Ayo Baca Alkitab/01/19: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
(baru)
 
k (fmt)
Baris 25: Baris 25:


=== Keluh Kesah Ayub ===
=== Keluh Kesah Ayub ===
Sesudah itu Ayub membuka mulutnya dan mengutuki hari kelahirannya.  
Sesudah itu Ayub membuka mulutnya dan mengutuki hari kelahirannya.<br />
Maka berbicaralah Ayub:
Maka berbicaralah Ayub:
<poem style="margin-left: 2em;">
 
"Biarlah hilang lenyap hari kelahiranku
<div class="quotehanging">
:dan malam yang mengatakan:
"Biarlah hilang lenyap hari kelahiranku<br />
:Seorang anak laki-laki telah ada dalam kandungan.
dan malam yang mengatakan:<br />
</poem>
Seorang anak laki-laki telah ada dalam kandungan.
<poem style="margin-left: 2em;">
 
Biarlah hari itu menjadi kegelapan,
Biarlah hari itu menjadi kegelapan,<br />
:janganlah kiranya Allah yang di atas menghiraukannya,
janganlah kiranya Allah yang di atas menghiraukannya,<br />
:dan janganlah cahaya terang menyinarinya.
dan janganlah cahaya terang menyinarinya.
</poem>
 
<poem style="margin-left: 2em;">
Biarlah kegelapan dan kekelaman menuntut hari itu,<br />
Biarlah kegelapan dan kekelaman menuntut hari itu,
awan-gemawan menudunginya,<br />
:awan-gemawan menudunginya,
dan gerhana matahari mengejutkannya.
:dan gerhana matahari mengejutkannya.
 
</poem>
Malam itu--biarlah dia dicekam oleh kegelapan;<br />
<poem style="margin-left: 2em;">
janganlah ia bersukaria pada hari-hari dalam setahun;<br />
Malam itu--biarlah dia dicekam oleh kegelapan;
janganlah ia termasuk bilangan bulan-bulan.
:janganlah ia bersukaria pada hari-hari dalam setahun;
 
:janganlah ia termasuk bilangan bulan-bulan.
Ya, biarlah pada malam itu tidak ada yang melahirkan,<br />
</poem>
dan tidak terdengar suara kegirangan.
<poem style="margin-left: 2em;">
 
Ya, biarlah pada malam itu tidak ada yang melahirkan,
Biarlah ia disumpahi oleh para pengutuk hari,<br />
:dan tidak terdengar suara kegirangan.
oleh mereka yang pandai membangkitkan marah Lewiatan.
</poem>
 
<poem style="margin-left: 2em;">
Biarlah bintang-bintang senja menjadi gelap;<br />
Biarlah ia disumpahi oleh para pengutuk hari,
biarlah ia menantikan terang yang tak kunjung datang,<br />
:oleh mereka yang pandai membangkitkan marah Lewiatan.
janganlah ia melihat merekahnya fajar,<br />
</poem>
karena tidak ditutupnya pintu kandungan ibuku,<br />
<poem style="margin-left: 2em;">
dan tidak disembunyikannya kesusahan dari mataku.
Biarlah bintang-bintang senja menjadi gelap;
 
:biarlah ia menantikan terang yang tak kunjung datang,
Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir,<br />
:janganlah ia melihat merekahnya fajar,
atau binasa waktu aku keluar dari kandungan?
:karena tidak ditutupnya pintu kandungan ibuku,
 
:dan tidak disembunyikannya kesusahan dari mataku.
Mengapa pangkuan menerima aku;<br />
</poem>
mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat menyusu?
<poem style="margin-left: 2em;">
 
Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir,
Jikalau tidak, aku sekarang berbaring dan tenang;<br />
:atau binasa waktu aku keluar dari kandungan?
aku tertidur dan mendapat istirahat<br />
</poem>
bersama-sama raja-raja dan penasihat-penasihat di bumi,<br />
<poem style="margin-left: 2em;">
yang mendirikan kembali reruntuhan bagi dirinya,<br />
Mengapa pangkuan menerima aku;
atau bersama-sama pembesar-pembesar yang mempunyai emas,<br />
:mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat menyusu?
yang memenuhi rumahnya dengan perak.
</poem>
 
