pada pandangan Tuhan. Tuhan membenci orang congkak.
- .....Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. (Yakobus 4:6)
Congkak, sombong, angkuh arogan, tinggi hati, besar kepala, adalah hal yang sejenis, yaitu lawan dari sifat rendah hati. Tuhan memperingatkan kita jangan terjebak dalam kesombongan.
- Beginilah firman TUHAN: Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya. (Yeremia 9:23)
Memegahkan diri identik dengan kesombongan. Merasa diri lebih pintar dari orang lain karena pendidikan dan gelar yang hebat, merasa jadi petinggi/
- Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai yang mahatinggi! (Yesaya 14:13-14)
Iblis adalah biang dari sifat sombong, selain sebagai bapak dari pendusta. Di dalam kesombongan itu bercokol ke-AKU-an. Dalam ayat singkat ini diulang empat kali kata aku. Si aku hendak meninggikan diri, menyamakan diri/
- Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (Filipi 2:5-7)
Kita dipanggil untuk mengenakan sifat ini. Kita menanggalkan ego manusiawi. Kerelaan menanggalkan, apa yang dianggap hebat, yang dibanggakan dan diingini banyak orang, bukan lagi untuk ditonjolkan, dipamerkan untuk minta pujian manusia. Aslinya, ego manusiawi ingin membanggakan apa yang hebat dan mencari untuk dihormati manusia, sebaliknya, ego yang ditransformasi menjadikan kita menampilkan dan menonjolkan hidup Kristus. Bukan aku lagi, melainkan Kristus.
- ... Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku... (Galatia 2:19-20)
Mari kita kenakan teladan Tuhan Yesus, menanggalkan semua yang dianggap hebat, biar rupa Kristus yang jadi nyata.
Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya lemah lembut dan rendah hati. Dan Ia menghendaki kita belajar kepadaNya sifat lemah lembut dan rendah hati itu. Satu-satunya ajakan kepada para murid untuk belajar langsung kepada-Nya adalah belajar rendah hati dan lembut hati.