7 pesan awal (9 Weeks of Breakthroughs)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
7 pesan awal
Buletin 9 Weeks of Breakthroughs.jpg
9 Weeks of Breakthroughs
PeriodeMinggu I
Tanggal09 Oktober 2010
Oleh/ptk
SebelumnyaBersiap untuk terobosan
SelanjutnyaPesan profetik
Buletin #02

Dalam mempersiapkan “9 Weeks of Breakthroughs”, gembala sidang kita, Bapak Pdt Sutadi Rusli, mendapatkan pesan Tuhan untuk melihat teladan dari Yosua. Jadi selama pelaksanaan “9 Weeks of Breakthroughs”, kita akan mempelajari, merenungkan, dan meneladani kehidupan Yosua, terutama dari kitab Yosua. Pada minggu pertama, kita akan melihat pesan-pesan awal yang Tuhan berikan kepada Yosua sebelum ia memimpin bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan.

Setelah kematian Musa (Yosua 1:1), Yosua menjadi pemimpin baru bangsa Israel. Tentunya hal ini bukanlah tanggung jawab yang ringan bagi Yosua. Musa adalah pemimpin yang sangat dihormati oleh bangsa Israel. Musalah yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, dan lewat Musa juga bangsa Israel mendapatkan hukum Taurat. Apakah Yosua bisa memiliki karisma yang sama seperti Musa di mata bangsa Israel? Apalagi Yosua sangat mengerti karakter bangsa Israel yang tegar tengkuk dan kadang-kadang memberontak terhadap Musa. Itulah sebabnya Tuhan sendiri yang memberikan pesan-pesan kepada Yosua.

7 pesan awal

Tuhan memulai dengan mengingatkan Yosua, janji-Nya kepada bangsa Israel yaitu janji mengenai Tanah Kanaan (Yosua 1:2-4), janji kemenangan (Yosua 1:5a), dan janji perlindungan (Yosua 1:5b). Setelah itu, Tuhan menyatakan pesan-Nya kepada Yosua yang berisi peneguhan, dorongan, semangat, juga nasihat. Ada 7 pesan utama yang Tuhan berikan kepada Yosua untuk kita perhatikan dalam mengawali “9 Weeks of Breakthroughs” ini:

  1. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu
  2. Bertindaklah hati-hati sesuai dengan Firman Tuhan
  3. Jangan menyimpang supaya beruntung
  4. Perkatakanlah Firman Tuhan
  5. Renungkanlah Firman Tuhan
  6. Jangan kecut dan tawar hati
  7. Tuhan selalu menyertai

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. (Yosua 1:6)

Tuhan mengingatkan kepada Yosua untuk meneguhkan dan menguatkan hatinya. Hal ini bukan sekedar pesan supaya Yosua berusaha sekuat tenaga untuk suatu tujuan yang belum pasti, tetapi Tuhan menyuruh Yosua demikian karena ada dasar janji Tuhan sendiri yang diberikan kepada bangsa Israel dengan sumpah! Jika kita mempelajari kitab suci, sumpah tersebut tidak dapat dibatalkan karena dilakukan secara sepihak oleh Allah sendiri, tanpa syarat! (Kejadian 15)

Hanya dengan adanya janji Tuhan tersebutlah maka Yosua bisa menguatkan dan meneguhkan hatinya. Dengan kata lain, Yosua diminta untuk percaya kepada janji Tuhan, jangan sampai mundur! Dan hal ini dibuktikan sendiri oleh Yosua di akhir hidupnya (Yosua 23:14).

Lalu bagaimana dengan kita? Jika Yosua mendapatkan janji Tuhan mengenai tanah Kanaan secara fisik, maka kita orang percaya yang sudah ditebus oleh darah Yesus menerima janji yang jauh lebih luar biasa daripada sekadar sebidang tanah. Alkitab kita penuh dengan janji-janji Tuhan bukan saja secara fisik, materi, tetapi juga janji hidup kekal (Yohanes 3:16) . Bahkan janji tersebut sudah digenapi oleh Yesus di kayu salib.

Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah. (2 Korintus 1:20)

Jika Yosua yang belum menerima janji bisa memiliki hati yang kuat dan teguh, apalagi kita yang sudah menerima janji itu. Kita harus lebih kuat dan lebih teguh dari Yosua. Dan ingatlah bahwa kita bisa kuat dan teguh bukan karena kekuatan sendiri, tetapi karena Roh Allah yang ada di dalam kita (Efesus 6:10).

Bertindaklah hati-hati sesuai dengan Firman Tuhan

Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; (Yosua 1:7a)

Dalam pesan berikutnya, Tuhan mengulang agar Yosua kuat dan teguh, supaya dapat bertindak sesuai dengan hukum dan perintah Tuhan. Melakukan firman Tuhan tidak bisa dilakukan hanya sambil lalu saja, karena pada dasarnya Firman Tuhan memiliki fungsi untuk mengubah manusia (Roma 12:2). Kepada setiap perubahan pasti ada tantangan dan godaan, baik yang berasal dari Iblis maupun timbul dari sifat kedagingan manusia. Paulus memperingatkan Timotius: Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya (2 Timotius 3:12). Jadi, baik Yosua maupun kita anak-anak Tuhan perlu diingatkan agar kuat dan teguh untuk berjalan sesuai dengan Firman Tuhan. Itulah sebabnya Paulus juga mengingatkan agar Timotius selalu berpegang kepada kebenaran Firman Tuhan.

Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. (2 Timotius 3:14-15)

Jangan menyimpang supaya beruntung

Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. (Yosua 1:7b)

Melanjutkan pesan sebelumnya kepada Yosua, selain memiliki kekuatan dan keteguhan hati, pada saat Yosua tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, maka hasilnya Yosua akan beruntung. Menurut kamus Alkitab, kata “beruntung” di sini bukan dalam pengertian seperti orang yang mendapatkan hadiah undian, tetapi memiliki arti hidup yang berhasil karena adanya hikmat, kebijaksanaan, pengertian, kepintaran, kehati-hatian, dan keahlian. Dan memang itulah fungsi Firman Tuhan seperti yang Paulus ajarkan kepada Timotius.

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2 Timotius 3:16)

Kunci keberhasilan kita bukan karena diri kita sendiri yang pintar atau bijaksana, melainkan karena Firman Tuhan yang membuat kita menjadi pintar dan bijaksana sehingga lewat Firman Tuhan, kita akan berhasil dalam hidup kita.

Perkatakanlah Firman Tuhan

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini. (Yosua 1:8a)

Dua pesan Tuhan selanjutnya kepada Yosua adalah langkah-langkah apa yang harus diambil terhadap Firman Tuhan. Langkah pertama adalah perkatakan Firman Tuhan. Firman Tuhan hanya dapat diperkatakan pada saat kita membaca atau sudah mendengar sebelumnya. Pesan Tuhan kepada Yosua adalah agar tidak lupa untuk membaca dan memperkatakan Firman Tuhan.

Jadi, sebelum kita bisa mengalami hidup yang berhasil (Yosua 1:7b, 8b), kita harus memiliki disiplin untuk membaca Firman Tuhan. Ingatlah bahwa iman kita hanya bisa bertumbuh lewat Firman Tuhan.

Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Roma 10:17)

Renungkanlah Firman Tuhan

Tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. (Yosua 1:8b)

Langkah berikutnya adalah merenungkan Firman Tuhan tersebut. Kata merenungkan di sini memiliki arti lain yaitu mempelajari dan mengulang. Setelah kita memiliki disiplin untuk membaca Firman Tuhan, saatnya Firman Tersebut menjadi nyata dalam hidup kita dengan mempelajari dan diterapkan sebagai petunjuk hidup kita.

Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. (Kolose 3:16)

Arti lain dari merenungkan adalah memperkatakan. Memperkatakan Firman dengan mulut kita sendiri adalah bagian yang penting dalam Alkitab. Banyak sekali contoh Alkitab yang memperlihatkan pentingnya mengucapkan Firman Tuhan sebagai langkah iman yang membawa kepada mujizat dan terobosan.

Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. (Matius 21:21)

Bahkan Paulus mengatakan bahwa untuk menerima keselamatan, tidak cukup hanya iman saja, tetapi harus ada pengakuan yang keluar dari mulut kita.

Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. (Roma 10:10)

Jangan kecut dan tawar hati

Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati. (Yosua 1:9a)

Dalam pesan berikutnya, untuk ketiga kalinya Tuhan mengingatkan Yosua untuk kuat dan teguh karena Tuhan mengetahui ada bahaya bagi Yosua untuk merasa kecut dan tawar hati dalam menjalankan perintah Tuhan.

Memang Tuhan sudah memberikan janji-Nya kepada Yosua dan bangsa Israel, tetapi janji tersebut harus diterima oleh bangsa Israel melewati suatu proses yang panjang dan sulit bahkan lewat peperangan. Pada saat orang Israel berjuang sambil menantikan pemenuhan janji Tuhan, bisa saja mereka menjadi tawar hati. Mungkin mereka akan berakta bahwa janji Tuhan tidak datang-datang atau bahkan berpikir Tuhan tidak menepati janji-Nya.

Paulus juga memperingatkan kepada jemaat di Kolose untuk tetap teguh dan jangan sampai kehilangan harapan.

Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya. (Kolose 1:23)

Tuhan kita adalah Tuhan yang setia dalam menggenapi janji-Nya.

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. (Ibrani 10:23)

Tuhan selalu menyertai

Sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi. (Yosua 1:9b)

Tuhan mengakhiri pesan-Nya kepada Yosua dengan janji yang paling agung dari semuanya yaitu bahwa Tuhan akan selalu menyertai Yosua. Demikian juga janji paling luar biasa yang diberikan Allah kepada kita, orang-orang yang sudah ditebus oleh darah Yesus. Ketika malaikat Gabriel memberitakan kepada Yusuf perihal anak yang akan dilahirkan oleh Maria: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita. (Matius 1:23)

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)

Seperti kepada Yosua, Tuhan juga memberikan amanat yang agung kepada kita. Suatu kehormatan yang sangat tinggi diberikan kepada kita untuk menjadi saksi bagi Yesus.

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20)

Penutup

Kita adalah orang-orang yang sudah mengalami janji Tuhan. Kita sudah dibebaskan dari dosa, kita juga sudah diberikan kuasa (Markus 16:17-18), tetapi jangan lupa, kita juga memiliki tugas terhormat dari Yesus sendiri, yaitu pergi memberitakan Injil.

Mari kita mulai “9 Weeks of Breakthroughs” ini dengan sikap hati yang benar. Kuatkan dan teguhkanlah hati kita, miliki iman atas dasar Firman Tuhan, percaya akan janji Tuhan, alamilah terobosan!