Article: 20231110/CLU: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
(Baru)
 
k (upd)
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 13: Baris 13:
| illustration1x1= Logo COOL 2021 1x1.jpg
| illustration1x1= Logo COOL 2021 1x1.jpg
| longsummary= <!-- 4-5 kalimat -->
| longsummary= <!-- 4-5 kalimat -->
| summary= <!-- 2-3 kalimat -->
| summary= Kita sedang memasuki masa yang tidak mudah menurut ukuran manusia. Persoalan yang dihadapi manusia secara umum semakin rumit dan tidak sederhana.
| shortsummary= <!-- 1 kalimat -->
| shortsummary= Kita sedang memasuki masa yang tidak mudah menurut ukuran manusia.
}}
}}
{{blockquote/Ayat
{{blockquote/Ayat
Baris 22: Baris 22:


== Pendahuluan ==
== Pendahuluan ==
Kita sedang memasuki masa yang tidak mudah menurut ukuran manusia. Persoalan yang dihadapi manusia secara umum semakin rumit dan tidak sederhana. Situasi dan kondisi perekonomian secara global, perubahan perilaku masyarakat, kemerosotan moral, perubahan cuaca yang ekstrim, polusi, munculnya beragam penyakit baru dengan gejala yang aneh-aneh, dan hal-hal lain yang membuat hidup ini memerlukan perjuangan yang besar. Ketika segala persoalan yang dihadapi masih dalam batasan kekuatan, masih dapat ditangani dengan baik biasanya tidak terlalu menjadi sebuah persoalan. '''Tetapi ketika persoalan menyerbu secara bertubi-tubi, kepanikan mulai menyerang. 'panic attack' membuat orang tidak dapat berpikir secara wajar, dikuasai ketakutan, kecemasan dan kekuatiran.''' Ditengah-tengah situasi yang seperti ini pesan Tuhan untuk kita,'''''"Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"''''' {{sabdaweb2v|Matius 14:27}} Tuhan mau kita tetap tenang dalam segala situasi. '''Ada 3 (tiga) alasan mengapa kita harus tetap tenang dalam segala situasi:'''
Kita sedang memasuki masa yang tidak mudah menurut ukuran manusia. Persoalan yang dihadapi manusia secara umum semakin rumit dan tidak sederhana. Situasi dan kondisi perekonomian secara global, perubahan perilaku masyarakat, kemerosotan moral, perubahan cuaca yang ekstrim, polusi, munculnya beragam penyakit baru dengan gejala yang aneh-aneh, dan hal-hal lain yang membuat hidup ini memerlukan perjuangan yang besar.
 
Ketika segala persoalan yang dihadapi masih dalam batasan kekuatan, masih dapat ditangani dengan baik biasanya tidak terlalu menjadi sebuah persoalan. Tetapi ketika persoalan menyerbu secara bertubi-tubi, kepanikan mulai menyerang. ''Panic attack'' membuat orang tidak dapat berpikir secara wajar, dikuasai ketakutan, kecemasan, dan kekuatiran.'''
 
Di tengah-tengah situasi yang seperti ini pesan Tuhan untuk kita, '''''"Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"''''' ({{sabdaweb2v|Matius 14:27}}) Tuhan mau kita tetap tenang dalam segala situasi.


== Isi dan sharing ==
== Isi dan sharing ==
Ada 3 (tiga) alasan mengapa kita harus tetap tenang dalam segala situasi:


<ol>
<ol>
<li>'''Agar kita dapat berdoa'''</li>
:'''''Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.''''' ({{sabdaweb2v|1 Petrus 4:7}})
<p>Doa bukan sekedar bagian aktivitas kita sebagai seorang kristen, doa juga bukan sekedar program gereja. Doa adalah nafas kita sebagai organisme ilahi. Tanpa nafas kita mengalami kematian secara rohani. Sedemikian pentingnya doa dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Sama seperti orang yang panik akan mengalami sesak nafas, kesulitan bernafas dengan baik demikian juga orang kristen yang berada dalam kepanikan, ketakutan, kecemasan akan sulit bernafas (baca: berdoa). Untuk itu Firman Tuhan memerintahkan kita untuk menguasai diri, jadi tenang dan dapat berdoa.</p>


