Rutinitas atau sebuah peran

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kolose 3:23)

Pendahuluan

Seorang wanita tidak lepas dari pekerjaan rumah tangga yang “sama“ setiap harinya yang mau tidak mau harus dilakukan setiap hari, walaupun dia dapat dibantu oleh seorang pembantu rumah tangga tetapi seorang wanita tetap tidak lepas dan harus bertanggung jawab terhadap pekerjaan rutin di rumah tangga.

Apa yang terjadi jika rumah tidak dibersihkan, pakaian-pakaian kotor tidak dicuci, dan sebagainya? Pekerjaan rutin ini tanpa kita sadari suatu saat bisa jadi terjadi kebosanan dan kita sebagai kaum wanita terjebak sekedar melakukan rutinitas untuk pekerjaan rutin dalam rumah tangga kita. Akhirnya tidak ada sukacita dan melakukannya dengan bersungut-sungut yang akhirnya dapat menyebabkan pekerjaan rumah tangga itu menjadi sesuatu “beban”. Padahal di sisi lain kita tahu sebagai wanita, Allah telah menetapkan kita sebagai penolong yang baik dan berpengetahuan (Visi WBI WOW yang pertama). Tentunya Allah rindu tugas ini kita jalankan dengan baik yang salah satunya yaitu dapat mengerjakan pekerjaan rutin rumah tangga dengan baik. Bagaimana pekerjaan rutin dapat kita lakukan karena berfungsinya peran kita sebagai penolong dan bukan sekedar rutinitas?

Isi

  1. Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan (Kolose 3:23)
    • Di saat kita melakukan semua pekerjaan rumah tangga sering kita melakukannya berfokus untuk menyenangkan orang lain atau diri kita sendiri sehingga ketika sasaran ini tidak tercapai dapat menyebabkan kekecewaan. Memang kita melakukan pekerjaan rumah tangga kita untuk menyenangkan semua anggota keluarga kita; tentunya akan menyenangkan jika rumah kita bersih, akan tetapi fokus utama pekerjaan kita haruslah kepada Tuhan. Percayalah jika Tuhan menjadi fokus utama pekerjaan kita maka Dia akan memberikan sukacita dan inspirasi sehingga pekerjaan rutin menjadi sesuatu yang menyenangkan.
  2. Jangan terjebak kepada penilaian bahwa pekerjaan rutin rumah tangga kurang bernilai dibandingkan pekerjaan lainnya yang dapat dilakukan wanita dan menghasilkan uang
    • Wanita dapat bekerja di luar rumah untuk menambah penghasilan dalam rumah tangganya walaupun untuk keputusan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Tetapi harus diingat hal ini dilakukan dalam rangka memaksimalkan fungsi wanita sebagai penolong yang baik. Jika dia bekerja haruslah diingat bahwa tanggung jawab sebagai wanita karir tidak dapat melepaskan dia dari tanggung jawab mengurus rumah tangga. Sebaliknya bagi yang tidak bekerja jangan pernah merasa bahwa pekerjaan rutin dalam rumah tangga memiliki nilai di bawah pekerjaan wanita karir karena karir menghasilkan uang sedangkan pekerjaan rutin rumah tangga tidak menghasilkan uang.

Penutup

Peran sebagai ibu rumah tangga adalah tugas yang mulia karena itu adalah “hak istimewa” yang Allah berikan kepada wanita.

Ingatlah akan hukum tabur tuai! Jika kita terus menabur pekerjaan baik dalam rumah tangga kita maka kita kelak akan menuai yang baik juga.

Akhiri pertemuan ini dengan saling mendoakan (2 orang) khususnya berdoa agar setiap kita tidak terjebak dalam rutinitas rumah tangga tetapi ada kekuatan dan kesukaan dalam menjalankan peran kita sebagai penolong yang baik dan berpengetahuan.

Catatan

  • 14 September 2010: Libur Lebaran
  • 28 September 2010: WBI WOW