Utama

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 25 November 2009 06.43 oleh Admin (bicara | kontrib) (upd)
Lompat ke: navigasi, cari
==Dump==
Pelayanan Jemaat

<sgallery showarrow="false" showcarousel="false" timed="true" delay="4000" showinfopane="true" slideinfozoneslide="false">

Berkas:20100613-4 Sakramen baptis.jpg
Berkas:20100613-3 Sakramen baptis.jpg
Berkas:20100613-2 Sakramen baptis.jpg
Berkas:20100613-1 Sekolah Minggu.jpg
Berkas:20100613-0 Penyerahan anak.jpg
Berkas:20100523-5 Sakramen baptis.jpg
Berkas:20100523-4 Sakramen baptis.jpg
Berkas:20100523-3 Sakramen baptis.jpg
Berkas:20100523-2 Sakramen baptis.jpg
Berkas:20100523-1 Sakramen baptis.jpg
Berkas:20100519-1 Kunjungan rumah sakit.jpg

</sgallery>


Sutadi Rusli
Mazmur 121, Tuhan Penjaga Israel,

Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

Ada tiga hal yang Tuhan juga mau kita lakukan agar kita mengalami pertolongan Tuhan:

  1. Hidup kekristenan kita harus makin tinggi lagi
  2. Fokus kepada Tuhan
  3. Beriman dan berdamai

Devosi 23-29 November 2009

Fokus kepada Tuhan

Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepadaMu. (2 Tawarikh 20:12)

Ketika mendadak ditimpa masalah, raja Yosafat merasa tidak berdaya mengadapi musuh yang terlalu kuat baginya. Ia tidak siap, dan tidak mengerti apa yang harus dilakukan untuk menghadapi tiga bangsa yang besar: Moab, Amon, dan orang Meunim. Musuh secara serempak dan mendadak menyerbu kerajaan Yosafat. Yosafat menjadi takut. Rasa takut adalah reaksi manusiawi yang alamiah ketika menghadapi masalah yang melebihi kemampuan.

Seperti Yosafat mengalami masalah mendadak, keadaan manusia hari-hari ini penuh dengan ketidak-pastian. Alkitab telah menubuatkan, bahwa keadaan akhir zaman adalah semakin sulit. Kita berada di akhir zaman. Jadi bukan hal yang aneh, jika ada hal yang dulu tidak pernah kita dengar, tiba-tiba sekarang muncul sebagai masalah di mana-mana. Masalah berbagai macam penyakit yang aneh (berbagai flu), bencana alam, ketidak-adilan, mafia peradilan, krisis ekonomi, anak-anak remaja yang dihancurkan oleh narkoba, tayangan TV yang menonjolkan pekerjaan satanik, baik hipnotis, mentalis, pemburu hantu dan semacamnya, (bukan hanya di TV nasional kita, melainkan mengglobal). Iklan TV dengan ketik reg spasi adalah hal yang sangat menjamur dalam menawarkan jasa yang melibatkan kuasa supra natural si jahat. Betapa kotornya atmosfir yang dicemari roh-roh jahat secara merajalela sedang merusak dan menekan pikiran manusia zaman ini.

Belajar dari contoh Yosafat menghadapi masalahnya, ketika menjadi takut, ia tidak fokus kepada masalah, melainkan fokus kepada Tuhan. Inilah yang paling penting untuk kita lakukan. Oleh karena fokus kepada Tuhan, Yosafat tidak dikuasai oleh keadaan. Karena itu, kitapun harus senantiasa fokus memandang kepada Tuhan. Seburuk apapun keadaan, ketika kita fokus memandang kepada Tuhan, maka Dia yang ambil alih kendali keadaan. Dia menarik kita keluar dari rasa tidak berdaya, dan meneguhkan kita berdiri di atas kebenaran janji firmanNya.

"..Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami teruju kepadaMu..." (2 Tawarikh 20:12)

Apakah yang harus dilakukan untuk fokus kepada Tuhan?

  1. Mencari Tuhan lebih utama dari segalanya.
  2. Memperkatakan pengakuan iman, siapa Tuhan bagi diri saudara.

Ketika Yosafat menjadi takut, ia memutuskan untuk mencari Tuhan (2 Tawarikh 20:3). Orang yang fokus kepada Tuhan akan selalu mencari Tuhan lebih dari segala yang lain. Karena kita mengutamakan Tuhan lebih dari segalanya, maka Tuhanpun akan mengutamakan kita untuk segera ditolong. Yosafat mengajak seluruh keluarga dan umat untuk berdiri di depan Bait Suci mencari Tuhan.

Lalu Yosafat mengatakan "Ya Tuhan,....bukankah Engkau Allah yang berkuasa di sorga, berkuasa atas segenap kerajaan dan bangsa...tidak ada yang dapat bertahan melawan Engkau?" (2 Tawarikh 20:5-6)

Di hadapan hadiratNya, Yosafat membawa pengakuan imannya tentang apa yang Allah dapat lakukan bagi mereka. Adalah penting untuk mengatakan kepada Allah, siapa Dia bagi saudara, dan siapa Dia bagi masalah saudara. Apa yang saudara katakan dengan iman di hadapan hadiratNya, itulah yang Dia akan lakukan bagi saudara.

Bilangan 14:28 katakan "... bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapanKu, demikianlah akan Kulakukan kepadaMu."

Mazmur 66:3-4 katakan "Katakanlah kepada Allah: Betapa dahsyatnya segala pekerjaanMu; oleh sebab kekuatanMu yang besar, musuhMu tunduk menjilat kepadMu."

Jadi yang pertama kali kita katakan kepada Tuhan bukanlah keluhan dan masalah, melainkah membawa iman di hati dan pengakuan iman di mulut. Nyatakan, siapa sesungguhnya Allah itu bagiku dan bagi masalahku.

Selanjutnya Yosafat mengatakan: "Bukankah Engkau yang menghalau penduduk negeri ini (Kanaan) dan memberikannya kepada keturunan Abraham (kami sekarang) untuk selama-lamanya? ..... dan mendirikan bagiMu tempat kudus bagi namaMU" (2 Tawarikh 20: 7-8).

Ketika mengatakan pengakuan iman, kita harus berdiri di atas ikatan perjanjian dengan Allah. Sebagai keturunan Abraham, sebagai anak-anak perjanjian, kita berhak menerima pertolongan Tuhan. Allah adalah Allah perjanjian. Dia bertindak atas dasar janjiNya. Apa yang Dia janjikan, itulah yang kita bawa dalam pengakuan kepadaNya maka Dia pasti menggenapi janjiNya.

Sebagaimana Yosafat terus fokus kepada Tuhan, maka oleh campur tangan Tuhan menaklukkan semua musuhnya dan menjarahnya, maka kitapun akan mengalaminya. Dengan mata yang terus tertuju kepada Tuhan, kita pasti menaklukkan setiap tantangan, bahkan membalikkannya menjadi berkat dalam hidup kita. Amin.

Sumber: MG_profetik/M-IV/11-09 [1]


Administratif