Peter Tjondro Eddy Santoso: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (upd)
 
k (upd)
Baris 9: Baris 9:


==Pelayanan==  
==Pelayanan==  
Pelayanan Peter Tjondro diawali saat ia mengalami kesembuhan di usia 14 tahun. Ia mengalami sakit panas yang parah selama 21 hari dengan suhu badan sampai 40 derajat. Setelah sembuh, ia memutuskan untuk melayani menjadi guru sekolah minggu.
'''1979''', pelayanan Peter Tjondro diawali saat ia mengalami kesembuhan di usia 14 tahun setelah mengalami sakit panas yang parah selama 21 hari dengan suhu badan sampai 40 derajat. Setelah sembuh, ia memutuskan untuk melayani sebagai guru sekolah minggu.


Pada tahun 1985, setelah menyelesaikan kuliah di STTII Yogyakarta, ia kembali melayani di Gereja Isa Almasih jemaat Pringgading Semarang, dan mempraktekkan panggilan pelayanannya.
'''1985''', setelah menyelesaikan kuliah di STTII Yogyakarta, ia kembali melayani di Gereja Isa Almasih jemaat Pringgading Semarang, dan mempraktekkan panggilan pelayanannya.


Tahun 1989, Peter merangkap sebagai guru di SMA Kristen III Semarang selama 2 tahun. Ia hanya mengajar selama 2 tahun di sana karena merasa itu bukan panggilannya, tapi pengalaman ini menjadi berkesan karena banyak dari muridnya yang menjadi hamba Tuhan.
'''1989''', Peter merangkap sebagai guru di SMA Kristen III Semarang selama 2 tahun. Ia hanya mengajar selama 2 tahun di sana karena merasa itu bukan panggilannya, tapi pengalaman ini menjadi berkesan karena banyak dari muridnya yang menjadi hamba Tuhan.


Tahun 1990, ia pergi melayani keluar Jawa untuk pertama kalinya, di Kalimantan Barat dan di sana berjumpa dengan hamba Tuhan bernama Marten Moiseni.
'''1990''', ia pergi melayani keluar Jawa untuk pertama kalinya, di Kalimantan Barat dan di sana berjumpa dengan hamba Tuhan bernama Marten Moiseni.


Tahun 1991, Peter pergi ke Amerika dalam pelayanan bersama dengan lembaga almamater STTII, sebagai salah satu wakil untuk melayani di Amerika dan Kanada selama 3 bulan.
'''1991''', Peter pergi ke Amerika dalam pelayanan bersama dengan lembaga almamater STTII, sebagai salah satu wakil untuk melayani di Amerika dan Kanada selama 3 bulan.


7 Februari 1995, mendirikan ''Youth Center'' untuk menampung anak-anak nakal dan narkoba di Semarang. Pada tahun itu pula, ia memutuskan keluar dari pelayanan di gereja dengan tujuan agar pengembangan pelayanan tidak terikat oleh denominasi.
'''7 Februari 1995''', mendirikan ''Youth Center'' untuk menampung anak-anak nakal dan narkoba di Semarang. Pada tahun itu pula, ia memutuskan keluar dari pelayanan di gereja dengan tujuan agar pengembangan pelayanan tidak terikat oleh denominasi.


17 November 1995, mendirikan Yayasan MissionCARE yang diresmikan di Bandung. Yayasan MissionCARE yang didirikan oleh Pdt Peter Tjondro, STh merupakan sebuah lembaga pelayanan interdenominasi yang bergerak di bidang penghimpunan dan penyaluran bantuan dana jemaat Kristen kepada para hamba Tuhan yang melayani di desa dan pedalaman di Indonesia.
'''17 November 1995''', mendirikan Yayasan MissionCARE yang diresmikan di Bandung. Yayasan MissionCARE yang didirikan oleh Pdt Peter Tjondro, STh merupakan sebuah lembaga pelayanan interdenominasi yang bergerak di bidang penghimpunan dan penyaluran bantuan dana jemaat Kristen kepada para hamba Tuhan yang melayani di desa dan pedalaman di Indonesia.


==Daftar khotbah==
==Daftar khotbah==

Revisi per 25 Februari 2012 21.00

Pdt Peter Tjondro, STh

Pdt Peter Tjondro Eddy Santoso, STh, biasa disebutkan Pdt Peter Tjondro, STh (lahir di Semarang, 15 Mei 1965) adalah seorang hamba Tuhan, pengkhotbah, dan pendiri Yayasan MissionCARE (Perhimpunan Mitra Misi Indonesia).

Keluarga

Pdt Peter Tjondro menikah dengan Dessy Kumala Dewi, dan memiliki seorang anak bernama Emerson Tjondro yang lahir di Bandung, 24 November 2008.

Pendidikan

  • Sekolah Alkitab di Sekolah Tinggi Theologia Injili Indonesia (STTII) Yogyakarta (1984-1988)

Pelayanan

1979, pelayanan Peter Tjondro diawali saat ia mengalami kesembuhan di usia 14 tahun setelah mengalami sakit panas yang parah selama 21 hari dengan suhu badan sampai 40 derajat. Setelah sembuh, ia memutuskan untuk melayani sebagai guru sekolah minggu.

1985, setelah menyelesaikan kuliah di STTII Yogyakarta, ia kembali melayani di Gereja Isa Almasih jemaat Pringgading Semarang, dan mempraktekkan panggilan pelayanannya.

1989, Peter merangkap sebagai guru di SMA Kristen III Semarang selama 2 tahun. Ia hanya mengajar selama 2 tahun di sana karena merasa itu bukan panggilannya, tapi pengalaman ini menjadi berkesan karena banyak dari muridnya yang menjadi hamba Tuhan.

1990, ia pergi melayani keluar Jawa untuk pertama kalinya, di Kalimantan Barat dan di sana berjumpa dengan hamba Tuhan bernama Marten Moiseni.

1991, Peter pergi ke Amerika dalam pelayanan bersama dengan lembaga almamater STTII, sebagai salah satu wakil untuk melayani di Amerika dan Kanada selama 3 bulan.

7 Februari 1995, mendirikan Youth Center untuk menampung anak-anak nakal dan narkoba di Semarang. Pada tahun itu pula, ia memutuskan keluar dari pelayanan di gereja dengan tujuan agar pengembangan pelayanan tidak terikat oleh denominasi.

17 November 1995, mendirikan Yayasan MissionCARE yang diresmikan di Bandung. Yayasan MissionCARE yang didirikan oleh Pdt Peter Tjondro, STh merupakan sebuah lembaga pelayanan interdenominasi yang bergerak di bidang penghimpunan dan penyaluran bantuan dana jemaat Kristen kepada para hamba Tuhan yang melayani di desa dan pedalaman di Indonesia.

Daftar khotbah

(2 artikel)