Hati-hati dalam pergaulan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Yesaya 30:1-2,

'"Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah, yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir."

Kita ada dalam masa pencurahan Roh Kudus, bahkan di Era Pentakosta yang ketiga. Bukankah ini sangat dahsyat, hebat dan luar biasa. Harapkan Roh Kudus untuk kembali memenuhi hidup kita, harapkan lagi urapan-Nya yang baru agar kita kembali mampu melakukan kehendak Bapa, mampu melayani dalam kuasa Allah, mampu bekerja dalam tuntunan Roh-Nya.

Ada banyak yang Roh Kudus kerjakan dalam hidup kita. Roh Kudus (Parakletos) yang diberikan kepada kita saat Yesus naik ke Sorga, Dia sebagai:

-Penolong -Penghibur -Penasehat -Mengajar kita -Mengingatkan kita -Menuntun kita

Dan masih banyak lagi. Jika kita sepenuhnya menyerahkan hidup dituntun oleh Roh Kudus maka kita akan mengerti, memahami, mengetahui ke arah mana Dia menuntun kita. Seperti tertulis pada ayat di atas, bahkan memasuki satu persekutuan, fellowship, kelompok, kiranya kita tahu dengan pasti apakah itu atas dorongan Roh Kudus atau tidak.

Milikilah ketajaman akan suara Roh Kudus, jika tidak maka tertulis di atas bahwa dosa kita akan makin bertambah-tambah. Roh Kudus meluputkan kita dari pergaulan buruk dan jahat. Adakah kita sekarang ada diantara pergaulan yang jahat, pencemooh, penggosip, pemfitnah dan lainnya?

Mazmur 1:1

"Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh."

Demikianlah kitab Mazmur dimulai dengan memperingatkan kita supaya tidak ada dalam kelompok yang tidak benar.

1 Korintus 15:33

"Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik."

Roh Kudus menuntun kita supaya kita tetap menjaga kekudusan hidup, agar kita berbahagia dan boleh menikmati anugerah Tuhan yang berlimpah.

Janganlah sekedar berkata ‘aku mau masuk ke kelompok itu supaya menjadi terang'. Cobalah tanya dan dengar suara Roh Kudus, apakah memang Dia menggerakkan dan menuntun kita? Jika tidak, jangan melangkah.

Kita butuh nasihat? Butuh tuntunan? Butuh arahan? Roh Kuduslah yang paling tahu apa yang tepat, yang pas, yang sesuai dan yang benar untuk kita dan itu akan membuat hidup kita selaras dengan kehendak Allah, membuat kita hidup menyenangkan hati Tuhan.

Mari dengan rasa lapar dan haus, mintalah kepenuhan Roh Kudus, kemudian jagalah langkah kita dan berhati-hatilah dalam pergaulan kita.