Oleh iman orang Israel menyaksikan tembok Yerikho runtuh

Dari GBI Danau Bogor Raya
< Ayo Saat Teduh‎ | 11
Revisi sejak 16 Juli 2018 19.08 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya. (Ibrani 11:30)

Bangsa Israel sudah tiba di perbatasan tanah yang Tuhan janjikan kepada mereka. Dengan iman, mereka merayakan Paskah dan terlindungi dari tulah yang menimpa anak-anak sulung orang Mesir. Dengan iman, mereka dibebaskan dari perbudakan di Mesir, Dengan iman, mereka melintasi laut Teberau. Sekarang, dengan iman mereka akan memulai menduduki tanah perjanjian dengan menyaksikan tembok Yerikho runtuh.

Tantangan besar pertama yang dihadapi oleh bangsa Israel di tanah perjanjian adalah kota benteng Yerikho. Sebelumnya, para pengintai yang tidak percaya, telah melemahkan semangat bangsa Israel dengan menceritakan tentang kota-kota yang mustahil dikalahkan. “Kota-kota di sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit” (Ulangan 1:28). Sekarang, Tuhan memberikan firman yang menguatkan. “Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini” (Yosua 6:2). Walaupun kata-kata ini membangkitkan pengharapan, rencana perang yang Tuhan sampaikan sangat tidak biasa. “Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya. . . Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala” (Yosua 6:3-4). Pertanyaan yang wajar untuk diajukan adalah, “Bagaimana caranya merebut kota berbenteng dengan berkeliling dan meniup sangkakala?” Namun, perintah perang yang aneh ini diikuti dengan sebuah janji ilahi. “Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh” (Yosua 6:5). Jika bangsa tersebut percaya kepada Allah dan taat berbaris mengelilingi kota itu seperti yang diperintahkan, dan bersorak pada akhir dari hari yang ke tujuh, maka tembok benteng kota Yerikho akan runtuh. “Dan kepada bangsa itu dikatakannya: "Majulah, kelilingilah kota itu” (Yosua 6:7).

Keesokan harinya, mereka berbaris berkeliling mengitari kota dalam keheningan. Pada hari yang ke tujuh, mereka berkeliling berulangkali. Tentunya ada saat-saat di mana mereka mungkin tergoda untuk menghentikan tindakan mereka yang terlihat bodoh dan sia-sia ini. Namun, dengan sabar dan taat, mereka tetap melakukannya dalam iman. Akhirnya, mereka menyelesaikan tujuh kali berbaris berkeliling kota. “Segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu” (Yosua 6:20). Bagaimana hal ini bisa terjadi? Ini adalah karena iman mereka kepada Allah. “Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho."

Doa

Ya Allah yang ajaib, sering kali aku tidak berdaya seperti bangsa Israel di hadapan tembok Yerikho yang tak terkalahkan. Ketika aku berusaha untuk meruntuhkan situasi di hadapanku dengan usaha dan pikiranku sendiri, justru aku yang terkalahkan. Tetapi ketika aku mengandalkan Engkau dalam doa, aku mengalami kemenangan. Tolonglah aku agar dengan sabar dan tekun menghadapi tantangan yang demikian dalam doa, menantikan karya-Mu, oleh kasih karunia-Mu. Amin.

Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya. (Ibrani 11:30) Bangsa Israel sudah tiba di perbatasan tanah yang Tuhan janjikan kepada mereka. Dengan iman, mereka merayakan Paskah dan terlindungi dari tulah yang menimpa anak-anak sulung orang Mesir. Dengan iman, mereka dibebaskan dari perbudakan di Mesir, Dengan iman, mereka melintasi laut Teberau. Sekarang, dengan iman mereka akan memulai menduduki tanah perjanjian dengan menyaksikan tembok Yerikho runtuh.