<li>'''Agar kita dapat berdoa.'''</li>
<li>'''Supaya kita mendapat kekuatan yang baru.'''</li>
'''''"Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."''''' {{sabdaweb2v|1 Petrus 4:7}} '''Doa bukan sekedar bagian aktivitas kita sebagai seorang kristen, doa juga bukan sekedar program gereja. Doa adalah nafas kita sebagai organisme ilahi.''' Tanpa nafas kita mengalami kematian secara rohani. Sedemikian pentingnya doa dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Sama seperti orang yang panik akan mengalami sesak nafas, kesulitan bernafas dengan baik demikian juga orang kristen yang berada dalam kepanikan, ketakutan, kecemasan akan sulit bernafas (baca: berdoa). Untuk itu Firman Tuhan memerintahkan kita untuk menguasai diri, jadi tenang dan dapat berdoa.
:'''''Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,''''' ({{sabdaweb2v|Yesaya 30:15}})
<p>Seringkali kita salah memaknai karena kita sudah terpengaruh dengan wawasan dunia, cara pandang dunia yang dimiliki oleh masyarakat secara luas. Kita berpikir bahwa "menjadi aktif" adalah kekuatan, sedangkan "berdiam, tinggal tenang" adalah kelemahan. Hanya orang lemah yang berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Tidak berjuang untuk dirinya sendiri. Tentunya tidak demikian dengan apa yang dinyatakan Firman Tuhan.</p>


<li>'''Supaya kita mendapat kekuatan yang baru.'''</li>
<p>Dinyatakan dalam Alkitab, ''dengan tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.'' Artinya, di tengah situasi dan kondisi yang tidak tentu, yang melemahkan mental kita, kita perlu tinggal tenang dalam hadirat Tuhan.</p>
'''''"Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,"''''' {{sabdaweb2v|Yesaya 30:15}} '''Seringkali kita salah memaknai karena kita sudah terpengaruh dengan wawasan dunia, cara pandang dunia yang dimiliki oleh masyarakat secara luas. Kita berpikir bahwa "menjadi aktif" adalah kekuatan, sedangkan "berdiam, tinggal tenang" adalah kelemahan.''' Hanya orang lemah yang berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Tidak berjuang untuk dirinya sendiri. Tentunya tidak demikian dengan apa yang dinyatakan Firman Tuhan. Dinyatakan dalam Alkitab, dengan tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu. Artinya, ditengah situasi dan kondisi yang tidak tentu, yang melemahkan mental kita, kita perlu tinggal tenang dalam hadirat Tuhan. ({{sabdaweb2v|Mazmur 131:3}}) '''Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya! Jadi, jangan cemas, jangan panik. Berdiam dirilah didalam hadirat Tuhan dan nantikanlah Dia.'''
 
:'''''Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!''''' ({{sabdaweb2v|Mazmur 131:3}})
 
<p>Jadi, jangan cemas, jangan panik. Berdiam dirilah didalam hadirat Tuhan dan nantikanlah Dia.</p>


<li>'''Supaya kita tetap percaya'''</li>
<li>'''Supaya kita tetap percaya'''</li>
Orang yang panik sulit untuk percaya sebab pikiran-pikirannya mengganggu dirinya. "Betul gak yaa...?" "Apa benar Tuhan bisa menolong saya?" dan berbagai macam keraguan lainnya. '''Hal ini seperti yang dialami oleh murid-murid Yesus saat dalam perahu ketika taufan yang sangat dahsyat mengamuk sedangkan Yesus sedang tidur diburitan. Mereka menjadi panik, takut celaka. Bukankah ini gambaran kehidupan kita sehari-hari. Ketika "taufan" persoalan, badai kehidupan mengamuk kita menjadi panik dan takut celaka, padahal ada Tuhan Yesus ada bersama dengan kita dan Dia tidak pernah meninggalkan kita?''' {{sabdaweb2v|Markus 4:39-40}} '''''"Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"''''' Kepanikan membuat kita tidak percaya. Itu sebabnya kita tetap tenang dalam segala situasi supaya kita tetap percaya kepada Tuhan.
<p>Orang yang panik sulit untuk percaya sebab pikiran-pikirannya mengganggu dirinya. "Betul gak yaa...?" "Apa benar Tuhan bisa menolong saya?" dan berbagai macam keraguan lainnya.</p>
 
<p>Hal ini seperti yang dialami oleh murid-murid Yesus saat dalam perahu ketika taufan yang sangat dahsyat mengamuk sedangkan Yesus sedang tidur di buritan. Mereka menjadi panik, takut celaka. Bukankah ini gambaran kehidupan kita sehari-hari? Ketika "taufan" persoalan, badai kehidupan mengamuk kita menjadi panik dan takut celaka, padahal ada Tuhan Yesus ada bersama dengan kita dan Dia tidak pernah meninggalkan kita?</p>
 
:'''''Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"''''' ({{sabdaweb2v|Markus 4:39-40}})
 
<p>Kepanikan membuat kita tidak percaya. Itu sebabnya kita tetap tenang dalam segala situasi supaya kita tetap percaya kepada Tuhan.</p>
</ol>
</ol>


== Kesaksian ==
== Kesaksian ==
Dalam hal apakah anda sering mengalami kepanikan?
Dalam hal apakah Anda sering mengalami kepanikan?