<poem style="margin-left: 2em;">
Atau mengapa aku tidak seperti anak gugur yang disembunyikan,<br />
Jikalau tidak, aku sekarang berbaring dan tenang;
seperti bayi yang tidak melihat terang?
:aku tertidur dan mendapat istirahat
 
:bersama-sama raja-raja dan penasihat-penasihat di bumi,
Di sanalah orang fasik berhenti menimbulkan huru-hara,<br />
:yang mendirikan kembali reruntuhan bagi dirinya,
di sanalah mereka yang kehabisan tenaga mendapat istirahat.
:atau bersama-sama pembesar-pembesar yang mempunyai emas,
 
:yang memenuhi rumahnya dengan perak.
Dan para tawanan bersama-sama menjadi tenang,<br />
</poem>
mereka tidak lagi mendengar suara pengerah.
<poem style="margin-left: 2em;">
 
Atau mengapa aku tidak seperti anak gugur yang disembunyikan,
Di sana orang kecil dan orang besar sama,<br />
:seperti bayi yang tidak melihat terang?
dan budak bebas dari pada tuannya.
</poem>
</div>
<poem style="margin-left: 2em;">
 
Di sanalah orang fasik berhenti menimbulkan huru-hara,
<div class="quotehanging">
:di sanalah mereka yang kehabisan tenaga mendapat istirahat.
Mengapa terang diberikan kepada yang bersusah-susah,<br />
</poem>
dan hidup kepada yang pedih hati;<br />
<poem style="margin-left: 2em;">
yang menantikan maut, yang tak kunjung tiba,<br />
Dan para tawanan bersama-sama menjadi tenang,
yang mengejarnya lebih dari pada menggali harta terpendam;<br />
:mereka tidak lagi mendengar suara pengerah.
yang bersukaria dan bersorak-sorai<br />
</poem>
dan senang, bila mereka menemukan kubur;<br />
<poem style="margin-left: 2em;">
kepada orang laki-laki yang jalannya tersembunyi,<br />
Di sana orang kecil dan orang besar sama,
yang dikepung Allah?
:dan budak bebas dari pada tuannya.
 
</poem>
Karena ganti rotiku adalah keluh kesahku,<br />
<poem style="margin-left: 2em;">
dan keluhanku tercurah seperti air.
Mengapa terang diberikan kepada yang bersusah-susah,
 
:dan hidup kepada yang pedih hati;
Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku,<br />
:yang menantikan maut, yang tak kunjung tiba,
dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.
:yang mengejarnya lebih dari pada menggali harta terpendam;
 
:yang bersukaria dan bersorak-sorai
Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman;<br />
:dan senang, bila mereka menemukan kubur;
aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul."
:kepada orang laki-laki yang jalannya tersembunyi,
</div>
:yang dikepung Allah?
</poem>
<poem style="margin-left: 2em;">
Karena ganti rotiku adalah keluh kesahku,
:dan keluhanku tercurah seperti air.
</poem>
<poem style="margin-left: 2em;">
Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku,
:dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.
</poem>
<poem style="margin-left: 2em;">
Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman;
:aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul."
</poem>


=== PERCAKAPAN AYUB DENGAN SAHABAT-SAHABATNYA (PASAL 4-31) ===
=== PERCAKAPAN AYUB DENGAN SAHABAT-SAHABATNYA (PASAL 4-31) ===
==== Elifas menegur Ayub ====
==== Elifas menegur Ayub ====
Maka berbicaralah Elifas, orang Teman:
Maka berbicaralah Elifas, orang Teman:
<poem style="margin-left: 2em;">
 
“Kesalkah engkau, bila orang mencoba berbicara kepadamu?
<div class="quotehanging">
:Tetapi siapakah dapat tetap menutup mulutnya?
“Kesalkah engkau, bila orang mencoba berbicara kepadamu?<br />
</poem>
Tetapi siapakah dapat tetap menutup mulutnya?
<poem style="margin-left: 2em;">
 
Sesungguhnya, engkau telah mengajar banyak orang,
Sesungguhnya, engkau telah mengajar banyak orang,<br />
:dan tangan yang lemah telah engkau kuatkan;
dan tangan yang lemah telah engkau kuatkan;<br />
:orang yang jatuh telah dibangunkan oleh kata-katamu,
orang yang jatuh telah dibangunkan oleh kata-katamu,<br />
:dan lutut yang lemas telah kaukokohkan;
dan lutut yang lemas telah kaukokohkan;<br />
:tetapi sekarang, dirimu yang tertimpa, dan engkau kesal,
tetapi sekarang, dirimu yang tertimpa, dan engkau kesal,<br />
:dirimu terkena, dan engkau terkejut.
dirimu terkena, dan engkau terkejut.
</poem>
 
<poem style="margin-left: 2em;">
Bukankah takutmu akan Allah yang menjadi sandaranmu,<br />
Bukankah takutmu akan Allah yang menjadi sandaranmu,
dan kesalehan hidupmu menjadi pengharapanmu?
:dan kesalehan hidupmu menjadi pengharapanmu?
 
