Oleh iman, Rahab si pelacur diselamatkan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik. (Ibrani 11:31)

Tuhan menyerahkan kota benteng Yerikho ke tangan umat-Nya ketika tembok Yerikho runtuh oleh iman. “Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya” (Ibrani 11:30). Kota yang jahat ini kemudian dihancurkan sesuai dengan keadilan Allah yang kudus. “Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu... kautumpas sama sekali... supaya mereka jangan mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian, yang dilakukan mereka bagi allah mereka” (Ulangan 20:17-18). Namun, keluarga Rahab, seorang pelacur, diselamatkan karena iman. "Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka.”

Ketika mereka bersiap untuk merebut kota Yerikho, Yosua mengirim dua pengintai yang kemudian diterima oleh Rahab. “Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ” (Yosua 2:1). Raja Yerikho mencari kedua pengintai tersebut tetapi tidak berhasil menemukan mereka, karena Rahab telah menyembunyikan mereka. “Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami” (Yosua 2:6). Mengapa wanita ini mau mempertaruhkan nyawanya demi melindungi dua orang asing tersebut? Ia dan keluarganya telah mendengar mengenai perbuatan Allah Israel. “Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori... yang telah kamu tumpas. Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami... sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah” (Yosua 2:10-11). Keluarga orang tak percaya ini ingin berpaling dari penyembahan berhala mereka dan beriman kepada Allah yang benar dan yang hidup. "Kemudian perempuan itu menurunkan mereka dengan tali melalui jendela, sebab rumahnya itu letaknya pada tembok kota” (Yosua 2:15).

Oleh pengakuan imannya dan dibuktikan dengan tindakan imannya, Rahab dan keluarganya diselamatkan dari hukuman terhadap kotanya yang jahat. “Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel sampai sekarang” (Yosua 6:25). Rahab menjadi bagian dari bangsa Israel, bahkan muncul dalam silsilah Yesus Kristus! “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub... Salmon memperanakkan Boas dari Rahab” (Matius 1:1-2, 5). Betapa luar biasa berkat yang datang kepada mereka yang percaya. Karena iman, Rahab dipindahkan dari penghukuman kepada keselamatan, dari berhala kepada Tuhan, dari kehinaan kepada kehormatan!

Doa

Ya Allah dari semua yang percaya, aku dikuatkan oleh kesaksian Rahab. Betapa sebenarnya banyak pernyataan yang aku terima mengenai Engkau, tetapi aku sering bergumul dengan ketakutan dan keragu-raguan. Namun, aku dikuatkan melihat perubahan radikal yang Engkau berikan saat kami mengandalkan Engkau! Amin.

Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik. (Ibrani 11:31) Tuhan menyerahkan kota benteng Yerikho ke tangan umat-Nya ketika tembok Yerikho runtuh oleh iman. “Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya” (Ibrani 11:30). Kota yang jahat ini kemudian dihancurkan sesuai dengan keadilan Allah yang kudus. “Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu... kautumpas sama sekali... supaya mereka jangan mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian, yang dilakukan mereka bagi allah mereka” (Ulangan 20:17-18).