== Kesimpulan dan saling mendoakan ==
== Kesimpulan dan saling mendoakan ==

Revisi terkini sejak 19 Januari 2024 16.10

Kita sedang memasuki masa yang tidak mudah menurut ukuran manusia. Persoalan yang dihadapi manusia secara umum semakin rumit dan tidak sederhana.

Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.

Mazmur 62:6

Pendahuluan

Kita sedang memasuki masa yang tidak mudah menurut ukuran manusia. Persoalan yang dihadapi manusia secara umum semakin rumit dan tidak sederhana. Situasi dan kondisi perekonomian secara global, perubahan perilaku masyarakat, kemerosotan moral, perubahan cuaca yang ekstrim, polusi, munculnya beragam penyakit baru dengan gejala yang aneh-aneh, dan hal-hal lain yang membuat hidup ini memerlukan perjuangan yang besar.

Ketika segala persoalan yang dihadapi masih dalam batasan kekuatan, masih dapat ditangani dengan baik biasanya tidak terlalu menjadi sebuah persoalan. Tetapi ketika persoalan menyerbu secara bertubi-tubi, kepanikan mulai menyerang. Panic attack membuat orang tidak dapat berpikir secara wajar, dikuasai ketakutan, kecemasan, dan kekuatiran.

Di tengah-tengah situasi yang seperti ini pesan Tuhan untuk kita, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Matius 14:27) Tuhan mau kita tetap tenang dalam segala situasi.

Isi dan sharing

Ada 3 (tiga) alasan mengapa kita harus tetap tenang dalam segala situasi:

  1. Agar kita dapat berdoa
  2. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. (1 Petrus 4:7)

    Doa bukan sekedar bagian aktivitas kita sebagai seorang kristen, doa juga bukan sekedar program gereja. Doa adalah nafas kita sebagai organisme ilahi. Tanpa nafas kita mengalami kematian secara rohani. Sedemikian pentingnya doa dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Sama seperti orang yang panik akan mengalami sesak nafas, kesulitan bernafas dengan baik demikian juga orang kristen yang berada dalam kepanikan, ketakutan, kecemasan akan sulit bernafas (baca: berdoa). Untuk itu Firman Tuhan memerintahkan kita untuk menguasai diri, jadi tenang dan dapat berdoa.

  3. Supaya kita mendapat kekuatan yang baru.
  4. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan, (Yesaya 30:15)

    Seringkali kita salah memaknai karena kita sudah terpengaruh dengan wawasan dunia, cara pandang dunia yang dimiliki oleh masyarakat secara luas. Kita berpikir bahwa "menjadi aktif" adalah kekuatan, sedangkan "berdiam, tinggal tenang" adalah kelemahan. Hanya orang lemah yang berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Tidak berjuang untuk dirinya sendiri. Tentunya tidak demikian dengan apa yang dinyatakan Firman Tuhan.

    Dinyatakan dalam Alkitab, dengan tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu. Artinya, di tengah situasi dan kondisi yang tidak tentu, yang melemahkan mental kita, kita perlu tinggal tenang dalam hadirat Tuhan.

    Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya! (Mazmur 131:3)

    Jadi, jangan cemas, jangan panik. Berdiam dirilah didalam hadirat Tuhan dan nantikanlah Dia.

  5. Supaya kita tetap percaya
  6. Orang yang panik sulit untuk percaya sebab pikiran-pikirannya mengganggu dirinya. "Betul gak yaa...?" "Apa benar Tuhan bisa menolong saya?" dan berbagai macam keraguan lainnya.

    Hal ini seperti yang dialami oleh murid-murid Yesus saat dalam perahu ketika taufan yang sangat dahsyat mengamuk sedangkan Yesus sedang tidur di buritan. Mereka menjadi panik, takut celaka. Bukankah ini gambaran kehidupan kita sehari-hari? Ketika "taufan" persoalan, badai kehidupan mengamuk kita menjadi panik dan takut celaka, padahal ada Tuhan Yesus ada bersama dengan kita dan Dia tidak pernah meninggalkan kita?

    Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" (Markus 4:39-40)

    Kepanikan membuat kita tidak percaya. Itu sebabnya kita tetap tenang dalam segala situasi supaya kita tetap percaya kepada Tuhan.

Kesaksian

Dalam hal apakah Anda sering mengalami kepanikan?

Kesimpulan dan saling mendoakan

Kepanikan yang berelebihan akan membuat kita tidak dapat berdoa.

Jadwal

  • 03 Nov: Materi COOL
  • 10 Nov: Materi COOL
  • 17 Nov: Doa Keliling
  • 24 Nov: Evaluasi sharing