</poem>
Camkanlah ini: siapa binasa dengan tidak bersalah<br />
<poem style="margin-left: 2em;">
dan di manakah orang yang jujur dipunahkan?
Camkanlah ini: siapa binasa dengan tidak bersalah
 
:dan di manakah orang yang jujur dipunahkan?
Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan<br />
</poem>
dan menabur kesusahan, ia menuainya juga.
<poem style="margin-left: 2em;">
 
Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan
Mereka binasa oleh nafas Allah,<br />
:dan menabur kesusahan, ia menuainya juga.
dan lenyap oleh hembusan hidung-Nya.
</poem>
 
<poem style="margin-left: 2em;">
Mereka binasa oleh nafas Allah,
:dan lenyap oleh hembusan hidung-Nya.
</poem>
<poem style="margin-left: 2em;">
Singa mengaum, singa meraung--
Singa mengaum, singa meraung--
:patahlah gigi singa-singa muda.
patahlah gigi singa-singa muda.<br />
:Singa binasa karena kekurangan mangsa,
Singa binasa karena kekurangan mangsa,<br />
:dan anak-anak singa betina bercerai-berai.
dan anak-anak singa betina bercerai-berai.
</poem>
</div>
<poem style="margin-left: 2em;">
 
Suatu perkataan telah disampaikan kepadaku dengan diam-diam
<div class="quotehanging">
:dan telingaku menangkap bisikannya,
Suatu perkataan telah disampaikan kepadaku dengan diam-diam<br />
:waktu bermenung oleh sebab khayal malam,
dan telingaku menangkap bisikannya,<br />
:ketika tidur nyenyak menghinggapi orang.
waktu bermenung oleh sebab khayal malam,<br />
</poem>
ketika tidur nyenyak menghinggapi orang.
<poem style="margin-left: 2em;">
 
Aku terkejut dan gentar,
Aku terkejut dan gentar,<br />
:sehingga tulang-tulangku gemetar.
sehingga tulang-tulangku gemetar.
</poem>
 
<poem style="margin-left: 2em;">
Suatu roh melewati aku,<br />
Suatu roh melewati aku,
tegaklah bulu romaku.<br />
:tegaklah bulu romaku.
Ia berhenti, tetapi rupanya tidak dapat kukenal.<br />
:Ia berhenti, tetapi rupanya tidak dapat kukenal.
Suatu sosok ada di depan mataku,<br />
:Suatu sosok ada di depan mataku,
suara berbisik-bisik kudengar:
:suara berbisik-bisik kudengar:
 
</poem>
Mungkinkah seorang manusia benar di hadapan Allah,<br />
<poem style="margin-left: 2em;">
mungkinkah seseorang tahir di hadapan Penciptanya?
Mungkinkah seorang manusia benar di hadapan Allah,
 
:mungkinkah seseorang tahir di hadapan Penciptanya?
Sesungguhnya, hamba-hamba-Nya tidak dipercayai-Nya,<br />
</poem>
malaikat-malaikat-Nya pun didapati-Nya tersesat,<br />
<poem style="margin-left: 2em;">
lebih-lebih lagi mereka yang diam dalam pondok tanah liat,<br />
Sesungguhnya, hamba-hamba-Nya tidak dipercayai-Nya,
yang dasarnya dalam debu,<br />
:malaikat-malaikat-Nya pun didapati-Nya tersesat,
yang mati terpijat seperti gegat.
:lebih-lebih lagi mereka yang diam dalam pondok tanah liat,
 
:yang dasarnya dalam debu,
Di antara pagi dan petang mereka dihancurkan,<br />
:yang mati terpijat seperti gegat.
dan tanpa dihiraukan mereka binasa untuk selama-lamanya.
</poem>
 
<poem style="margin-left: 2em;">
Bukankah kemah mereka dicabut?<br />
Di antara pagi dan petang mereka dihancurkan,
Mereka mati, tetapi tanpa hikmat.”
:dan tanpa dihiraukan mereka binasa untuk selama-lamanya.
</div>
</poem>
<div class="quotehanging">
<poem style="margin-left: 2em;">
Berserulah--adakah orang yang menjawab engkau?<br />
Bukankah kemah mereka dicabut?
Dan kepada siapa di antara orang-orang yang kudus engkau akan berpaling?
:Mereka mati, tetapi tanpa hikmat.”
 
