Submission is the key

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Demikianlah ketiga pasukan itu bersama-sama meniup sangkakala, dan memecahkan buyung dengan memegang obor di tangan kirinya dan sangkakala di tangan kanannya untuk ditiup, serta berseru: "Pedang demi TUHAN dan demi Gideon!"

Hakim-hakim 7:20

Mengapa dikatakan "Pedang demi TUHAN dan demi Gideon!"? Mengapa tidak dikatakan pedang demi TUHAN saja?

Di sini kita melihat suatu prinsip yang penting di dalam peperangan rohani; yaitu penundukan diri.

Hidup kita sejak kita lahir baru masuk dalam kerajaan Allah telah membuat kita berada di dalam kancah peperangan rohani suka atau tidak suka, kita tidak dapat menghindarinya.

Menurut Peter C Wagner, peperangan rohani dibagi menjadi tiga tingkatan:

  • Tingkat Teritorial; yaitu peperangan melawan penguasa-penguasa/pemerintah-pemerintah di udara, atas suatu bangsa/kota/wilayah.
  • Tingkat Okultisme; yaitu melawan kuasa-kuasa perdukunan, sihir, mantera/santet.
  • Tingkat Dasar; yaitu melawan roh-roh jahat ataupun dosa-dosa kedagingan-kedagingan/kebiasaan lama yang masih menguasai seseorang.

Setiap masalah-masalah yang kita hadapi sehari-hari: Pergumulan hidup, sakit penyakit, persoalan keuangan, keterikatan dsb. Semuanya tidak lepas/merupakan bagian dari peperangan itu sendiri yang harus kita menangkan.

Kita harus menang dalam peperangan tersebut.

Submission is the key

Hal yang sangat penting untuk kita bisa keluar sebagai pemenang dan diberkati adalah submission/penundukan diri:

  1. Yang pertama-tama tentunya adalah tunduk kepada Allah.
  2. Yakobus 4:7,

    Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

    Kalau kita mau menang di dalam kehidupan ini, maka yang pertama-tama adalah kita harus tunduk/taat kepada Allah dan segenap perintah-perintah-Nya. Kita harus hidup takut akan Tuhan dan hidup dalam kebenaran.

  3. Hal yang kedua yang juga sangat penting, kalau kita mau menang dan diberkati adalah ketaatan/penundukan diri kepada otoritas yang ada di atas kita (baik itu orang tua jasmani ataupun orang tua rohani/pemimpin kita).
  4. Firman-Nya dengan jelas mengatakan:

    • Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. (Ulangan 5:16)
    • Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. (Efesus 6:2-3)
    • Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. (Ibrani 13:17)
    • Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. (Efesus 5:22-23)

Karena itu sekali lagi, kalau kita ingin melihat hidup kita berkemenangan dan diberkati Tuhan, mengalami "pintu-pintu yang terbuka", apa saja yang kita perbuat berhasil dan beruntung, maka kita harus mengikuti prinsip yang satu ini, yaitu penundukan diri.

TUHAN YESUS MEMBERKATI. (HW)

Demikianlah ketiga pasukan itu bersama-sama meniup sangkakala, dan memecahkan buyung dengan memegang obor di tangan kirinya dan sangkakala di tangan kanannya untuk ditiup, serta berseru: "Pedang demi TUHAN dan demi Gideon!" Hakim-hakim 7:20