Kriteria seorang pemenang
Renungan khusus | |
---|---|
Tanggal | 26 Februari 2023 |
Penulis | Pdt Dr Rudi Darmawan |
Renungan khusus lainnya | |
| |
|
Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya.
Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
Seringkali kita dengan cepat menilai keadaan luar seseorang atau apa yang terlihat lalu membuat kesimpulan, apakah orang tersebut berhasil atau tidak berhasil dalam hidupnya. Misalnya ada orang sedang mengalami kesulitan keuangan, kesehatan dan juga masalah-masalah yang lain, kita akan cenderung menyebut orang itu sedang mengalami kekalahan. Sedangkan orang yang sedang berjaya, penuh berkat, kesehatan yang baik, keuangan yang melimpah, kita akan menyebut mereka sedang mengalami kemenangan.
Yesus pemenang sejati
Mari kita melihat dari sudut pandang firman Tuhan tentang siapakah orang yang disebut pemenang? Dalam 2 Korintus 2:14 disebutkan:
- Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
Kita melihat dari ayat tersebut bahwa Kristus adalah Sang Pemenang. Jalan yang dilalui-Nya adalah jalan kemenangan semata-mata.
Bagaimana Kristus dapat menjadi Sang Pemenang? Apakah dalam pelayanan-Nya, dari lahir sampai mati di kayu salib Kristus tidak pernah mengalami kesusahan, masa-masa yang buruk, atau pencobaan? Kita tahu bahwa Alkitab menyatakan semua itu terjadi. Bahkan pengkhianatan dari orang-orang yang terdekat pun dialami oleh Kristus. Namun apakah pengalaman buruk itu membuat Kristus mengalami kekalahan? Jawabannya adalah 'tidak'.
Kristus tidak pernah mengalami kekalahan sekalipun dalam berbagai pencobaan, tekanan, kesalahpahaman dan penolakan dari banyak orang. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena dalam pelayanannya Tuhan Yesus selalu mengikuti apa yang menjadi perintah Bapa. Yohanes 12:49 menyatakan:
- Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
Jadi kita mendapati dari Firman bahwa dengan melakukan segala sesuatu yang diarahkan oleh Bapa maka Kristus selalu mendapatkan kemenangan. Mungkin timbul pertanyaan mengapa Kristus yang selalu menang pada akhirnya terlihat menderita dan 'kalah' pada waktu disalib. Yesus terlihat tidak berdaya, bahkan untuk melepaskan diri-Nya sendiri dari kayu salib. Ahli-ahli Taurat mengejek karena hal itu, juga seorang penjahat di samping Yesus. Namun Firman menyatakan bahwa salib dan kematian Yesus bukanlah kekalahan sama sekali, bahkan itu adalah sebuah kemenangan besar. Puncak kemenangan Yesus. Orang-orang melihat hal itu sebagai kekalahan karena memiliki paradigma yang keliru.
Kemenangan ada di dalam Yesus
Setiap kita pasti ingin mengalami kemenangan dalam hidup ini. Karena sumber kemenangan sudah kita ketahui, maka yang diperlukan bagaimana menerapkan kemenangan yang Yesus miliki dalam hidup kita. Orang-orang yang ada di dalam dan yang bersama-sama dengan Kristus akan menempuh jalan kemenangan yang Kristus miliki. Prinsipnya, orang yang mengalami kemenangan adalah orang yang senantiasa ada di dalam Kristus.
Dalam kehidupan kita yang faktanya menghadapi berbagai hal; enak maupun tidak enak; kemenangan Kristus tetap dapat diterapkan. Orang-orang yang ada di dalam Kristus dapat mengalami pencobaan, penolakan, penderitaan; bahkan aniaya, namun tetap mengalami kemenangan. Hal ini dimulai ketika kita belajar memiliki dan memakai paradigma yang benar, yaitu yang sesuai dengan Firman Tuhan. Prinsipnya adalah tetap berada di dalam Tuhan Yesus, dengan berjalan dalam pimpinan Firman dan Roh Kudus.
Kriteria seorang pemenang
Pemenang bukanlah orang yang tidak pernah mengalami kesusahan atau masalah dan pencobaan. Hal-hal itu dialami oleh semua orang di muka bumi ini. Tentu bentuk kesulitan seseorang berbeda dengan orang lain. Respon dari tiap orang berbeda-beda. Inilah yang membedakan pemenang dan orang-orang yang kalah.