</poem>
Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati,<br />
<poem style="margin-left: 2em;">
dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.
Berserulah--adakah orang yang menjawab engkau?
 
:Dan kepada siapa di antara orang-orang yang kudus engkau akan berpaling?
Aku sendiri pernah melihat orang bodoh berakar,<br />
</poem>
tetapi serta-merta kukutuki tempat kediamannya.
<poem style="margin-left: 2em;">
 
Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati,
Anak-anaknya selalu tidak tertolong,<br />
:dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.
mereka diinjak-injak di pintu gerbang tanpa ada orang yang melepaskannya.
</poem>
 
<poem style="margin-left: 2em;">
Apa yang dituainya, dimakan habis oleh orang yang lapar,<br />
Aku sendiri pernah melihat orang bodoh berakar,
bahkan dirampas dari tengah-tengah duri,<br />
:tetapi serta-merta kukutuki tempat kediamannya.
dan orang-orang yang dahaga mengingini kekayaannya.
</poem>
 
<poem style="margin-left: 2em;">
Karena bukan dari debu terbit bencana<br />
Anak-anaknya selalu tidak tertolong,
dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan;<br />
:mereka diinjak-injak di pintu gerbang tanpa ada orang yang melepaskannya.
melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya,<br />
</poem>
seperti bunga api berjolak tinggi.
<poem style="margin-left: 2em;">
</div>
Apa yang dituainya, dimakan habis oleh orang yang lapar,
 
:bahkan dirampas dari tengah-tengah duri,
<div class="quotehanging">
:dan orang-orang yang dahaga mengingini kekayaannya.
Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah,<br />
</poem>
dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku.
<poem style="margin-left: 2em;">
 
Karena bukan dari debu terbit bencana
Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan yang tak terduga,<br />
:dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan;
serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya;
:melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya,
 
:seperti bunga api berjolak tinggi.
Ia memberi hujan ke atas muka bumi<br />
</poem>
dan menjatuhkan air ke atas ladang;
<poem style="margin-left: 2em;">
 
Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah,
Ia menempatkan orang yang hina pada derajat yang tinggi<br />
:dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku.
dan orang yang berdukacita mendapat pertolongan yang kuat;
</poem>
 
<poem style="margin-left: 2em;">
Ia menggagalkan rancangan orang cerdik,<br />
Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan yang tak terduga,
sehingga usaha tangan mereka tidak berhasil;
:serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya;
 
</poem>
Ia menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya sendiri,<br />
<poem style="margin-left: 2em;">
sehingga rancangan orang yang belat-belit digagalkan.
Ia memberi hujan ke atas muka bumi
 
:dan menjatuhkan air ke atas ladang;
Pada siang hari mereka tertimpa gelap,<br />
</poem>
dan pada tengah hari mereka meraba-raba seperti pada waktu malam.
<poem style="margin-left: 2em;">
 
Ia menempatkan orang yang hina pada derajat yang tinggi
Tetapi Ia menyelamatkan orang-orang miskin dari kedahsyatan mulut mereka,<br />
:dan orang yang berdukacita mendapat pertolongan yang kuat;
dan dari tangan orang yang kuat.
</poem>
 
<poem style="margin-left: 2em;">
Demikianlah ada harapan bagi orang kecil,<br />
Ia menggagalkan rancangan orang cerdik,
dan kecurangan tutup mulut.
:sehingga usaha tangan mereka tidak berhasil;
</div>
</poem>
 
<poem style="margin-left: 2em;">
<div class="quotehanging">
Ia menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya sendiri,
Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah;<br />
:sehingga rancangan orang yang belat-belit digagalkan.
sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
</poem>
 
<poem style="margin-left: 2em;">
Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat;<br />
Pada siang hari mereka tertimpa gelap,
Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
:dan pada tengah hari mereka meraba-raba seperti pada waktu malam.
 
