Bijak mempersiapkan keluarga baru

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Sangat penting bagi kita untuk secara bijak mempersiapkan keluarga yang baru, sebab gereja yang kuat, komunitas yang kuat bahkan negara yang kuat berawal dari rumah tangga/keluarga yang kuat. Karenanya setiap orang tua harus menjadi teladan dalam kehidupan rumah tangga.

Siapa mendapat isteri, mendapat bahagia, dan ia disenangi TUHAN.

Amsal 18:22 TB2

Pendahuluan

Setiap orang tua pasti memiliki kerinduan dan keinginan untuk mengiring anak-anak mereka sampai ke jenjang pernikahan, di mana mereka berjumpa dengan pasangan hidup mereka, dan diberkati dalam pernikahan yang kudus.

Di satu sisi, hal ini sebenarnya berlangsung secara natural. Namun jika kita ingin memastikan anak-anak kita mendapatkan pasangan hidup yang berkualitas, kita perlu mempersiapkan anak-anak kita menjadi pribadi yang layak untuk menjadi pasangan, sehingga mereka hidup bahagia dan tidak mengacaukan rumah tangganya kelak. Tentunya kita harus melibatkan Tuhan dan melibatkan diri dalam proses ini.

Isi dan sharing

Kesempatan kali ini kita akan merenungkan dan mempelajari bersama paling tidak ada tiga hal yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan anak-anak kita masuk dalam pernikahan, membentuk keluarga baru.

  1. Orang tua harus menjadi teladan
  2. Ada sebuah ungkapan yang mengatakan, "anak-anak tidak selalu mendengarkan perkataan orang tuanya, namun mereka selalu meniru orang tuanya." Keteladanan berbicara lebih kuat daripada kata-kata. Sebagus apapun perkataan nasihat yang anda rangkai dan sampaikan agar kelak mereka memilih pasangan hidup yang baik dan membangun rumah tangga yang baik, pada akhirnya mereka hanya akan meniru apa yang mereka lihat dari kehidupan rumah tangga orang tuanya.

    Beberapa keteladanan yang harus diberikan orang tua:

    • Teladan kekudusan
    • Orang tua memberikan keteladanan dalam hal keterbukaan, kejujuran, dalam berumah tangga, tidak saling menyembunyikan rahasia (Efesus 4:24; Yakobus 5:12) serta menjauhkan diri pornografi, perselingkuhan dan perzinahan.
    • Teladan keharmonisan
    • Orang tua memberikan keteladanan dalam hal keharmonisan dimana ayah dan ibu menjalangkan fungsi dan perannya sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab. Ayah sebagai kepala, sebagai imam-raja-nabi untuk keluarga dan ibu sebagai penolong yang sepadan dan sebagai tiang doa. Ibu sebagai isteri tunduk kepada Ayah dan Ayah sebagai suami mengasihi Ibu (Efesis 5:22-30).
  3. Menyiapkan anak-anak menjadi pribadi yang layak menjadi pasangan
  4. Anak-anak kita adalah milik pusaka dari Tuhan (Mazmur 127:3). Begitu berharganya anak-anak kita sehingga tanggung jawab kita adalah menyiapkan anak-anak kita menjadi pribadi yang berkualitas dan layak menjadi pasangan.

    Beberapa kriteria kualitas pribadi yang siap dan layak menjadi pasangan adalah antara lain:

  5. Mengawal proses pembentukan keluarga baru
  6. Membentuk keluarga yang baru, membangun kehidupan pernikahan bukanlah sesuatu yang ujug-ujug (mendadak atau tiba-tiba), tanpa perencanaan dan persiapan yang matang. Ini merupakan sebuah proses yang panjang, dimulai dengan perkenalan, pertemanan, persahabatan, pertunangan, dan berujung pada pernikahan.

    Idealnya, tiap-tiap bagian proses ini jangan dilompati sebab dengan demikian secara natural pasangan yang akan membentuk keluarga baru memiliki cukup waktu untuk mengenal, untuk menyesuaikan diri, dan menyepakati hal-hal yang diperlukan untuk menjalani kehidupan pernikahan.

    Bagaimana peran orang tua terhadap anak yang sudah cukup dewasa untuk masuk dalam proses ini?

Diskusikan

  1. Bagi orang tua: bagaimana Anda mempersiapkan anak-anak anda di dalam perjalanan kedewasaannya, termasuk agar dia kelak dapat dan bijak dalam memilih pasangan hidup?
  2. Bagi anak-anak muda yang sudah cukup umur: seberapa terbuka Anda berbicara dengan orang tua dalam hal mempersiapkan masa depan, termasuk dalam hal memilih pasangan hidup?

Kesimpulan dan mendoakan

Sangat penting bagi kita untuk secara bijak mempersiapkan keluarga yang baru, sebab gereja yang kuat, komunitas yang kuat bahkan negara yang kuat berawal dari rumah tangga/keluarga yang kuat. Karenanya setiap orang tua harus menjadi teladan dalam kehidupan rumah tangga, menyiapkan anaknya menjadi calon mempelai yang layak dan mengawal tiap-tiap tahapan prosesnya.

Jadwal COOL

  • 04 Jul: Materi COOL: Keluarga yang setia kepada Tuhan
  • 11 Jul: Materi COOL: Kristus memberi nilai bagi pernikahan
  • 18 Jul: Materi COOL: Bijak mempersipakan keluarga baru
  • 25 Jul: Doa Keliling