Tetap tenang dalam segala situasi
Materi COOL Umum | |
---|---|
Tanggal | Jumat, 10 November 2023 |
Penulis | Departemen COOL |
Unduh | Google Drive |
Sebelumnya |
|
Selanjutnya |
|
Kita sedang memasuki masa yang tidak mudah menurut ukuran manusia. Persoalan yang dihadapi manusia secara umum semakin rumit dan tidak sederhana.
Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
Pendahuluan
Kita sedang memasuki masa yang tidak mudah menurut ukuran manusia. Persoalan yang dihadapi manusia secara umum semakin rumit dan tidak sederhana. Situasi dan kondisi perekonomian secara global, perubahan perilaku masyarakat, kemerosotan moral, perubahan cuaca yang ekstrim, polusi, munculnya beragam penyakit baru dengan gejala yang aneh-aneh, dan hal-hal lain yang membuat hidup ini memerlukan perjuangan yang besar.
Ketika segala persoalan yang dihadapi masih dalam batasan kekuatan, masih dapat ditangani dengan baik biasanya tidak terlalu menjadi sebuah persoalan. Tetapi ketika persoalan menyerbu secara bertubi-tubi, kepanikan mulai menyerang. Panic attack membuat orang tidak dapat berpikir secara wajar, dikuasai ketakutan, kecemasan, dan kekuatiran.
Di tengah-tengah situasi yang seperti ini pesan Tuhan untuk kita, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Matius 14:27) Tuhan mau kita tetap tenang dalam segala situasi.
Isi dan sharing
Ada 3 (tiga) alasan mengapa kita harus tetap tenang dalam segala situasi:
- Agar kita dapat berdoa
- Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. (1 Petrus 4:7)
- Supaya kita mendapat kekuatan yang baru.
- Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan, (Yesaya 30:15)
- Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya! (Mazmur 131:3)
- Supaya kita tetap percaya
- Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" (Markus 4:39-40)
Doa bukan sekedar bagian aktivitas kita sebagai seorang kristen, doa juga bukan sekedar program gereja. Doa adalah nafas kita sebagai organisme ilahi. Tanpa nafas kita mengalami kematian secara rohani. Sedemikian pentingnya doa dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Sama seperti orang yang panik akan mengalami sesak nafas, kesulitan bernafas dengan baik demikian juga orang kristen yang berada dalam kepanikan, ketakutan, kecemasan akan sulit bernafas (baca: berdoa). Untuk itu Firman Tuhan memerintahkan kita untuk menguasai diri, jadi tenang dan dapat berdoa.
Seringkali kita salah memaknai karena kita sudah terpengaruh dengan wawasan dunia, cara pandang dunia yang dimiliki oleh masyarakat secara luas. Kita berpikir bahwa "menjadi aktif" adalah kekuatan, sedangkan "berdiam, tinggal tenang" adalah kelemahan. Hanya orang lemah yang berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Tidak berjuang untuk dirinya sendiri. Tentunya tidak demikian dengan apa yang dinyatakan Firman Tuhan.
Dinyatakan dalam Alkitab, dengan tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu. Artinya, di tengah situasi dan kondisi yang tidak tentu, yang melemahkan mental kita, kita perlu tinggal tenang dalam hadirat Tuhan.
Jadi, jangan cemas, jangan panik. Berdiam dirilah didalam hadirat Tuhan dan nantikanlah Dia.
Orang yang panik sulit untuk percaya sebab pikiran-pikirannya mengganggu dirinya. "Betul gak yaa...?" "Apa benar Tuhan bisa menolong saya?" dan berbagai macam keraguan lainnya.
Hal ini seperti yang dialami oleh murid-murid Yesus saat dalam perahu ketika taufan yang sangat dahsyat mengamuk sedangkan Yesus sedang tidur di buritan. Mereka menjadi panik, takut celaka. Bukankah ini gambaran kehidupan kita sehari-hari? Ketika "taufan" persoalan, badai kehidupan mengamuk kita menjadi panik dan takut celaka, padahal ada Tuhan Yesus ada bersama dengan kita dan Dia tidak pernah meninggalkan kita?
Kepanikan membuat kita tidak percaya. Itu sebabnya kita tetap tenang dalam segala situasi supaya kita tetap percaya kepada Tuhan.
Kesaksian
Dalam hal apakah Anda sering mengalami kepanikan?
Kesimpulan dan saling mendoakan
Kepanikan yang berelebihan akan membuat kita tidak dapat berdoa.
Jadwal
- 03 Nov: Materi COOL
- 10 Nov: Materi COOL
- 17 Nov: Doa Keliling
- 24 Nov: Evaluasi sharing