Bijak mempersiapkan keluarga baru
Materi COOL Umum | |
---|---|
Tanggal | Jumat, 18 Juli 2025 |
Penulis | Departemen COOL |
Unduh | Google Drive |
| |
|
Sangat penting bagi kita untuk secara bijak mempersiapkan keluarga yang baru, sebab gereja yang kuat, komunitas yang kuat bahkan negara yang kuat berawal dari rumah tangga/keluarga yang kuat. Karenanya setiap orang tua harus menjadi teladan dalam kehidupan rumah tangga.
Siapa mendapat isteri, mendapat bahagia, dan ia disenangi TUHAN.— Amsal 18:22 TB2
Pendahuluan
Setiap orang tua pasti memiliki kerinduan dan keinginan untuk mengiring anak-anak mereka sampai ke jenjang pernikahan, di mana mereka berjumpa dengan pasangan hidup mereka, dan diberkati dalam pernikahan yang kudus.
Di satu sisi, hal ini sebenarnya berlangsung secara natural. Namun jika kita ingin memastikan anak-anak kita mendapatkan pasangan hidup yang berkualitas, kita perlu mempersiapkan anak-anak kita menjadi pribadi yang layak untuk menjadi pasangan, sehingga mereka hidup bahagia dan tidak mengacaukan rumah tangganya kelak. Tentunya kita harus melibatkan Tuhan dan melibatkan diri dalam proses ini.
Isi dan sharing
Kesempatan kali ini kita akan merenungkan dan mempelajari bersama paling tidak ada tiga hal yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan anak-anak kita masuk dalam pernikahan, membentuk keluarga baru.
- Orang tua harus menjadi teladan
- Teladan kekudusan
- Teladan keharmonisan
- Menyiapkan anak-anak menjadi pribadi yang layak menjadi pasangan
- Takut akan Tuhan (Mazmur 128:4; Amsal 31:30)
- Kudus (Efesus 5:25-27; 2 Korintus 11:2; Wahyu 19:7-8)
- Karakter Kristus (Galatia 5:22-23), dan
- Dewasa (Kejadian 2:24).
- Mengawal proses pembentukan keluarga baru
- Membangun komunikasi terbuka (Ulangan 6:6-7; Yakobus 1:19)
- Mengajarkan nilai-nilai kristiani (Amsal 22:6)
- Membimbing dalam pemilihan pasangan (Amsal 31:1-31)
- Membuka diskusi tentang pernikahan (Kejadian 24:1-67), dan
- Memberikan dukungan dan doa.
Ada sebuah ungkapan yang mengatakan, "anak-anak tidak selalu mendengarkan perkataan orang tuanya, namun mereka selalu meniru orang tuanya." Keteladanan berbicara lebih kuat daripada kata-kata. Sebagus apapun perkataan nasihat yang anda rangkai dan sampaikan agar kelak mereka memilih pasangan hidup yang baik dan membangun rumah tangga yang baik, pada akhirnya mereka hanya akan meniru apa yang mereka lihat dari kehidupan rumah tangga orang tuanya.
Beberapa keteladanan yang harus diberikan orang tua:
Anak-anak kita adalah milik pusaka dari Tuhan (Mazmur 127:3). Begitu berharganya anak-anak kita sehingga tanggung jawab kita adalah menyiapkan anak-anak kita menjadi pribadi yang berkualitas dan layak menjadi pasangan.
Beberapa kriteria kualitas pribadi yang siap dan layak menjadi pasangan adalah antara lain:
Membentuk keluarga yang baru, membangun kehidupan pernikahan bukanlah sesuatu yang ujug-ujug (mendadak atau tiba-tiba), tanpa perencanaan dan persiapan yang matang. Ini merupakan sebuah proses yang panjang, dimulai dengan perkenalan, pertemanan, persahabatan, pertunangan, dan berujung pada pernikahan.
Idealnya, tiap-tiap bagian proses ini jangan dilompati sebab dengan demikian secara natural pasangan yang akan membentuk keluarga baru memiliki cukup waktu untuk mengenal, untuk menyesuaikan diri, dan menyepakati hal-hal yang diperlukan untuk menjalani kehidupan pernikahan.
Bagaimana peran orang tua terhadap anak yang sudah cukup dewasa untuk masuk dalam proses ini?
Diskusikan
- Bagi orang tua: bagaimana Anda mempersiapkan anak-anak anda di dalam perjalanan kedewasaannya, termasuk agar dia kelak dapat dan bijak dalam memilih pasangan hidup?
- Bagi anak-anak muda yang sudah cukup umur: seberapa terbuka Anda berbicara dengan orang tua dalam hal mempersiapkan masa depan, termasuk dalam hal memilih pasangan hidup?
Kesimpulan dan mendoakan
Sangat penting bagi kita untuk secara bijak mempersiapkan keluarga yang baru, sebab gereja yang kuat, komunitas yang kuat bahkan negara yang kuat berawal dari rumah tangga/keluarga yang kuat. Karenanya setiap orang tua harus menjadi teladan dalam kehidupan rumah tangga, menyiapkan anaknya menjadi calon mempelai yang layak dan mengawal tiap-tiap tahapan prosesnya.
Jadwal COOL
- 04 Jul: Materi COOL: Keluarga yang setia kepada Tuhan
- 11 Jul: Materi COOL: Kristus memberi nilai bagi pernikahan
- 18 Jul: Materi COOL: Bijak mempersipakan keluarga baru
- 25 Jul: Doa Keliling