- Pemenang adalah orang yang berada di dalam Kristus
- Pemenang adalah orang yang berjalan dalam tuntunan Firman dan Roh Kudus
- Pemenang adalah orang yang menyebarkan keharuman pengenalan akan Kristus
Yang kurang disadari oleh banyak orang adalah si jahat bekerja dengan tipu muslihat. Orang-orang dibuat untuk memusatkan hati dan pikirannya pada apa yang disebut dengan sukses menurut definisi dunia ini, yang berkonotasi pada materi. Orang didorong dengan kompetisi yang begitu rupa agar sukses, dengan cara apapun. Orang didorong untuk sukses di luar Kristus. Tipu dayanya berusaha membuat orang punya pemikiran bahwa yang penting adalah hidup 'bahagia'; bagaimanapun caranya. Dengan tipu muslihat ini, orang tanpa sadar menjauh dari Kristus, menempuh jalan yang berbeda dengan Kristus dan akhirnya terhilang. Ironisnya dengan semua materi yang dimiliki, bahkan rasa membutuhkan Tuhan pun tidak ada lagi.
Murid-murid Tuhan di sepanjang zaman terus menyampaikan Injil Kerajaan Allah, bahwa orang-orang perlu diselamatkan dan membutuhkan Tuhan dalam perjalanan hidupnya. Orang-orang perlu mengerti bahwa yang paling penting adalah keselamatan jiwanya. Si jahat berusaha menanamkan bahwa materi yang terpenting, dan itu menipu banyak orang. Karena Yesus adalah pemenang maka orang-orang yang rindu menjadi pemenang harus ada di dalam Tuhan Yesus.
Sebagai Kristus berjalan dalam tuntunan Bapa, kita yang rindu menjadi pemenang harus menjalani kehidupan yang sama. Bagaimana Bapa menuntun Yesus? Melalui Firman yang disampaikan oleh Roh Kudus. Yesus dibaptis Roh Kudus di sungai Yordan dan kemudian dipimpin oleh Roh Kudus dalam segala pelayanan-Nya. Kita sangat membutuhkan tuntunan Firman dan Roh Kudus agar dapat mengalami kemenangan. Orang yang berjalan dalam firman dan Roh Kudus pada hakikatnya adalah orang yang berjalan dalam jalan salib. Orang tersebut mengalami kematian daging dan manusia rohnya semakin hari semakin kuat.
Kemenangan di dalam Tuhan Yesus bertentangan dengan pengertian kemenangan secara dunia. Menurut dunia, orang yang menang adalah orang yang sukses dengan materi dan setelah itu menikmatinya, sampai akhir hidupnya bahagia senantiasa; tidak kekurangan apapun.
Kemenangan yang Tuhan berikan kepada murid-murid-Nya adalah dengan suatu maksud mulia. Murid-murid Kristus diperintahkan untuk menyebarkan keharuman pengenalan akan Kristus kepada semua orang. Maksudnya adalah murid-murid Tuhan perlu membawa orang lain kepada Kristus, mengenal Kristus dan menjadi murid Kristus. Ini juga kehidupan di jalan salib.
Mungkin kita tidak mau melakukan hal itu, karena merepotkan dan tidak nyaman, namun kemenangan yang Tuhan berikan kepada kita begitu besar, dan itu tersedia juga bagi banyak orang. Paradigma kita harus berubah; bahwa Tuhan memberikan kemenangan agar kita menyampaikan hal itu kepada orang lain dan mereka mendapatkan kemenangan yang sama di dalam Tuhan Yesus. Bagaimana jika kita tidak melakukannya? Itu berarti kita belum hidup dalam kehendak Tuhan yang sempurna mengenai kemenangan. Kita seperti anak-anak yang hanya menginginkan berkat tanpa mau memikul tanggung jawab yang seharusnya.
Banyak orang hidup dalam kemenangan yang Tuhan berikan, namun dalam perjalanan waktu menjadi gagal dan mundur karena berbagai kesulitan. Padahal Tuhan mengizinkan semua hal untuk membuat kita semakin dewasa untuk membawa pesan kemenangan kepada orang banyak. Tuhan menantikan kita untuk hidup dalam kemenangan secara permanen. Amin. (RD)
Sumber
- Pdt Dr Rudi Darmawan (26 Februari 2023). "Renungan Khusus". Warta Jemaat. GBI Jalan Gatot Subroto. Diakses pada 25 Februari 2023.
Seringkali kita dengan cepat menilai keadaan luar seseorang lalu membuat kesimpulan mengenai keadaan hidupnya. Misalnya, ada orang sedang mengalami kesulitan keuangan, kita akan cenderung menyebut orang itu sedang mengalami kekalahan. Sedangkan orang yang sedang berjaya, keuangan yang melimpah, kita akan menyebut mereka sedang mengalami kemenangan.