</poem>
Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya<br />
<poem style="margin-left: 2em;">
dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka.
Tetapi Ia menyelamatkan orang-orang miskin dari kedahsyatan mulut mereka,
 
:dan dari tangan orang yang kuat.
Pada masa kelaparan engkau dibebaskan-Nya dari maut,<br />
</poem>
dan pada masa perang dari kuasa pedang.
<poem style="margin-left: 2em;">
 
Demikianlah ada harapan bagi orang kecil,
Dari cemeti lidah engkau terlindung,<br />
:dan kecurangan tutup mulut.
dan engkau tidak usah takut, bila kemusnahan datang.
</poem>
 
<poem style="margin-left: 2em;">
Kemusnahan dan kelaparan akan kautertawakan<br />
Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah;
dan binatang liar tidak akan kautakuti.
:sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
 
</poem>
Karena antara engkau dan batu-batu di padang akan ada perjanjian,<br />
<poem style="margin-left: 2em;">
dan binatang liar akan berdamai dengan engkau.
Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat;
 
:Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
Engkau akan mengalami, bahwa kemahmu aman<br />
</poem>
dan apabila engkau memeriksa tempat kediamanmu,<br />
<poem style="margin-left: 2em;">
engkau tidak akan kehilangan apa-apa.
Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya
 
:dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka.
Engkau akan mengalami, bahwa keturunanmu menjadi banyak<br />
</poem>
dan bahwa anak cucumu seperti rumput di tanah.
<poem style="margin-left: 2em;">
 
Pada masa kelaparan engkau dibebaskan-Nya dari maut,
Dalam usia tinggi engkau akan turun ke dalam kubur,<br />
:dan pada masa perang dari kuasa pedang.
seperti berkas gandum dibawa masuk pada waktunya.
</poem>
 
<poem style="margin-left: 2em;">
Sesungguhnya, semuanya itu telah kami selidiki,<br />
Dari cemeti lidah engkau terlindung,
memang demikianlah adanya;<br />
:dan engkau tidak usah takut, bila kemusnahan datang.
dengarkanlah dan camkanlah itu!"
</poem>
</div>
<poem style="margin-left: 2em;">
Kemusnahan dan kelaparan akan kautertawakan
:dan binatang liar tidak akan kautakuti.
</poem>
<poem style="margin-left: 2em;">
Karena antara engkau dan batu-batu di padang akan ada perjanjian,
:dan binatang liar akan berdamai dengan engkau.
</poem>
<poem style="margin-left: 2em;">
Engkau akan mengalami, bahwa kemahmu aman
:dan apabila engkau memeriksa tempat kediamanmu,
:engkau tidak akan kehilangan apa-apa.
</poem>
<poem style="margin-left: 2em;">
Engkau akan mengalami, bahwa keturunanmu menjadi banyak
:dan bahwa anak cucumu seperti rumput di tanah.
</poem>
<poem style="margin-left: 2em;">
Dalam usia tinggi engkau akan turun ke dalam kubur,
:seperti berkas gandum dibawa masuk pada waktunya.
</poem>
<poem style="margin-left: 2em;">
Sesungguhnya, semuanya itu telah kami selidiki,
:memang demikianlah adanya;
:dengarkanlah dan camkanlah itu!"
</poem>
}}
}}

Revisi per 10 Januari 2019 18.47

Jumat, 19 Januari 2024

Kesalehan Ayub dicoba, keluh kesah Ayub, Elifas menegur Ayub

(Ayub 1:1-5:27)

Kesalehan Ayub dicoba

Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.

Anak-anaknya yang lelaki biasa mengadakan pesta di rumah mereka masing-masing menurut giliran dan ketiga saudara perempuan mereka diundang untuk makan dan minum bersama-sama mereka. Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.

Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis. Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.

Pada suatu hari, ketika anak-anaknya yang lelaki dan yang perempuan makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung, datanglah seorang pesuruh kepada Ayub dan berkata: "Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya, datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan." Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Api telah menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis kambing domba dan penjaga-penjaga. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan." Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta-unta dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan." Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Anak-anak tuan yang lelaki dan yang perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung, maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun; rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka mati. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."

Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.

Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN. Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan." Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya." Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu.

Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.

