Guru
![]() ![]() | |
Inspirational | |
Tanggal | 21 Januari 2025 |
Oleh | Heryanto Sijabat |
Baca juga | |
| |
|
Firman Tuhan katakan, kalau kita bisa mengendalikan lidah, mengendalikan satu bagian tubuh yang kecil ini, dapat mengendalikan satu kota. Mengendalikan lidah kita yang kecil ini seperti mengekang mulut kuda. Perkataan seorang guru bisa mempengaruhi pikiran muridnya.
Guru itu berkaitan erat dengan lidah. Dalam profesi saya, saya sangat berkaitan dengan lidah dalam tugas-tugas saya sebagai pendidik, pelatih, dan mengajar.
Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.
Ini bedanya setan dengan Tuhan. Tuhan Mahatahu tapi setan tidak. Setan itu menangkap perkataan kita saat lidah kita sudah mengeluarkan kata-kata, dia simpan dan mungkin kembalikan kepada kita. Tapi kalau Tuhan, sebelum kita mengeluarkan kata-kata dengan lidah kita, Tuhan sudah tahu apa yang akan kita katakan.
Pertanyaannya, kenapa Tuhan tidak mencegah saat kita mengucapkan kata-kata yang tidak baik? Karena Tuhan menciptakan kita dengan satu kehendak bebas, dan setiap perkataan kita harus dipertanggungjawabkan, baik perkataan yang benar maupun tidak benar.
- Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. (Yakobus 3:1)
Sebagai guru, kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. Pengkhotbah, motivator, guru, tanggung jawabnya berat. Firman Tuhan berkata,
- Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. (Amsal 10:19)
Apakah dengan ayat ini kita tidak boleh menjadi pembicara, guru, motivator? Tidak demikian, tapi kita tidak boleh munafik. Mengajarkan A tapi yang dilakukan kebalikan dari A. Makanya ketika Tuhan Yesus berbicara tentang Ahli Taurat kepada murid-murid-Nya, Tuhan katakan agar dengarkan apa yang mereka katakan tapi jangan tiru kelakuannya.
Di internet sangat bagus karena muncul apologet-apologet yang menjadi seperti guru bagi banyak orang di forumnya untuk menjelaskan kebenaran Firman Tuhan. Sebuah hal yang dulu tidak memungkinkan namun sekarang bisa dilakukan menjelang akhir zaman dalam era Pentakosta Ketiga ini.
Firman Tuhan katakan, kalau kita bisa mengendalikan lidah, mengendalikan satu bagian tubuh yang kecil ini, dapat mengendalikan satu kota. Mengendalikan lidah kita yang kecil ini seperti mengekang mulut kuda. Perkataan seorang guru bisa mempengaruhi pikiran muridnya.
Kalau kita adalah seorang guru, maka:
- Pribadi kita harusnya mencerminkan sebagai wakil Kristus, dan itu akan terlihat pertama-tama di keluarga, di gereja.
- Pribadi guru harus dapat dipercaya, katakan A, lakukan A.
- Guru adalah pribadi yang bisa berfungsi sebagai dokter yang dapat menyembuhkan luka orang lain. Jangan malah mengompori dan jadi kanker yang merambat ke mana-mana.
- Guru adalah pribadi yang menjadi teladan bagi murid-muridnya.
- Pribadi yang menjaga dan menguasai lidahnya.
- Pribadi yang menggunakan lidahnya untuk memberkati, bukan mengutuk.
Yang penting dari semua itu, Firman Tuhan mengatakan bahwa setiap perkataan kita harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Menjadi guru harus memberkati keluarga, jemaat, dan pekerjaan.
Amin.