Menabur kebaikan
![]() ![]() | |
Inspirational | |
Tanggal | 30 Januari 2025 |
Oleh | Mikael Wonohito |
Baca juga | |
| |
|
Sesederhana apapun yang bisa kita lakukan buat orang lain, apa yang kita lakukan, bukan urusan kita apakah dia layak atau tidak. Bukan urusan kita apakah dia bisa mengelolanya atau tidak. Yang menjadi urusan kita adalah, kita melakukan apa yang Tuhan mau kita lakukan.
Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi, sedangkan yang diminta ada padamu
Puji Tuhan kita masih ada di awal tahun 2025, saya yakin dan percaya kita masih semangat. Amin!
Kita sering melihat orang-orang di sekitar kita, ada yang memiliki masalah-masalah, perkara yang besar, ada juga yang sedang mengalami perkara kecil juga. Saya pernah ditegur Roh Kudus untuk membantu seseorang. Bantu orang ini yang lagi jualan, kasih uang lebihan. Bantu teman yang dalam kesusahan. Tapi saya sering juga berpikir, ah sudahlah, itu kan urusan dia, ngga apa-apa, urusan kecil, biar dia urus sendiri, ngga usah saya bantu. Ngapain bantu, kan bukan urusan saya.
Ternyata itu tindakan yang salah ya Bapak/Ibu. Bukan maksud kita untuk mencampuri urusan orang lain, tapi adakalanya Roh Kudus meminta kita untuk melakukan kebaikan untuk seseorang, atau sebuah keluarga. Roh Kudus mendorong kita untuk membantu. Firman Tuhan katakan, janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya.
Kita tidak pernah tahu, apakah orang itu benar-benar membutuhkan kita atau tidak, itu adalah urusan dia dengan Tuhan. Kita tidak pernah tahu apakah orang ini membohongi kita atau tidak? Yang kita perlu tahu dan harus kita lakukan adalah janganlah menahan kebaikan. Ayo sama-sama kita menabur kebaikan, menabur berkat buat orang lain yang sudah Tuhan tetapkan untuk kita bantu, untuk kita berikan, untuk kita layani.
Saya yakin, sesederhana apapun yang bisa kita lakukan buat orang lain, apa yang kita lakukan, bukan urusan kita apakah dia layak atau tidak. Bukan urusan kita apakah dia bisa mengelolanya atau tidak. Yang menjadi urusan kita adalah, kita melakukan apa yang Tuhan mau kita lakukan.
Jadi, masih dalam Tahun Penuaian, mari bersama-sama kita menabur kebaikan, bagi saudara-saudara, sesama kita, apalagi orang-orang yang kita kenal, keluarga kita, tetangga kita. Bahkan untuk orang-orang yang belum kita kenal, mungkin ada orang yang datang, jualan baju, mungkin random sekali ya, tapi kita tidak tahu jangan-jangan itu malaikat Tuhan yang diutus untuk menguji kita.
Yang menjadi urusan kita adalah ayo kita menabur kebaikan buat orang lain. Biarlah banyak orang mengenal Tuhan Yesus lewat kebaikan kita. Mungkin ada orang lewat, baru kita kasih senyuman aja tiba-tiba dia sudah terima Tuhan Yesus. Kita tidak pernah tahu, tapi yang Tuhan tahu, orang itu mengenal Tuhan Yesus dari kebaikan kita. Amin.