Ketika ketiga sahabat Ayub mendengar kabar tentang segala malapetaka yang menimpa dia, maka datanglah mereka dari tempatnya masing-masing, yakni: Elifas, orang Teman, dan Bildad, orang Suah, serta Zofar, orang Naama. Mereka bersepakat untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya dan menghibur dia. Ketika mereka memandang dari jauh, mereka tidak mengenalnya lagi. Lalu menangislah mereka dengan suara nyaring. Mereka mengoyak jubahnya, dan menaburkan debu di kepala terhadap langit. Lalu mereka duduk bersama-sama dia di tanah selama tujuh hari tujuh malam. Seorangpun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya, karena mereka melihat, bahwa sangat berat penderitaannya.

Keluh Kesah Ayub

Sesudah itu Ayub membuka mulutnya dan mengutuki hari kelahirannya.
Maka berbicaralah Ayub:

"Biarlah hilang lenyap hari kelahiranku
dan malam yang mengatakan:
Seorang anak laki-laki telah ada dalam kandungan.

Biarlah hari itu menjadi kegelapan,
janganlah kiranya Allah yang di atas menghiraukannya,
dan janganlah cahaya terang menyinarinya.

Biarlah kegelapan dan kekelaman menuntut hari itu,
awan-gemawan menudunginya,
dan gerhana matahari mengejutkannya.

Malam itu--biarlah dia dicekam oleh kegelapan;
janganlah ia bersukaria pada hari-hari dalam setahun;
janganlah ia termasuk bilangan bulan-bulan.

Ya, biarlah pada malam itu tidak ada yang melahirkan,
dan tidak terdengar suara kegirangan.

Biarlah ia disumpahi oleh para pengutuk hari,
oleh mereka yang pandai membangkitkan marah Lewiatan.

Biarlah bintang-bintang senja menjadi gelap;
biarlah ia menantikan terang yang tak kunjung datang,
janganlah ia melihat merekahnya fajar,
karena tidak ditutupnya pintu kandungan ibuku,
dan tidak disembunyikannya kesusahan dari mataku.

Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir,
atau binasa waktu aku keluar dari kandungan?

Mengapa pangkuan menerima aku;
mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat menyusu?

Jikalau tidak, aku sekarang berbaring dan tenang;
aku tertidur dan mendapat istirahat
bersama-sama raja-raja dan penasihat-penasihat di bumi,
yang mendirikan kembali reruntuhan bagi dirinya,
atau bersama-sama pembesar-pembesar yang mempunyai emas,
yang memenuhi rumahnya dengan perak.

Atau mengapa aku tidak seperti anak gugur yang disembunyikan,
seperti bayi yang tidak melihat terang?

Di sanalah orang fasik berhenti menimbulkan huru-hara,
di sanalah mereka yang kehabisan tenaga mendapat istirahat.

Dan para tawanan bersama-sama menjadi tenang,
mereka tidak lagi mendengar suara pengerah.

Di sana orang kecil dan orang besar sama,
dan budak bebas dari pada tuannya.

Mengapa terang diberikan kepada yang bersusah-susah,
dan hidup kepada yang pedih hati;
yang menantikan maut, yang tak kunjung tiba,
yang mengejarnya lebih dari pada menggali harta terpendam;
yang bersukaria dan bersorak-sorai
dan senang, bila mereka menemukan kubur;
kepada orang laki-laki yang jalannya tersembunyi,
yang dikepung Allah?

Karena ganti rotiku adalah keluh kesahku,
dan keluhanku tercurah seperti air.

Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku,
dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.

Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman;
aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul."

PERCAKAPAN AYUB DENGAN SAHABAT-SAHABATNYA (PASAL 4-31)

Elifas menegur Ayub

Maka berbicaralah Elifas, orang Teman:

“Kesalkah engkau, bila orang mencoba berbicara kepadamu?
Tetapi siapakah dapat tetap menutup mulutnya?

Sesungguhnya, engkau telah mengajar banyak orang,
dan tangan yang lemah telah engkau kuatkan;
orang yang jatuh telah dibangunkan oleh kata-katamu,
dan lutut yang lemas telah kaukokohkan;
tetapi sekarang, dirimu yang tertimpa, dan engkau kesal,
dirimu terkena, dan engkau terkejut.

Bukankah takutmu akan Allah yang menjadi sandaranmu,
dan kesalehan hidupmu menjadi pengharapanmu?

Camkanlah ini: siapa binasa dengan tidak bersalah
dan di manakah orang yang jujur dipunahkan?

Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan
dan menabur kesusahan, ia menuainya juga.

Mereka binasa oleh nafas Allah,
dan lenyap oleh hembusan hidung-Nya.

Singa mengaum, singa meraung-- patahlah gigi singa-singa muda.
Singa binasa karena kekurangan mangsa,
dan anak-anak singa betina bercerai-berai.

Suatu perkataan telah disampaikan kepadaku dengan diam-diam
dan telingaku menangkap bisikannya,
waktu bermenung oleh sebab khayal malam,
ketika tidur nyenyak menghinggapi orang.

Aku terkejut dan gentar,
sehingga tulang-tulangku gemetar.

Suatu roh melewati aku,
tegaklah bulu romaku.
Ia berhenti, tetapi rupanya tidak dapat kukenal.
Suatu sosok ada di depan mataku,
suara berbisik-bisik kudengar:

Mungkinkah seorang manusia benar di hadapan Allah,
mungkinkah seseorang tahir di hadapan Penciptanya?

Sesungguhnya, hamba-hamba-Nya tidak dipercayai-Nya,
malaikat-malaikat-Nya pun didapati-Nya tersesat,
lebih-lebih lagi mereka yang diam dalam pondok tanah liat,
yang dasarnya dalam debu,
yang mati terpijat seperti gegat.

Di antara pagi dan petang mereka dihancurkan,
dan tanpa dihiraukan mereka binasa untuk selama-lamanya.

Bukankah kemah mereka dicabut?
Mereka mati, tetapi tanpa hikmat.”

Berserulah--adakah orang yang menjawab engkau?
Dan kepada siapa di antara orang-orang yang kudus engkau akan berpaling?

Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati,
dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.

Aku sendiri pernah melihat orang bodoh berakar,
tetapi serta-merta kukutuki tempat kediamannya.

Anak-anaknya selalu tidak tertolong,
mereka diinjak-injak di pintu gerbang tanpa ada orang yang melepaskannya.

Apa yang dituainya, dimakan habis oleh orang yang lapar,
bahkan dirampas dari tengah-tengah duri,
dan orang-orang yang dahaga mengingini kekayaannya.

Karena bukan dari debu terbit bencana
dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan;
melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya,
seperti bunga api berjolak tinggi.

Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah,
dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku.

Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan yang tak terduga,
serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya;

Ia memberi hujan ke atas muka bumi
dan menjatuhkan air ke atas ladang;

Ia menempatkan orang yang hina pada derajat yang tinggi
dan orang yang berdukacita mendapat pertolongan yang kuat;

Ia menggagalkan rancangan orang cerdik,
sehingga usaha tangan mereka tidak berhasil;

Ia menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya sendiri,
sehingga rancangan orang yang belat-belit digagalkan.

Pada siang hari mereka tertimpa gelap,
dan pada tengah hari mereka meraba-raba seperti pada waktu malam.

Tetapi Ia menyelamatkan orang-orang miskin dari kedahsyatan mulut mereka,
dan dari tangan orang yang kuat.

Demikianlah ada harapan bagi orang kecil,
dan kecurangan tutup mulut.

Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah;
sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.

Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat;
Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.

Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya
dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka.

Pada masa kelaparan engkau dibebaskan-Nya dari maut,
dan pada masa perang dari kuasa pedang.

Dari cemeti lidah engkau terlindung,
dan engkau tidak usah takut, bila kemusnahan datang.

Kemusnahan dan kelaparan akan kautertawakan
dan binatang liar tidak akan kautakuti.

Karena antara engkau dan batu-batu di padang akan ada perjanjian,
dan binatang liar akan berdamai dengan engkau.

Engkau akan mengalami, bahwa kemahmu aman
dan apabila engkau memeriksa tempat kediamanmu,
engkau tidak akan kehilangan apa-apa.

Engkau akan mengalami, bahwa keturunanmu menjadi banyak
dan bahwa anak cucumu seperti rumput di tanah.

Dalam usia tinggi engkau akan turun ke dalam kubur,
seperti berkas gandum dibawa masuk pada waktunya.

Sesungguhnya, semuanya itu telah kami selidiki,
memang demikianlah adanya;
dengarkanlah dan camkanlah itu!"